DRUPADI
Sisik melik kehidupan betapa sumirnya
Dari hamba berada dekap lima
Hidup ini hanya bagaimana diriku memberi, membagi, dicacah dalam raut
nestapa lemparan dadu
Ini rambut biar terurai
Darah merah haruslah membasahi,
Melunturkan segala amarah dan kecewa
Lantas segala hina menjadi suci
Lelaki-lelaki itu haruslah membayar janji
Tunai, tandas tanpa utang lagi
Sisik melik kehidupan betapa menyedihkan
Setangkup hatiku haruslah dibagi lima
Dibagi rata, adil merata, tak adil hanya akan mengundang dosa
Kuharap seorang saja, tapi datanglah lima bersaudara
Keadilan tak terperi diharap lahir di atas pundakku, tubuhku, relung
hatiku
Cintaku, cintaku, cintaku
Kasihku, kasihku, kasihku,
Putra Basudewa dan Dewaki
Betapa gelap dan merana dunia ini.
=============================
ANJANI
Dalam rimbun dedaunan
Sentuhan kasih Bayu mengusap
Tumbuhlah kecambah itu, di dalam rongga rahimku
Mekar tak terhingga dalam dekap hutan Wenkatacala
Lahirlah ia dari degup jantung mengalun mesra
Wanara putih dalam cita kasih beraroma sowargaloka
Kuusap keningnya, kubisikkan kepadanya,
â€Dunia tak semesra angin sepoi yang ramah membelai wajahmu, tengkukmu,
bahkan sukmamu. Dunia tak segurih air susu ibu yang saban waktu kau kecap dari
sepasang puting itu. Dunia adalah bayang neraka, penuh murka dan kental
nestapa. Tapi aku ibumu, kubawa engkau ke mana saja kupijakkan kaki di atas
bantala ini. Sukmaku separonya kepadamu, sukmaku sebagian dalam genggamanmu…â€
Angin bergemerisik, hujan menimpa bumi disertai desau
Segala rasa kuhunjam, kasih membara menggerus duka
Kelahiran memanglah harus dirayakan,
Kelahiran haruslah diiringi nyanyian
Meski air mata tetaplah jatuh di atas timangan
=============================
KUNTI
Kupertaruhkan semuanya,
Segala rasa keadilan
Malu menghentak
Tak bisa putri Kuntiboja membawa bayinya, ia masih gadis dan belum
tersentuh sesiapa
Tak kubunuh benar-benar rasa cintaku kepadanya
Kutangisi ia, kurutuki segala tak berdaya
Oh, Surya, betaraku
Kularung putramu, putraku
Kelak ia akan dipanggil Radheya, kelak akan pula tumbuh menjadi Karna
Betapa alam kupinta memaafkan rasa pengecut dan kecilnya hatiku
Aku menyayanginya, dengan kesungguhan rasa seorang ibu
Tapi, kehormatan adalah seguci anggur manis yang harus diminum semua
sanak saudara
=============================
SITA
Katanya, cinta haruslah suci laiknya embun di atas keladi pagi hari
Cinta haruslah berkalang kejujuran, bermandikan kepercayaan
Dua hati bertaut yang ditali kasih haruslah mendekap pengertian
Tapi adakah bentuk kasih murni itu, jika harus ditebus lewat jilatan
api dan berpijak di atas nyalangnya letupan bara?
=============================
ARTIE AHMAD. Lahir di Salatiga
dan kini tinggal di Jogja. Menulis cerita pendek dan novel. Novelnya “Sunyi di
Dada Sumirah†(Mojok), kumpulan cerpen â€Cinta yang Bodoh Harus Diakhiriâ€
(Mojok), dan sebuah novela â€Manusia-Manusia Teluk†(Mojok).