27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Tampil di Panggung Mode New York, 11 Desainer Bawa Napas Tradisional

Parade busana dengan material kain tradisional akan kembali memukai
panggung mode dunia. Kali ini, 11 desainer di bawah Indonesia Modest Fashion
Desainer akan tampil di kancah global ASC New York Fashion Week pada 8
September 2019.

ASC New York Fashion Week merupakan perhelatan fashion lokal selama
perhelatan New York Fashion Week. Para desainer umumnya mengusung tema ‘modest’
dengan kekayaan kain tradisional seperti tenun, batik, dan songket.

Koleksi yang dibawa menyesuaikan musim di sana yakni masih edisi
Spring/Summer 2020. Para desainer tersebut di antaranya Jeny Tjahyawati, Rya
Baraba, Lia Afif, Lia Soraya, Tuty Adib, Riris Gofir, Nieta Handayani, Leny
Rafael, Nina Nugroho, Novita Sari, dan Gita Orlin.

“Bahwa modest bisa dibawa ke kancah ingternasional, karena modest tak
harus selalu menggunakan kerudung tetapi dengan mendesain busana yang tertutup.
Dan kami memberikan sentuhan wastra nusantara untuk meningkatkan imej Indonesia
beragam dan kaya di mata masyarakat internasional,” kata Ketua Umum Indonesia
Modest Fashion Desainer Jeny Tjahyawati dalam konferensi pers di Jakarta,
Minggu (18/8).

Beberapa koleksi para desainer tersebut di antaranya,

Jeny Tjahyawati

Jeny Tjahyawati menyiapkan 12 look dari berbagai kain tradisional dari
tenun dan batik. Dia menyiapkan berbagai busana 
jumpsuit, kaftan,
jaket dan
 outer. Konsep yang diusungnya berupa padu padan busana Spring/Summer dengan
warna pastel, abu-abu, silver, dan dusty pink.

Baca Juga :  Al Ghazali dan Alyssa Daguise Segera Menikah?

Nina Nugroho

Mengusung konsep Modest Fashion for Professional yang
bernuansa klasik modern yaitu memadukan gaya desain klasik yang timeless dengan
kesederhanaan warna yang tegas yang tak lekang waktu. Tuntutan mobilitas yang
modern membuatnya mengusung tema ‘Emergence’, yang berarti muncul ke permukaan.
Sutera Garut menjadi bahan utamanya. Sehingga tenun sutera Garut akan tampil
mewah di New York. Dengan 12 look berupa kemeja, outer, kulot, rok, dres, dan
jumpsuit.

Rya Baraba

Rya Baraba mengangkat tenun ikat. Tenun ikat khususnya di Jawa Barat
memiliki estetika dan nilai jual yang dapat bersaing di era modern dan dapat
berevolusi menjadi produk 
fashion dengan tren saat ini. Mengangkat tema
Evolusia menjadi inspirasi dengan gaya 
cutting yang edgy dan mewah. Dipadukan dengan bahan modern
seperti beludru, lace, neutral, yang menjadi warna spring/summer pre fall 2019.

Tuty Adib

Blossom Minang by Tuty Adib menampilkan tenun balai panjang Payakumbuh
Sumatera Barat. Dalam perhelatan ASC Newyork Fashion Week 2019 nanti, Tuty Adib
mengangkat tema ‘Blossom Minang’. Ini adalah kali kedua dia mengangkat tenun
balaipanjang ke kancah fashion internasional. Tenun balaipanjang memiliki ciri
khas motif-motifnya selalu mengambil inspirasi dari kekayaan seni budaya,
flora, dan juga dari makanan khas kota Payakumbuh. Dia menggunakan warna-warna
pastel seperti
 peach,
beige, dusty pink,
 hijau mint. Untuk memberi kesan chic, feminin,
dan elegan tetap dimunculkan sentuhan bordir dan manik-manik. Bahan lain yang
digunakan di antaranya
 brocade,
organdy, taffeta
, dsn sifon.

Baca Juga :  Syuting Film Satria Dewa: Gatotkaca Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Lia Soraya

Lia Soraya mengangkat tema gabungan sejarah/budaya, etnik dan alam. lnspirasi
Lia Soraya dalam karyanya kali ini berawal dari perjalanan wisata pada beberapa
bulan lalu. Inspirasi tersebut berasal dari beberapa tempat wisata dunia antara
lain Tana Toraja di Sulawesi Selatan-Indonesia dan Hierapolis di Turki dan
olahraga panjat tebing Via Ferrata.

Hierapolis adalah sebuah kota tua yang telah dimasukkan ke dalam Daftat
Warisan Dunia oleh Unicef tahun I988 sehingga jutaan pengunjung di seluruh
dunia mulai berdatangan untuk melihat keindahan pemandangan alamnya. Motif
lainnya yaitu motif dari Tana Toraja. Scbuah motif cantik nasional yakni
Paqkadang Pao dan motif Paqsekong Kandaure. Dari kedua motif ini memiliki
kesamaan yaitu dari daerah dataran tinggi atau lereng gunung di mana terdapat
tebing-tebing dan bebatuan. Dia mengusung busana syari, dress, dan kasual.

Novita Sari

Desainer Novita Sari menggunakan batik Mande Rubiah untuk dipamerkan di
New York. Dia tertarik menjadikan batik hasil industri rumahan perajin Uni Dewi
Lunang di Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan untuk dipamerkan di New York.
Di pesisir selatan ada batik dengan motif tradisional dsn terdokumentasi dalam
tambo adat Minang yang tersimpan di Ustano Mande Rubiah Lunang.(jpg)

 

Parade busana dengan material kain tradisional akan kembali memukai
panggung mode dunia. Kali ini, 11 desainer di bawah Indonesia Modest Fashion
Desainer akan tampil di kancah global ASC New York Fashion Week pada 8
September 2019.

ASC New York Fashion Week merupakan perhelatan fashion lokal selama
perhelatan New York Fashion Week. Para desainer umumnya mengusung tema ‘modest’
dengan kekayaan kain tradisional seperti tenun, batik, dan songket.

Koleksi yang dibawa menyesuaikan musim di sana yakni masih edisi
Spring/Summer 2020. Para desainer tersebut di antaranya Jeny Tjahyawati, Rya
Baraba, Lia Afif, Lia Soraya, Tuty Adib, Riris Gofir, Nieta Handayani, Leny
Rafael, Nina Nugroho, Novita Sari, dan Gita Orlin.

“Bahwa modest bisa dibawa ke kancah ingternasional, karena modest tak
harus selalu menggunakan kerudung tetapi dengan mendesain busana yang tertutup.
Dan kami memberikan sentuhan wastra nusantara untuk meningkatkan imej Indonesia
beragam dan kaya di mata masyarakat internasional,” kata Ketua Umum Indonesia
Modest Fashion Desainer Jeny Tjahyawati dalam konferensi pers di Jakarta,
Minggu (18/8).

Beberapa koleksi para desainer tersebut di antaranya,

Jeny Tjahyawati

Jeny Tjahyawati menyiapkan 12 look dari berbagai kain tradisional dari
tenun dan batik. Dia menyiapkan berbagai busana 
jumpsuit, kaftan,
jaket dan
 outer. Konsep yang diusungnya berupa padu padan busana Spring/Summer dengan
warna pastel, abu-abu, silver, dan dusty pink.

Baca Juga :  Al Ghazali dan Alyssa Daguise Segera Menikah?

Nina Nugroho

Mengusung konsep Modest Fashion for Professional yang
bernuansa klasik modern yaitu memadukan gaya desain klasik yang timeless dengan
kesederhanaan warna yang tegas yang tak lekang waktu. Tuntutan mobilitas yang
modern membuatnya mengusung tema ‘Emergence’, yang berarti muncul ke permukaan.
Sutera Garut menjadi bahan utamanya. Sehingga tenun sutera Garut akan tampil
mewah di New York. Dengan 12 look berupa kemeja, outer, kulot, rok, dres, dan
jumpsuit.

Rya Baraba

Rya Baraba mengangkat tenun ikat. Tenun ikat khususnya di Jawa Barat
memiliki estetika dan nilai jual yang dapat bersaing di era modern dan dapat
berevolusi menjadi produk 
fashion dengan tren saat ini. Mengangkat tema
Evolusia menjadi inspirasi dengan gaya 
cutting yang edgy dan mewah. Dipadukan dengan bahan modern
seperti beludru, lace, neutral, yang menjadi warna spring/summer pre fall 2019.

Tuty Adib

Blossom Minang by Tuty Adib menampilkan tenun balai panjang Payakumbuh
Sumatera Barat. Dalam perhelatan ASC Newyork Fashion Week 2019 nanti, Tuty Adib
mengangkat tema ‘Blossom Minang’. Ini adalah kali kedua dia mengangkat tenun
balaipanjang ke kancah fashion internasional. Tenun balaipanjang memiliki ciri
khas motif-motifnya selalu mengambil inspirasi dari kekayaan seni budaya,
flora, dan juga dari makanan khas kota Payakumbuh. Dia menggunakan warna-warna
pastel seperti
 peach,
beige, dusty pink,
 hijau mint. Untuk memberi kesan chic, feminin,
dan elegan tetap dimunculkan sentuhan bordir dan manik-manik. Bahan lain yang
digunakan di antaranya
 brocade,
organdy, taffeta
, dsn sifon.

Baca Juga :  Syuting Film Satria Dewa: Gatotkaca Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Lia Soraya

Lia Soraya mengangkat tema gabungan sejarah/budaya, etnik dan alam. lnspirasi
Lia Soraya dalam karyanya kali ini berawal dari perjalanan wisata pada beberapa
bulan lalu. Inspirasi tersebut berasal dari beberapa tempat wisata dunia antara
lain Tana Toraja di Sulawesi Selatan-Indonesia dan Hierapolis di Turki dan
olahraga panjat tebing Via Ferrata.

Hierapolis adalah sebuah kota tua yang telah dimasukkan ke dalam Daftat
Warisan Dunia oleh Unicef tahun I988 sehingga jutaan pengunjung di seluruh
dunia mulai berdatangan untuk melihat keindahan pemandangan alamnya. Motif
lainnya yaitu motif dari Tana Toraja. Scbuah motif cantik nasional yakni
Paqkadang Pao dan motif Paqsekong Kandaure. Dari kedua motif ini memiliki
kesamaan yaitu dari daerah dataran tinggi atau lereng gunung di mana terdapat
tebing-tebing dan bebatuan. Dia mengusung busana syari, dress, dan kasual.

Novita Sari

Desainer Novita Sari menggunakan batik Mande Rubiah untuk dipamerkan di
New York. Dia tertarik menjadikan batik hasil industri rumahan perajin Uni Dewi
Lunang di Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan untuk dipamerkan di New York.
Di pesisir selatan ada batik dengan motif tradisional dsn terdokumentasi dalam
tambo adat Minang yang tersimpan di Ustano Mande Rubiah Lunang.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru