32.5 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Peran Guru Bimbingan Konseling Selama Pembelajaran Jarak Jauh

PANDEMI Covid-19 telah melanda dunia dan menjadi menjadi pandemi yang sangat serus. Tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Sejak diberlakukan masa darurat pandemi Covid-19. hampir seluruh sekolah di semua tingkat satuan pendidikan di Indonesia melaksanakan pembelajaran dari rumah, atau disebut pembelajaran jarak jauh, tidak terkecuali di Sampit, Kalimantan Tengah.

Pembelajaran jarak jauh merupakan pembelajaran yang berlangsung secara jarak jauh karena terpisahnya antara guru atau pendidik dan peserta didik, mempersyaratkan kemandirian peserta didik, serta dukungan oleh layanan belajar yang memadai (Pratiwi, 2020).

Interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting yang memilik tujuan untuk mengetahui kemajuan proses belajar siswa. Dengan adanya pembelajaran jarak jauh maka guru harus benar-benar memperhatikan kemajuan belajar siswa yang dilakukan secara daring. Guru dituntut untuk menerapkan strategi belajar dengan memaksimalkan aplikasi pembelajaran jarak jauh. Sedangkan siswa dituntut untuk beradaptasi sistem pembelajaran jarak jauh yang belum pernah mereka alami sebelum adanya pendemi Covid-19.

Dalam pembelajaran jarak jauh siswa memiliki tanggung jawab mandiri dalam belajar, dapat mengontrol sikapnya dalam belajar, menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran dan memaksimalkan gadget yang dimiliki sebagai sumber dalam mencari materi pelajaran. Hal itulah yang disebut sebagai self-regulated-learning.

Self regulated learning adalah suatu proses ketika peserta didik mengendalikan pikiran, perilaku, dan emosinya untuk mencapai kesuksesan di dalam proses belajar (Zumbrunn, Taddlock dan Roberts, 2011). Tetapi tidak seluruh siswa memiliki self regulated learning yang baik. Beberapa di antara siswa mengalami kendala dalam pembelajaran jarak jauh.

Baca Juga :  Ayo Isi Piringku dengan Pangan Lokal

Berbagai macam kendala yang dialami oleh siswa selama proses pembelajaran jarak jauh diantaranya sinyal internet yang sulit, kehabisan paket data, tidak memiliki telepon genggam yang memadai, dan kendala telepon genggam rusak.

Permasalah lain yang dialami siswa yaitu rasa jenuh mengikuti pembelajaran jarak jauh karena terlalu lama berada di rumah.  Malas mengerjakan tugas, menunda mengerjakan tugas sehingga tugas menumpuk, lebih asyik bermain game, membuka media sosial, lebih suka menonton film, dan aplikasi lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Di samping itu, keterbatasan durasi tatap muka menjadikan siswa sulit memahami materi pelajaran yang menjadi alasan siswa untuk tidak maksimal mengerjakan tugas.

Oleh karena itu penulis sebagai guru bimbingan dan konseling memiliki peran dalam memotivasi siswa selama pembelajaran jarak jauh. Salah satu caranya adalah melalui aplikasi percakapan grup Whatsapp dan aplikasi tatap muka Zoom Meeting.

Melalui grup Whatsapp, guru BK berkomunikasi dengan seluruh siswa bimbingannya. Guru BK membuat Google Form yang dibagikan melalui grup Whatsapp tersebut dimana nanti akan diisi siswa sebagai wadah curhat atas permasalah yang dialami siswa dan pengunaan aplikasi tatap muka daring zoom meeting untuk memberikan layanan klasikal setiap minggu meliputi bidang pribadi, sosial, karier dan belajar.

Baca Juga :  Kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan Penyerap Karbon di Kabupaten Ko

Selain itu, melalui grup Whatsapp, guru BK membagikan kata-kata dan video motivasi untuk memberikan semangat kepada seluruh siswa dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Untuk mengatasi hambatan dalam belajar, guru BK memanfaatkan aplikasi zoom meeting menyampaikan materi bimbingan belajar sehingga guru BK dapat memotivasi siswa dalam mengatasi hambatan belajar yang dialaminya.

Guru BK juga bekerjama dengan wali kelas dan guru mata pelajaran untuk mengatasi siswa yang sama sekali tidak mengikuti tatap muka pembelajaran jarak jauh, tidak mengerjakan tugas sama sekali dengan cara mengundang siswa dan orang tua siswa ke sekolah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Jika ternyata siswa dan orang tua siswa tidak bisa dihubungi, guru BK melakukan home visit atau kunjungan rumah. Upaya tersebut dilakukan dalam maksud untuk mengetahui kendala apa yang dialami siswa dalam pembelajaran jarak jauh.

Demikian peran guru BK selama pembelajaran jarak jauh. Tentunya kerjasama yang baik antara guru BK, guru mata pelajaran, dan orang tua sangat diperlukan dalam mengatasi kendala siswa dalam hal belajar sehingga siswa diharapkan siswa selalu termotivasi dan bersemangat mengikuti pembelajaran jarak jauh.

(MIFTAH ANSHARI, Guru Bimbingan dan Konseling SMK Negeri 2 Sampit)

PANDEMI Covid-19 telah melanda dunia dan menjadi menjadi pandemi yang sangat serus. Tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Sejak diberlakukan masa darurat pandemi Covid-19. hampir seluruh sekolah di semua tingkat satuan pendidikan di Indonesia melaksanakan pembelajaran dari rumah, atau disebut pembelajaran jarak jauh, tidak terkecuali di Sampit, Kalimantan Tengah.

Pembelajaran jarak jauh merupakan pembelajaran yang berlangsung secara jarak jauh karena terpisahnya antara guru atau pendidik dan peserta didik, mempersyaratkan kemandirian peserta didik, serta dukungan oleh layanan belajar yang memadai (Pratiwi, 2020).

Interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting yang memilik tujuan untuk mengetahui kemajuan proses belajar siswa. Dengan adanya pembelajaran jarak jauh maka guru harus benar-benar memperhatikan kemajuan belajar siswa yang dilakukan secara daring. Guru dituntut untuk menerapkan strategi belajar dengan memaksimalkan aplikasi pembelajaran jarak jauh. Sedangkan siswa dituntut untuk beradaptasi sistem pembelajaran jarak jauh yang belum pernah mereka alami sebelum adanya pendemi Covid-19.

Dalam pembelajaran jarak jauh siswa memiliki tanggung jawab mandiri dalam belajar, dapat mengontrol sikapnya dalam belajar, menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran dan memaksimalkan gadget yang dimiliki sebagai sumber dalam mencari materi pelajaran. Hal itulah yang disebut sebagai self-regulated-learning.

Self regulated learning adalah suatu proses ketika peserta didik mengendalikan pikiran, perilaku, dan emosinya untuk mencapai kesuksesan di dalam proses belajar (Zumbrunn, Taddlock dan Roberts, 2011). Tetapi tidak seluruh siswa memiliki self regulated learning yang baik. Beberapa di antara siswa mengalami kendala dalam pembelajaran jarak jauh.

Baca Juga :  Ayo Isi Piringku dengan Pangan Lokal

Berbagai macam kendala yang dialami oleh siswa selama proses pembelajaran jarak jauh diantaranya sinyal internet yang sulit, kehabisan paket data, tidak memiliki telepon genggam yang memadai, dan kendala telepon genggam rusak.

Permasalah lain yang dialami siswa yaitu rasa jenuh mengikuti pembelajaran jarak jauh karena terlalu lama berada di rumah.  Malas mengerjakan tugas, menunda mengerjakan tugas sehingga tugas menumpuk, lebih asyik bermain game, membuka media sosial, lebih suka menonton film, dan aplikasi lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Di samping itu, keterbatasan durasi tatap muka menjadikan siswa sulit memahami materi pelajaran yang menjadi alasan siswa untuk tidak maksimal mengerjakan tugas.

Oleh karena itu penulis sebagai guru bimbingan dan konseling memiliki peran dalam memotivasi siswa selama pembelajaran jarak jauh. Salah satu caranya adalah melalui aplikasi percakapan grup Whatsapp dan aplikasi tatap muka Zoom Meeting.

Melalui grup Whatsapp, guru BK berkomunikasi dengan seluruh siswa bimbingannya. Guru BK membuat Google Form yang dibagikan melalui grup Whatsapp tersebut dimana nanti akan diisi siswa sebagai wadah curhat atas permasalah yang dialami siswa dan pengunaan aplikasi tatap muka daring zoom meeting untuk memberikan layanan klasikal setiap minggu meliputi bidang pribadi, sosial, karier dan belajar.

Baca Juga :  Kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan Penyerap Karbon di Kabupaten Ko

Selain itu, melalui grup Whatsapp, guru BK membagikan kata-kata dan video motivasi untuk memberikan semangat kepada seluruh siswa dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Untuk mengatasi hambatan dalam belajar, guru BK memanfaatkan aplikasi zoom meeting menyampaikan materi bimbingan belajar sehingga guru BK dapat memotivasi siswa dalam mengatasi hambatan belajar yang dialaminya.

Guru BK juga bekerjama dengan wali kelas dan guru mata pelajaran untuk mengatasi siswa yang sama sekali tidak mengikuti tatap muka pembelajaran jarak jauh, tidak mengerjakan tugas sama sekali dengan cara mengundang siswa dan orang tua siswa ke sekolah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Jika ternyata siswa dan orang tua siswa tidak bisa dihubungi, guru BK melakukan home visit atau kunjungan rumah. Upaya tersebut dilakukan dalam maksud untuk mengetahui kendala apa yang dialami siswa dalam pembelajaran jarak jauh.

Demikian peran guru BK selama pembelajaran jarak jauh. Tentunya kerjasama yang baik antara guru BK, guru mata pelajaran, dan orang tua sangat diperlukan dalam mengatasi kendala siswa dalam hal belajar sehingga siswa diharapkan siswa selalu termotivasi dan bersemangat mengikuti pembelajaran jarak jauh.

(MIFTAH ANSHARI, Guru Bimbingan dan Konseling SMK Negeri 2 Sampit)

Terpopuler

Artikel Terbaru