PROKALTENG.CO-Pemain sinetron Alino Octavian meninggal dunia tadi pagi sekitar pukul 04.15 WIB. Dia menghembuskan napas terakhir setelah kurang lebih dua minggu masuk rumah sakit dan mendapat penanganan intensif di ruang ICU.
Elsya, istri dari mendiang Alino Octavian mengungkapkan bahwa suaminya masuk rumah sakit tanggal 7 Juli lalu. Kala itu ia ditangani di IGD sebuah rumah sakit di Bogor. Dia mengantri cukup lama untuk bisa masuk ruang ICU. Padahal seharusnya Alino langsung masuk ruang ICU sejak tanggal 7 Juli karena saturasi oksigennya rendah di bawah 70. Akan tetapi hal itu tidak memungkinkan karena ruang ICU dalam keadaan penuh.
“Karena waiting list, kita baru dapat ruangan ICU di tanggal 14 Juli. Baru 5 hari di ruang ICU. Pas awal masuk ICU sudah agak drop cuma sudah terapi dan imun sudah naik,” cerita Elsya saat dihubungi melalui sambungan telepon Rabu (21/7).
Dia melanjutkan, tadi malam kondisi pernapasannya memburuk padahal saturasinya sudah naik ke angka 90. Tadi pagi sekitar pukul 03.50 WIB, Elsya diminta bertemu dengan dokter karena kondisi kesehatan Alino drop. Dokter mengusahakan agar nyawanya dapat diselamatkan. “Sudah dicoba dipompa manual jantung, sedikit respons. Tapi setelah itu rekam jantung flat jam 4.15,” ungkapnya.
Elsya mengatakan, hasil tes swab terakhir menunjukkan Alino Octavian sudah negatif Covid-19. Namun kondisi kesehatannya memburuk karena penyakit radang paru parunya sudah parah. “Awalnya radang paru. Terus dicek Covid juga. Kemarin sudah enggak ada (negatif Covid) dicek,” katanya.
Diungkapkan Elsya lebih lanjut, komorbid radang paru tidak terdeteksi seblumnya. Selama ini Alini Octavian dalam keadaan sehat. Usai dicek ke dokter ternyata Alino Octavian juga menderita radang paru.
Karena sudah negatif Covid, almarhum sempat dibawa ke rumah duka. Usai disalati di masjid dekat rumah duka, jenazahnya dimakamkan di TPU Dreded Bogor Jawa Barat tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Alino Actavian mengembuskan napas terakhir di usia muda yaitu 40 tahun. Dia meninggalkan seorang istri dan satu orang anak laki-laki.
PROKALTENG.CO-Pemain sinetron Alino Octavian meninggal dunia tadi pagi sekitar pukul 04.15 WIB. Dia menghembuskan napas terakhir setelah kurang lebih dua minggu masuk rumah sakit dan mendapat penanganan intensif di ruang ICU.
Elsya, istri dari mendiang Alino Octavian mengungkapkan bahwa suaminya masuk rumah sakit tanggal 7 Juli lalu. Kala itu ia ditangani di IGD sebuah rumah sakit di Bogor. Dia mengantri cukup lama untuk bisa masuk ruang ICU. Padahal seharusnya Alino langsung masuk ruang ICU sejak tanggal 7 Juli karena saturasi oksigennya rendah di bawah 70. Akan tetapi hal itu tidak memungkinkan karena ruang ICU dalam keadaan penuh.
“Karena waiting list, kita baru dapat ruangan ICU di tanggal 14 Juli. Baru 5 hari di ruang ICU. Pas awal masuk ICU sudah agak drop cuma sudah terapi dan imun sudah naik,” cerita Elsya saat dihubungi melalui sambungan telepon Rabu (21/7).
Dia melanjutkan, tadi malam kondisi pernapasannya memburuk padahal saturasinya sudah naik ke angka 90. Tadi pagi sekitar pukul 03.50 WIB, Elsya diminta bertemu dengan dokter karena kondisi kesehatan Alino drop. Dokter mengusahakan agar nyawanya dapat diselamatkan. “Sudah dicoba dipompa manual jantung, sedikit respons. Tapi setelah itu rekam jantung flat jam 4.15,” ungkapnya.
Elsya mengatakan, hasil tes swab terakhir menunjukkan Alino Octavian sudah negatif Covid-19. Namun kondisi kesehatannya memburuk karena penyakit radang paru parunya sudah parah. “Awalnya radang paru. Terus dicek Covid juga. Kemarin sudah enggak ada (negatif Covid) dicek,” katanya.
Diungkapkan Elsya lebih lanjut, komorbid radang paru tidak terdeteksi seblumnya. Selama ini Alini Octavian dalam keadaan sehat. Usai dicek ke dokter ternyata Alino Octavian juga menderita radang paru.
Karena sudah negatif Covid, almarhum sempat dibawa ke rumah duka. Usai disalati di masjid dekat rumah duka, jenazahnya dimakamkan di TPU Dreded Bogor Jawa Barat tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Alino Actavian mengembuskan napas terakhir di usia muda yaitu 40 tahun. Dia meninggalkan seorang istri dan satu orang anak laki-laki.
