PALANGKA RAYA-Bagi para
penggemar cerutu di Kota Palangka Raya, sekarang tidak perlu khawatir.
Pasalnya, belum lama ini telah berdiri Komunitas Borneo Cigar Club (BCC) di
Kota Cantik. Cerutu merupakan gulungan utuh daun tembakau yang dikeringkan dan
difermentasikan, namun berukuran lebih besar dari rokok.
Walau belum lama berdiri,
namun komunitas ini sudah diisi dari berbagai macam kalangan. Bayangkan saja
yang sudah tergabung di BCC ini mulai dari pejabat, pengusaha, anggota, bahkan
dari masyarakat umum.
Anggota Komunitas BCC Abdi
mengatakan, bagi yang berminat ingin bergabung di komunitas, syaratnya sangat
mudah. Mereka hanya bisa ‘nyigar’-sebutan lain bagi penggemar cerutu. Komunitas
BCC biasa berkumpul di kafe dan hotel. Sedangkan untuk cerutu, biasanya
komunitas lebih cenderung menggunakan dari wilayah Jember Jawa Timur (Jatim).
“Komunitas BCC mendatangkan cerutu
dari luar daerah, dikarenakan cerutu terbaik Indonesia di dapatkan dari wilayah
Jember. Rasa nusantara tapi kualitas ekspor. Karena penikmat cerutu mencari rasa
yang berbeda,†jelasnya kepada awak media Kalteng Pos, Jumat (3/1).
Ditambahkan Abdi, harga cerutu
juga bervariasi, sesuai dengan kualitas rasa dari tembakaunya. Untuk cerutu
merek BIN yang sering dipakai komunitas, dipatok dengan harga Rp25.000, bahkan
ada yang dijual sampai dengan harga Rp180.000 per batangnya.
“Semakin baik kualitas
cerutunya, semakin mahal juga harganya. Jika ada yang ingin mencoba dan
berminat bisa langsung hubungi saya,†katanya.
Dilanjutkan Abdi, untuk
sementara BCC saat ini masih beranggotakan 30 orang se-Kalteng. Sementara itu,
untuk homebase, dipusatkan di Kota Palangka Raya. “Namun mencakup ke seluruh
wilayah Kalteng. Maka dari pada itu, komunitas sependapat untuk menunjuk Wakil
Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya sebagai ketua Komunitas BCC. Karena beliau
termasuk penggemar cerutu,†jelasnya.
Komunitas ini rencananya akan launching
pada Febuari ini. Selain membentuk pungurus, selebihnya memperkenalkan kepada
masyarakat bagi penikmat cerutu.
Di tempat terpisah, Pendiri Komunitas
BCC Imam Wahid Wahyudi mengatakan, komunitas ini sengaja dibentuk agar
masyarakat yang ada di Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya tidak kesulitan
mencari info seputar cerutu. Selain itu, mendukung serta mendorong usaha produk
lokal bahwa kualitas cerutu dan tembakau yang dimiliki tidak kalah dengan
produk impor. (*pra/ami)