Perahu dari Tulang Rusukku
Waktu memecah. Ruang berpendar. Kasih sayang
betapa telah serupa Bukit Cahaya tempat segala doa
dilangitkan setulus hati. Tetapi air mata berguguran
dari kelopak malam paling nyeri. Sembilu dua sisi
mengiris-iris setiap api cemburu mengapung atas laut
: ’’Perempuan embun; tenanglah, terimalah perahu
dari tulang rusukku. Perahu Cinta. Berlayarlah selamanya
membelah-belah selat, menyisir tebing-tebing karang.
Hingga tak ada lagi air mata gugur. Tak ada lagi api
cemburu mengapung atas laut!’’
Aku tak akan meninggalkan laut kata-kata. Puisi hingga
perahu dari tulang rusukku kaupahami sebagai sebuah
kesetiaan sebagai pelayaran paling luka.
Jaspinka, 12 Oktober 2023
Silsilah Mawar
Apa yang ingin kaukatakan tentang mawar?
Ou, mawar bisa menjelma batu rindu. Menjelma luka.
Menjelma sembilu kenangan. Tetapi mawar juga
bisa hati cahaya. Bisa peluk hangat, dan seribu kisah lainnya.
: ’’Ini dunia untukmu, kekasih, tanpa syarat. Juga puisi-puisi yang kutulis dengan air mata, keringat, darah!’’
Mekar mawar. Gugur mawar. Siklus. Silsilah. Senang dan sedih. Bukan dendam dipelihara. Jodoh, rezeki, maut….
: ’’Hanya tangan Tuhan mengulur menarik cinta sepanjang zaman!’’
Mawar di halaman rumah kaca di atas bukit. Semerbak
tak gugur tak layu. Dilarang memetiknya. Nikmati saja
sepenuh jiwa. Kesetiaan dan kasih sayang. Bergemeretak
: ’’Sesekali kaugores tubuhmu dengan duri mawar. Dengan rasa syukur dan senang. Dengan sorot mata berbinar!’’
Kekasih, aku ingin engkau selalu serupa mawar. Serupa
baris-baris puisi gemerlap dalam labirin kesunyian.
Jaspinka, 8 Oktober 2023
Jangan Takut dengan Bayang-Bayang
: ’’Jangan takut dengan bayang-bayang, jangan cemas dengan usia, kita masih satu jalan!’’
dan tanganmu kian erat menyeret hati-jiwaku ke liang kasih
Aku bahagia sekaligus sedih, bahagia bisa menikmati angin bukit
sedih takut kehilangan masa-masa indah dari ingatan
: ’’Aku suka kuda yang liar! Sudahlah, jangan tetes air mata– kita
jalani saja, waktu dan ruang menjadi saksi!’’
dan hati jiwa ini bergetar-getar; perpisahan itu pahit-getir?
:’’Sembilu, sembilu, sembilu bermata dua!’’
Engkau memelukku begitu erat, aku sungguh ingin tidak
sesaat pun dilepaskan.
Jaspinka, 18 Agustus 2023
EDDY PRANATA PNP, Adalah founder of Jaspinka (Jaringan Sastra Pinggir Kali) Cirebah, Banyumas Barat. Buku terbarunya Tembilang (2021).