MENJADI salah satu artis muda berbakat dan
ternama tak lantas membuat Prilly Latuconsina bisa hidup dengan tenang. Ada
momen dimana dia merasa ketakutan hingga cemas berlebihan.
Kondisi ini membuatnya harus mendatangi seorang psikolog. “Aku kesepian.
Bayangkan aku kerja dari umur 13 tahun sekarang aku 23 tahun. And I’m alone.
Kebahagiaan tak cuma dari uang saja. Karena aku bisa membeli semuanya, tapi
kesepian enggak punya teman cerita, takut. Aku datang ke psikolog,†ujarnya
saat berbincang di Channel Youtube Arief Muhammad.
Mendatangi psikolog, Prilly harus sembunyi-sembunyi dan tanpa tahu kedua
orang tuanya. Apalagi, stigma orang selama ini bahwa mendatangi psikolog
identik dengan orang stres tingkat tinggi.
“Aku bahkan enggak bicara sama orang tua (soal psikolog). Aku bangun jantungku
berdebar. Aku ngerasa was-was terus setiap hari, kayak ada berita apa
(tentangnya), kayak takut ada yang menyrang aku. Sedih tanpa alasan dan
menangis,†bebernya sial kecemasannya yang dideritanya.
Label selebritis pun tak serta merta membuatnya nyaman bergabung dengan
tersohor di negeri ini. “Ke tempat yang enggak ada aku kenal membuat aku tidak
nyaman,†lanjutnya.
Gosip di media sosial dan komentar julid menjadi salah satu yang sulit
dihadapinya. “Kita hidup lurus-lurus aja, ada aja (yang diberitain),â€
tambahnya.
Dan, seiring waktu pemeran dalam Film Danur ini mulai bisa mengatasi
semuanya. Dia memastikan haters yang mengeluarkan komentar julid tidak akan
pernah ditanggapinya lagi. (nin/pojoksatu/kpc)