25.6 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Jembatan Merah

Termasuk membangun sedikit jembatan dan jalan baru.Lebih setengah tahun Kongres memperdebatkan usulan Biden itu. Akhirnya lolos meski dengan suara ”Yes” yang tidak banyak beda dengan suara ”No”.

Ini dia: 228 Yes, 206 No. Itulah pengesahan anggaran proyek terbesar dalam Sejarah Amerika 50 tahun terakhir. Biden yang membuat sejarah itu. Mestinya nama Biden bisa berkibar.Nyatanya: tidak. Rating popularitasnya, yang seperti roket jatuh, tidak terangkat. Tetap kalah dua digit dari Trump.Maka Biden pun membuat podium.

Di tengah jembatan rusak. Senin lalu. Ia berpidato di podium di tengah jembatan jelek itu.Itulah salah satu jembatan yang akan diperbaiki lewat UU Tiongkok USD 1,2 triliun. Jembatan itu memang sudah terlihat retak.

Baca Juga :  Ancaman Gocapan

Klasifikasinya: merah. Artinya: bahaya untuk dilewati. Lampu merah itu sudah dinyalakan sejak tahun 2014 lalu. Tidak kunjung ada anggaran untuk memperbaikinya. Umur jembatan itu memang sudah gaek: dibangun tahun 1930-an.

Biden menang telak di New Hampshire di Pilpres tahun 2020. Jembatan merah itu ada di pedalaman negara bagian itu.Itu, sebenarnya, bukan jembatan yang penting-penting amat. Bukan di jalan interstate –yang mirip jalan tol gratis di negara kita. Bukan pula di jalan highway –mirip jalan negara di Indonesia.

Itu ‘hanya’ jembatan yang menghubungkan jalan sekelas jalan kabupaten di negara kita. Sudah bertahun-tahun soal jalan rusak dan jembatan berbahaya jadi bahan omongan di meja makan di keluarga-keluarga di pedalaman Amerika.

Baca Juga :  Batas Umur

Terutama di musim salju. Tumpukan salju membuat mereka lebih takut melewati jembatan seperti itu. Orang kota besar memang tidak merasakannya. Jembatan interstate dan highway baik-baik saja.

Umumnya juga masih belum tua.Banyaknya jembatan dan rusak itulah yang dulu, oleh Trump sering disebut, infrastruktur di Amerika itu sudah seperti di negara ketiga. Sedang infrastruktur di Tiongkok begitu modernnya, sudah seperti di negara maju.

Di sini Amerika merasa perlu mengejar Tiongkok. Maka UU baru itu, sejak pembahasannya, lebih sering disebut sebagai UU Tiongkok. Lucu juga, Amerika mengejar Tiongkok. Maka seminggu ke depan akan banyak pidato di atas jembatan.(Dahlan Iskan)

Termasuk membangun sedikit jembatan dan jalan baru.Lebih setengah tahun Kongres memperdebatkan usulan Biden itu. Akhirnya lolos meski dengan suara ”Yes” yang tidak banyak beda dengan suara ”No”.

Ini dia: 228 Yes, 206 No. Itulah pengesahan anggaran proyek terbesar dalam Sejarah Amerika 50 tahun terakhir. Biden yang membuat sejarah itu. Mestinya nama Biden bisa berkibar.Nyatanya: tidak. Rating popularitasnya, yang seperti roket jatuh, tidak terangkat. Tetap kalah dua digit dari Trump.Maka Biden pun membuat podium.

Di tengah jembatan rusak. Senin lalu. Ia berpidato di podium di tengah jembatan jelek itu.Itulah salah satu jembatan yang akan diperbaiki lewat UU Tiongkok USD 1,2 triliun. Jembatan itu memang sudah terlihat retak.

Baca Juga :  Ancaman Gocapan

Klasifikasinya: merah. Artinya: bahaya untuk dilewati. Lampu merah itu sudah dinyalakan sejak tahun 2014 lalu. Tidak kunjung ada anggaran untuk memperbaikinya. Umur jembatan itu memang sudah gaek: dibangun tahun 1930-an.

Biden menang telak di New Hampshire di Pilpres tahun 2020. Jembatan merah itu ada di pedalaman negara bagian itu.Itu, sebenarnya, bukan jembatan yang penting-penting amat. Bukan di jalan interstate –yang mirip jalan tol gratis di negara kita. Bukan pula di jalan highway –mirip jalan negara di Indonesia.

Itu ‘hanya’ jembatan yang menghubungkan jalan sekelas jalan kabupaten di negara kita. Sudah bertahun-tahun soal jalan rusak dan jembatan berbahaya jadi bahan omongan di meja makan di keluarga-keluarga di pedalaman Amerika.

Baca Juga :  Batas Umur

Terutama di musim salju. Tumpukan salju membuat mereka lebih takut melewati jembatan seperti itu. Orang kota besar memang tidak merasakannya. Jembatan interstate dan highway baik-baik saja.

Umumnya juga masih belum tua.Banyaknya jembatan dan rusak itulah yang dulu, oleh Trump sering disebut, infrastruktur di Amerika itu sudah seperti di negara ketiga. Sedang infrastruktur di Tiongkok begitu modernnya, sudah seperti di negara maju.

Di sini Amerika merasa perlu mengejar Tiongkok. Maka UU baru itu, sejak pembahasannya, lebih sering disebut sebagai UU Tiongkok. Lucu juga, Amerika mengejar Tiongkok. Maka seminggu ke depan akan banyak pidato di atas jembatan.(Dahlan Iskan)

Terpopuler

Artikel Terbaru