31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Terpapar Virus karena Ketidakjujuran Pasien

Duka
mendalam datang dari tenaga medis. Kali ini menimpa dr Berkatnu Indrawan
Janguk, putra daerah asal Kabupaten Barito Utara (Batara) yang meninggal di
RSUD dr M Soewandhie, Surabaya.

 

HERMAN, Muara Teweh

 

 

SEORANG dokter yang
bertugas di RSUD dr M Soewandhie Surabaya meninggal dunia Senin (27/4) sekitar
pukul 20.00 WIB. Tiga pekan lalu, dokter yang bernama Berkatnu Indrawan Janguk
itu pernah merawat pasien positif Covid-19. Pasien asal Pemalang tersebut tak
memberikan informasi dengan lengkap tentang riwayat sakitnya.
Akibatnya, dokter
Berkatnu tertular sehingga harus diisolasi.

Pekan lalu tes swab
menunjukkan hasil negatif.


”Sudah tiga kali tes swab dan hasilnya negatif.
Kondisi beliau sebenarnya sempat membaik,” kata Kepala Bagian Humas Pemko
Surabaya Febriadhitya Prajatara kepada Jawa Pos. Diduga, almarhum meninggal
karena mengalami pembengkakan jantung. Menurut dia, almarhum juga punya riwayat
asma.

Febri juga mengomentari
pasien yang tak jujur hingga menulari dokter Berkatnu. “Kejadian ini harus
menjadi pelajaran yang sangat berharga. Pasien jangan sampai tidak jujur dengan
kondisinya. Jangan malu menceritakan kondisi penyakitnya. Kalau seperti ini,
tenaga medis yang terkena imbasnya,” tegas Febri.

Baca Juga :  Bantu Pemadaman, Relawan Ini Hampir Dijemput Maut Karena Kabel Listrik

Terpisah, Bupati Batara
H Nadalsyah menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya seorang dokter
asal Kabupaten Batara yang bertugas di RSUD dr Soewandhie itu.

“Saya selaku Bupati
Batara atas nama pribadi, pemerintah, dan masyarakat mengucapkan turut berbelasungkawa
yang sedalam-dalamnya atas kepergian salah satu putra terbaik Batara, dr
Berkatnu Indrawan Janguk,” kata Nadalsyah, Senin malam (27/4).

Nadalsyah juga
menyampaikan ucapan terima kasih atas jasa almarhum sebagai garda terdepan
dalam memerangi pandemi Covid-19 ini “Terima kasih atas jasa dan
pengorbanan dr Berkatnu yang telah berjuang memerangi pandemi Covid-19. Semoga
jasamu menjadi semangat bagi bangsa dan negara ini,” ucap Nadalsyah.

Berkatnu merupakan
putra dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup (BLH) Batara Ir Suriawan Prihandi dan
Asisten III Setda Batara Ir Inriaty Karawaheni.

Baca Juga :  Bidu Erang Sekeluarga Sumbang Hewan Kurban

Selama ini almarhum bertugas
di IGD RSUD dr Soewandhie. Semasa hidupnya memiliki riwayat penyakit jantung
dan asma. Tiga pekan lalu, almarhum sempat melakukan tes swab di RSUD
Soewandhie dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19.

Dalam beberapa hari
terakhir, kondisi almarhum masih sehat. Akan tetapi, kemudian terjadi
pembengkakan jantung hingga akhirnya meninggal. Almarhum meninggal dunia pada usia
27 tahun. Jenazahnya langsung dimakamkan di Surabaya pada malam harinya.

Meninggalnya seorang
dokter putra daerah ini sontak meninggalkan duka bagi warga Batara dan Kalteng
pada umumnya. Bahkan di dunia maya atau media sosial berseliweran ucapan turut
berbelasungkawa.

“Turut berduka cita atas meninggalnya putra
dari Bunda Inriaty Karawaheni dan Bapak Suriawan. Semoga amal ibadah ananda
diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga diberikan ketabahan, kesabaran,
dan keikhlasan,” tulis Anggota DPRD Batara Wardatun Nurjamilah pada
beranda Facebooknya.

Duka
mendalam datang dari tenaga medis. Kali ini menimpa dr Berkatnu Indrawan
Janguk, putra daerah asal Kabupaten Barito Utara (Batara) yang meninggal di
RSUD dr M Soewandhie, Surabaya.

 

HERMAN, Muara Teweh

 

 

SEORANG dokter yang
bertugas di RSUD dr M Soewandhie Surabaya meninggal dunia Senin (27/4) sekitar
pukul 20.00 WIB. Tiga pekan lalu, dokter yang bernama Berkatnu Indrawan Janguk
itu pernah merawat pasien positif Covid-19. Pasien asal Pemalang tersebut tak
memberikan informasi dengan lengkap tentang riwayat sakitnya.
Akibatnya, dokter
Berkatnu tertular sehingga harus diisolasi.

Pekan lalu tes swab
menunjukkan hasil negatif.


”Sudah tiga kali tes swab dan hasilnya negatif.
Kondisi beliau sebenarnya sempat membaik,” kata Kepala Bagian Humas Pemko
Surabaya Febriadhitya Prajatara kepada Jawa Pos. Diduga, almarhum meninggal
karena mengalami pembengkakan jantung. Menurut dia, almarhum juga punya riwayat
asma.

Febri juga mengomentari
pasien yang tak jujur hingga menulari dokter Berkatnu. “Kejadian ini harus
menjadi pelajaran yang sangat berharga. Pasien jangan sampai tidak jujur dengan
kondisinya. Jangan malu menceritakan kondisi penyakitnya. Kalau seperti ini,
tenaga medis yang terkena imbasnya,” tegas Febri.

Baca Juga :  Bantu Pemadaman, Relawan Ini Hampir Dijemput Maut Karena Kabel Listrik

Terpisah, Bupati Batara
H Nadalsyah menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya seorang dokter
asal Kabupaten Batara yang bertugas di RSUD dr Soewandhie itu.

“Saya selaku Bupati
Batara atas nama pribadi, pemerintah, dan masyarakat mengucapkan turut berbelasungkawa
yang sedalam-dalamnya atas kepergian salah satu putra terbaik Batara, dr
Berkatnu Indrawan Janguk,” kata Nadalsyah, Senin malam (27/4).

Nadalsyah juga
menyampaikan ucapan terima kasih atas jasa almarhum sebagai garda terdepan
dalam memerangi pandemi Covid-19 ini “Terima kasih atas jasa dan
pengorbanan dr Berkatnu yang telah berjuang memerangi pandemi Covid-19. Semoga
jasamu menjadi semangat bagi bangsa dan negara ini,” ucap Nadalsyah.

Berkatnu merupakan
putra dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup (BLH) Batara Ir Suriawan Prihandi dan
Asisten III Setda Batara Ir Inriaty Karawaheni.

Baca Juga :  Bidu Erang Sekeluarga Sumbang Hewan Kurban

Selama ini almarhum bertugas
di IGD RSUD dr Soewandhie. Semasa hidupnya memiliki riwayat penyakit jantung
dan asma. Tiga pekan lalu, almarhum sempat melakukan tes swab di RSUD
Soewandhie dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19.

Dalam beberapa hari
terakhir, kondisi almarhum masih sehat. Akan tetapi, kemudian terjadi
pembengkakan jantung hingga akhirnya meninggal. Almarhum meninggal dunia pada usia
27 tahun. Jenazahnya langsung dimakamkan di Surabaya pada malam harinya.

Meninggalnya seorang
dokter putra daerah ini sontak meninggalkan duka bagi warga Batara dan Kalteng
pada umumnya. Bahkan di dunia maya atau media sosial berseliweran ucapan turut
berbelasungkawa.

“Turut berduka cita atas meninggalnya putra
dari Bunda Inriaty Karawaheni dan Bapak Suriawan. Semoga amal ibadah ananda
diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga diberikan ketabahan, kesabaran,
dan keikhlasan,” tulis Anggota DPRD Batara Wardatun Nurjamilah pada
beranda Facebooknya.

Terpopuler

Artikel Terbaru