GISELLE, member girlband aespa, telah menulis permohonan maaf kepada fansnya, terutama yang berkulit hitam. Hal itu terjadi setelah video behind-the-scenes EP terbaru aespa, Savage, dirilis. Dalam salah satu scene di video itu, Giselle tampak berjoget santai sambil melakukan lipsynch lagu Love Galore milik SZA yang diputar di lokasi syuting.
Lagu itu memuat kata N-word yang dinilai rasis jika diucapkan selain orang berkulit hitam. Kendati hanya melakukan lipsynch dan tampak tidak sengaja, warganet menilai tindakan Giselle itu menyinggung. ’’Aku ingin meminta maaf karena mengucapkan kata yang salah dari lirik lagu yang diputar di tempat,’’ kata Giselle melalui Twitter resmi aespa Senin (25/10).
Giselle mengaku tidak berniat melakukannya dengan tujuan tertentu. Dia hanya terbawa suasana ketika salah satu lagu artis favoritnya diputar. ’’Aku dengan tulus meminta maaf. Aku akan terus belajar dan lebih sadar akan tindakanku,’’ pungkasnya. Video behind-the-scenes itu telah dihapus SM Entertainment selaku agensi girlband yang beranggota empat member tersebut.
Sementara itu, EP Savage telah dirilis pada 5 Oktober lalu. Savage merupakan comeback mereka setelah merilis single debut Black Mamba pada November 2020. Sehari sebelum resmi dirilis, EP itu mencapai jumlah stok preoder sebanyak 401.088. ’’Kami tidak menyangka akan menerima perhatian sebanyak ini karena ini album pertama kami. Terima kasih atas cinta kalian,’’ kata Karina sebagaimana dilansir Soompi.
Winter juga mengaku terkejut dengan pencapaian EP yang berisi enam lagu tersebut. ’’Aku pikir (orang, Red) mendengarkan musik kami atau menonton pertunjukan kami karena mereka penasaran dengan metaverse dan avatar, yang belum pernah ada sebelumnya. Daripada merasa terbebani, kami ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa kami meningkat dan berkembang, jadi kami bekerja lebih keras,’’ katanya.
GISELLE, member girlband aespa, telah menulis permohonan maaf kepada fansnya, terutama yang berkulit hitam. Hal itu terjadi setelah video behind-the-scenes EP terbaru aespa, Savage, dirilis. Dalam salah satu scene di video itu, Giselle tampak berjoget santai sambil melakukan lipsynch lagu Love Galore milik SZA yang diputar di lokasi syuting.
Lagu itu memuat kata N-word yang dinilai rasis jika diucapkan selain orang berkulit hitam. Kendati hanya melakukan lipsynch dan tampak tidak sengaja, warganet menilai tindakan Giselle itu menyinggung. ’’Aku ingin meminta maaf karena mengucapkan kata yang salah dari lirik lagu yang diputar di tempat,’’ kata Giselle melalui Twitter resmi aespa Senin (25/10).
Giselle mengaku tidak berniat melakukannya dengan tujuan tertentu. Dia hanya terbawa suasana ketika salah satu lagu artis favoritnya diputar. ’’Aku dengan tulus meminta maaf. Aku akan terus belajar dan lebih sadar akan tindakanku,’’ pungkasnya. Video behind-the-scenes itu telah dihapus SM Entertainment selaku agensi girlband yang beranggota empat member tersebut.
Sementara itu, EP Savage telah dirilis pada 5 Oktober lalu. Savage merupakan comeback mereka setelah merilis single debut Black Mamba pada November 2020. Sehari sebelum resmi dirilis, EP itu mencapai jumlah stok preoder sebanyak 401.088. ’’Kami tidak menyangka akan menerima perhatian sebanyak ini karena ini album pertama kami. Terima kasih atas cinta kalian,’’ kata Karina sebagaimana dilansir Soompi.
Winter juga mengaku terkejut dengan pencapaian EP yang berisi enam lagu tersebut. ’’Aku pikir (orang, Red) mendengarkan musik kami atau menonton pertunjukan kami karena mereka penasaran dengan metaverse dan avatar, yang belum pernah ada sebelumnya. Daripada merasa terbebani, kami ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa kami meningkat dan berkembang, jadi kami bekerja lebih keras,’’ katanya.
