26.7 C
Jakarta
Thursday, April 10, 2025

Sebab Cuaca

Sebab Cuaca

 

sebab cuaca

tunggu aku

di seberang

jika ada kenangan

jadikan mainan

biar lupa sakit

atau sesal: mengapa

kita mau jumpa?

di simpang jalan

waktu itu kelam

waktu tak lagi siang

warna langit pekat

jalan liku dan tak teraba

sekarang…

Cukup Tangan Ibu

aku pulang

ingin basuh

seluruh tubuh

cukup tangan ibu

seperti dulu

ketika masih gagu

kaki tak bisa berdiri

ku ingin kau

yang lepaskan

hanya dengan

bahasa + senyum

ibu. lebih wangi

dari segala pasta

aku mudik

kutinggalkan

segala perjalanan

cuma untuk

jalan yang baru

padamu ibu

aku mudik

padamu ibu

banyak daki

ibu, aku mudik saja

Baca Juga :  Beruang Biru

jika kau sudah tiada

ke mana lagi pulangku?

lagu pun sumbang

2024

Biar Surga Itu Ada di Sini

adakah yang lebih indah

ketika kaupeluk aku

dan kucium punggung tanganmu?

lantunan takbir, tahmid, zikir

ibu, aku sudah sampai

di dermaga ini –selalu

kurindu– menghapus

hari-hari yang lalu

jauh dari pelukanmu

hanya lamat suaramu

kudengar

lantunan kasih dan cinta

gemuruh laut gemeretak sepur

deru mobil pacu pesawat

senyap dalam senyummu ibu

ketika kurekatkan pelukanmu

senja mampir: sungguh tua

jalan ini!

dan wangi surga dari bibirmu

membuatku riang tanpa mabuk

andai kelak kautiada

biar surga itu ada di sini

rumah yang pernah kauwangikan

Baca Juga :  Kondisi Cuaca di Kalteng Umumnya Berawan

berbagai bunga.

8–10 April 2024

ISBEDY STIAWAN Z.S., Sastrawan asal Lampung. Buku-buku puisinya, antara lain, Nuwo Badik, dari Percakapan dan Perjalanan (Siger Publisher/2022), Masuk ke Tubuh Anak-Anak (Pustaka Jaya/2022), dan Biografi Kota dan Kita (Basabasi/2023).

Sebab Cuaca

 

sebab cuaca

tunggu aku

di seberang

jika ada kenangan

jadikan mainan

biar lupa sakit

atau sesal: mengapa

kita mau jumpa?

di simpang jalan

waktu itu kelam

waktu tak lagi siang

warna langit pekat

jalan liku dan tak teraba

sekarang…

Cukup Tangan Ibu

aku pulang

ingin basuh

seluruh tubuh

cukup tangan ibu

seperti dulu

ketika masih gagu

kaki tak bisa berdiri

ku ingin kau

yang lepaskan

hanya dengan

bahasa + senyum

ibu. lebih wangi

dari segala pasta

aku mudik

kutinggalkan

segala perjalanan

cuma untuk

jalan yang baru

padamu ibu

aku mudik

padamu ibu

banyak daki

ibu, aku mudik saja

Baca Juga :  Beruang Biru

jika kau sudah tiada

ke mana lagi pulangku?

lagu pun sumbang

2024

Biar Surga Itu Ada di Sini

adakah yang lebih indah

ketika kaupeluk aku

dan kucium punggung tanganmu?

lantunan takbir, tahmid, zikir

ibu, aku sudah sampai

di dermaga ini –selalu

kurindu– menghapus

hari-hari yang lalu

jauh dari pelukanmu

hanya lamat suaramu

kudengar

lantunan kasih dan cinta

gemuruh laut gemeretak sepur

deru mobil pacu pesawat

senyap dalam senyummu ibu

ketika kurekatkan pelukanmu

senja mampir: sungguh tua

jalan ini!

dan wangi surga dari bibirmu

membuatku riang tanpa mabuk

andai kelak kautiada

biar surga itu ada di sini

rumah yang pernah kauwangikan

Baca Juga :  Kondisi Cuaca di Kalteng Umumnya Berawan

berbagai bunga.

8–10 April 2024

ISBEDY STIAWAN Z.S., Sastrawan asal Lampung. Buku-buku puisinya, antara lain, Nuwo Badik, dari Percakapan dan Perjalanan (Siger Publisher/2022), Masuk ke Tubuh Anak-Anak (Pustaka Jaya/2022), dan Biografi Kota dan Kita (Basabasi/2023).

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru