Sebab Cuaca
sebab cuaca
tunggu aku
di seberang
jika ada kenangan
jadikan mainan
biar lupa sakit
atau sesal: mengapa
kita mau jumpa?
di simpang jalan
waktu itu kelam
waktu tak lagi siang
warna langit pekat
jalan liku dan tak teraba
sekarang…
—
Cukup Tangan Ibu
aku pulang
ingin basuh
seluruh tubuh
cukup tangan ibu
seperti dulu
ketika masih gagu
kaki tak bisa berdiri
ku ingin kau
yang lepaskan
hanya dengan
bahasa + senyum
ibu. lebih wangi
dari segala pasta
aku mudik
kutinggalkan
segala perjalanan
cuma untuk
jalan yang baru
padamu ibu
aku mudik
padamu ibu
banyak daki
ibu, aku mudik saja
jika kau sudah tiada
ke mana lagi pulangku?
lagu pun sumbang
2024
—
Biar Surga Itu Ada di Sini
adakah yang lebih indah
ketika kaupeluk aku
dan kucium punggung tanganmu?
lantunan takbir, tahmid, zikir
ibu, aku sudah sampai
di dermaga ini –selalu
kurindu– menghapus
hari-hari yang lalu
jauh dari pelukanmu
hanya lamat suaramu
kudengar
lantunan kasih dan cinta
gemuruh laut gemeretak sepur
deru mobil pacu pesawat
senyap dalam senyummu ibu
ketika kurekatkan pelukanmu
senja mampir: sungguh tua
jalan ini!
dan wangi surga dari bibirmu
membuatku riang tanpa mabuk
andai kelak kautiada
biar surga itu ada di sini
rumah yang pernah kauwangikan
berbagai bunga.
8–10 April 2024
ISBEDY STIAWAN Z.S., Sastrawan asal Lampung. Buku-buku puisinya, antara lain, Nuwo Badik, dari Percakapan dan Perjalanan (Siger Publisher/2022), Masuk ke Tubuh Anak-Anak (Pustaka Jaya/2022), dan Biografi Kota dan Kita (Basabasi/2023).