ILUSTRASI (BUDIONO/JAWA POS)
Suksesi-Suksesi
Kekuasaan –yang sebenarnya tak kokoh
dan gampang terusik– sedang dibangun!
Artinya, perang baru dimulai:
raja yang zalim
perlawanan yang laten
kembali bertemu, kembali berseteru.
Takhta yang terikat kain cinde sutra
tak sepenuhnya dipercaya vasal dan sekutu.
Wahyu, wanita, putra mahkota, dan kudeta;
gempa bumi, gunung meletus, gerhana bulan,
serta hujan turun bukan pada musimnya
mengingatkan kalau bangsa ini
tak lihai perang, tak pandai dagang,
dan tak mungkin menepati janji!
Di cepuri sang raja berdiri
memegang tombak, menyaksikan
tembok-tembok istana porak-poranda.
Di luar baluwarti, riuh rendah tembakan
berselang-seling dengan deru tambur
dan teriakan para prajurit
yang tak bisa kabur
yang gugur tanpa kubur.
Daerah-daerah pesisir diiris garis
atas nama balas budi kepada bandar-bandar
kepada saudagar-saudagar dari negeri seberang,
menyisakan noktah darah pada selembar peta.
Kronik kerajaan digubah,
perjanjian-perjanjian diteken,
istana dipindah-diperluas dihias-hias
tapi, tak ada satu pun suara yang direken!
Jogja, 2024
—
Mataram! Sekali Lagi, Mataram!
Yang bernaung di bawah pohon
sawo itu, bukanlah ujung benteng cepuri,
melainkan reruntuhan cerita setelah konon…
Mataram! Sekali lagi, Mataram!
Sejarah berjalan ke sebuah gandar
dari syak wasangka yang mulia
–yang dirahasiakan;
tentang sumpah sepata, atau jalan melingkar,
atau setelah itu…
Kosong yang diberi nama
singgasana, kemasyhuran, tetes darah,
juga dendam, juga cinta!
Jogja, 2021–2023
—
Wahyu Gagak Emprit
Ana degan neng ndhuwur paga…
Ada adegan di atas dipan…
Di mata Ki Ageng Giring, nasib –atau asumsi
tak punya rumus. Tapi, siang itu,
ia sungguh-sungguh terpuruk dan terjerumus.
Kerongkongannya kering. Kata-katanya tercekat.
’’Berikan padaku takhta ketujuh!”.
Di mata Ki Ageng Pamanahan, Mataram!
Sekali lagi, Mataram! Dewa-dewa
telah digantikan pahlawan-pahlawan
–juga siasat
para pengkhianat!
Jogja, 2024
—
LATIEF S. NUGRAHA, Lahir di Kulon Progo pada 1989. Ia bergiat di Gawe Institut yang salah satunya memproduksi tayangan YouTube di kanal Creatief. Buku kumpulan puisinya yang telah terbit adalah Menoreh Rumah Terpendam (2016) dan Pada Suatu Hari yang Mungkin Tak Sebenarnya Terjadi (2020).