25.4 C
Jakarta
Tuesday, April 1, 2025

Membangun Seni Rupa di Kota Air

Rumah Lukis Estetika Jadi Wadah Kreativitas Generasi Muda Kapuas

Di tengah pesatnya modernisasi dan perkembangan teknologi, seni rupa tetap menemukan ruang untuk berkembang di Kabupaten Kapuas.

Mutia Nabila, Kapuas

SALAH satu bukti nyata dari hal tersebut adalah Rumah Lukis Estetika, sebuah wadah seni yang didirikan oleh pasangan Nanang Ramli dan Hj. Lisda Karmila.

Dedikasi tinggi mereka tidak hanya mengembangkan karya seni lukis, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai seni.

Hj. Lisda Karmila, yang menceritakan perjalanan panjangnya mendirikan Rumah Lukis Estetika, mengungkapkan bahwa ia awalnya tidak memiliki latar belakang seni lukis.

“Sejak kecil saya lebih menyukai seni sastra, seperti puisi. Baru setelah berumah tangga, saya mulai mengenal seni lukis bersama suami saya,” ujarnya kepada Prokalteng.co, Sabtu (25/1).

Bermula dari usaha melukis tirai untuk dijual, minat Hj. Lisda terhadap seni lukis semakin mendalam, hingga akhirnya memutuskan untuk menjadikannya fokus utama.

Sementara itu, Nanang Ramli yang lebih dulu menggeluti seni lukis, bersama dengan Hj. Lisda mulai membangun Rumah Lukis Estetika pada 2017 setelah mereka pindah ke Kapuas.

Pasangan ini aktif mengadakan kegiatan belajar melukis untuk anak-anak, baik di sanggar mereka maupun di sekolah-sekolah.

Baca Juga :  Hampir Tidak Pernah Megajak Anak Jalan-Jalan, Pulang Temani Istri Mela

Selain itu, mereka juga terlibat dalam berbagai pameran seni. Pencapaian mereka pun tak bisa dianggap remeh.

Beberapa karya dari Rumah Lukis Estetika berhasil terjual hingga puluhan juta rupiah di berbagai event pameran dan Bazar Ekrafpar yang diselenggarakan di Banjarmasin dan Kuala Kapuas.

“Kami merasa bangga karena karya seni rupa mulai diapresiasi lebih luas, meskipun di Kapuas sendiri minat terhadap seni rupa masih perlu ditingkatkan,” ungkap Nanang.

Selain itu, pasangan ini juga aktif bergabung dengan Dewan Kesenian Daerah dan UMKM Ekraf Pariwisata sektor Seni Rupa, yang menjadi wadah bagi mereka untuk terus berkontribusi dalam perkembangan seni di daerah.

Menurut mereka, seni lukis bukan hanya sebuah kegiatan, melainkan juga media untuk mengungkapkan emosi, menyeimbangkan pikiran, serta memperkenalkan kearifan lokal.

“Kami sering menggunakan elemen tradisional seperti rotan dan kain atau media lainnya. Dengan cara ini, seni rupa juga turut mendukung produk UMKM lokal,” ujar Hj. Lisda.

Namun, perjalanan mereka tidak tanpa tantangan. Kurangnya perhatian dan apresiasi terhadap seni rupa di Kapuas menjadi kendala utama yang mereka hadapi.

Baca Juga :  Berkat CCTV, Pencuri Motor di Kapuas Berhasil Dibekuk

“Banyak yang belum memahami potensi seni lukis sebagai bidang yang menjanjikan. Padahal, seni ini tidak hanya memberikan kepuasan batin, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan,” jelas Hj. Lisda.

Meski demikian, pasangan ini tetap optimis dan terus mempromosikan seni lukis melalui pameran, pelatihan, dan kolaborasi dengan komunitas seni lainnya.

Mereka juga berharap agar seni lukis di Kapuas mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat.

“Kami berharap ada lebih banyak wadah bagi pelukis lokal untuk menampilkan karya mereka, serta program pembinaan bagi generasi muda yang berminat di bidang ini,” kata Hj. Lisda.

Dengan dukungan yang tepat, pasangan ini yakin bahwa seni lukis di Kapuas dapat berkembang lebih pesat dan menghasilkan lebih banyak seniman berbakat.

“Kami ingin menginspirasi generasi muda untuk mencintai seni. Kalau ada minat, pasti ada jalan untuk mengembangkan bakat. Seni itu bukan hanya indah, tapi juga membawa manfaat,” pungkas Hj. Lisda. (*)

 

Di tengah pesatnya modernisasi dan perkembangan teknologi, seni rupa tetap menemukan ruang untuk berkembang di Kabupaten Kapuas.

Mutia Nabila, Kapuas

SALAH satu bukti nyata dari hal tersebut adalah Rumah Lukis Estetika, sebuah wadah seni yang didirikan oleh pasangan Nanang Ramli dan Hj. Lisda Karmila.

Dedikasi tinggi mereka tidak hanya mengembangkan karya seni lukis, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai seni.

Hj. Lisda Karmila, yang menceritakan perjalanan panjangnya mendirikan Rumah Lukis Estetika, mengungkapkan bahwa ia awalnya tidak memiliki latar belakang seni lukis.

“Sejak kecil saya lebih menyukai seni sastra, seperti puisi. Baru setelah berumah tangga, saya mulai mengenal seni lukis bersama suami saya,” ujarnya kepada Prokalteng.co, Sabtu (25/1).

Bermula dari usaha melukis tirai untuk dijual, minat Hj. Lisda terhadap seni lukis semakin mendalam, hingga akhirnya memutuskan untuk menjadikannya fokus utama.

Sementara itu, Nanang Ramli yang lebih dulu menggeluti seni lukis, bersama dengan Hj. Lisda mulai membangun Rumah Lukis Estetika pada 2017 setelah mereka pindah ke Kapuas.

Pasangan ini aktif mengadakan kegiatan belajar melukis untuk anak-anak, baik di sanggar mereka maupun di sekolah-sekolah.

Baca Juga :  Hampir Tidak Pernah Megajak Anak Jalan-Jalan, Pulang Temani Istri Mela

Selain itu, mereka juga terlibat dalam berbagai pameran seni. Pencapaian mereka pun tak bisa dianggap remeh.

Beberapa karya dari Rumah Lukis Estetika berhasil terjual hingga puluhan juta rupiah di berbagai event pameran dan Bazar Ekrafpar yang diselenggarakan di Banjarmasin dan Kuala Kapuas.

“Kami merasa bangga karena karya seni rupa mulai diapresiasi lebih luas, meskipun di Kapuas sendiri minat terhadap seni rupa masih perlu ditingkatkan,” ungkap Nanang.

Selain itu, pasangan ini juga aktif bergabung dengan Dewan Kesenian Daerah dan UMKM Ekraf Pariwisata sektor Seni Rupa, yang menjadi wadah bagi mereka untuk terus berkontribusi dalam perkembangan seni di daerah.

Menurut mereka, seni lukis bukan hanya sebuah kegiatan, melainkan juga media untuk mengungkapkan emosi, menyeimbangkan pikiran, serta memperkenalkan kearifan lokal.

“Kami sering menggunakan elemen tradisional seperti rotan dan kain atau media lainnya. Dengan cara ini, seni rupa juga turut mendukung produk UMKM lokal,” ujar Hj. Lisda.

Namun, perjalanan mereka tidak tanpa tantangan. Kurangnya perhatian dan apresiasi terhadap seni rupa di Kapuas menjadi kendala utama yang mereka hadapi.

Baca Juga :  Berkat CCTV, Pencuri Motor di Kapuas Berhasil Dibekuk

“Banyak yang belum memahami potensi seni lukis sebagai bidang yang menjanjikan. Padahal, seni ini tidak hanya memberikan kepuasan batin, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan,” jelas Hj. Lisda.

Meski demikian, pasangan ini tetap optimis dan terus mempromosikan seni lukis melalui pameran, pelatihan, dan kolaborasi dengan komunitas seni lainnya.

Mereka juga berharap agar seni lukis di Kapuas mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat.

“Kami berharap ada lebih banyak wadah bagi pelukis lokal untuk menampilkan karya mereka, serta program pembinaan bagi generasi muda yang berminat di bidang ini,” kata Hj. Lisda.

Dengan dukungan yang tepat, pasangan ini yakin bahwa seni lukis di Kapuas dapat berkembang lebih pesat dan menghasilkan lebih banyak seniman berbakat.

“Kami ingin menginspirasi generasi muda untuk mencintai seni. Kalau ada minat, pasti ada jalan untuk mengembangkan bakat. Seni itu bukan hanya indah, tapi juga membawa manfaat,” pungkas Hj. Lisda. (*)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru