Kabar bahagia datang dari penyanyi muda berbakat asal Indonesia, Stephanie Poetri. Ia resmi menikah dengan kekasihnya, Asher, pada 30 Mei 2025 di Beverly Hills Courthouse, Los Angeles, Amerika Serikat.
Momen bahagia milik penyanyi Indonesia-Amerika itu terjadi hanya sehari sebelum penampilannya di festival musik internasional Heads In The Clouds 2025, yang digelar di Pasadena, California.
Mengutip laman Radar Semarang, sehari setelah menikah, Stephanie Poetri juga membagikan kisah manis mengenai pernikahannya tersebut saat dirinya tampil di festival musik internasional, Heads In The Clouds 2025.
Ia mengungkapkan jika lagu bertajuk ‘I Love You 3000’miliknya yang membawanya ke langkah pernikahan.
“Dalam liriknya ada, ‘baby take my hand, I want you to be my husband’, dan kemarin saya baru saja menikah,” ungkap Stephanie Poetri.
Namun yang paling mencuri perhatian dari pernikahannya tersebut bukan hanya lokasinya atau waktu yang berdekatan dengan penampilannya di Heads In The Clouds 2025 tersebut, melainkan fakta bahwa Stephanie dan Asher tidak mengenakan cincin kawin.
Bukan karena tidak ingin, tetapi karena Stephanie mengalami fobia terhadap segala bentuk perhiasan, termasuk cincin.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh sang ibu, Titi DJ, dalam sebuah unggahan yang penuh haru dan kebanggaan atas pernikahan putrinya.
“Stephanie phobia terhadap segala sesuatu yg berbentuk jewelry, jadi mereka berdua tidak memakai cincin. Tapi mereka akan punya sesuatu untuk menandakan bahwa mereka telah terikat satu sama lain,” tulis sang ibu.
Bagi banyak pasangan, cincin adalah simbol pernikahan yang paling utama. Namun bagi Stephanie dan Asher, makna kebersamaan lebih penting dari simbol fisik.
Mereka memilih bentuk ikatan yang lebih personal, yang menurut keluarga akan diwujudkan melalui ‘sesuatu yang menandakan bahwa mereka telah terikat satu sama lain’, meski bukan dalam bentuk perhiasan.
Keputusan Stephanie dan Asher ini juga dianggap sebagai simbol keberanian untuk menjalani hidup pernikahan yang autentik, sesuai nilai dan kenyamanan pribadi.
Selain unik tanpa cincin, penampilan Stephanie juga mencerminkan jati dirinya sebagai anak dari dua budaya yang berbeda.
Ia mengenakan perpaduan atasan kebaya lace putih, kain tenun ikat tradisional Indonesia, dan sepatu cowboy boots biru muda, yang merupakan simbol harmoni antara akar Indonesia dan nuansa Amerika.
Sementara itu, keluarga besarnya, termasuk sang ibu, Salma, Salwa, dan Daffa, juga mengenakan pakaian bernuansa tradisional modern.
Sedangkan, pihak keluarga Asher tampil kasual dan rapi, mencerminkan keintiman dan kesederhanaan acara.
Resepsi pernikahan akan digelar di Indonesia sekitar bulan Juli atau Agustus 2025, dengan suasana yang kemungkinan besar akan menggabungkan unsur budaya kedua mempelai.
Unggahan sang ibu pun ditutup dengan ucapan terima kasih kepada para sahabat dan penggemar atas doa dan dukungannya terhadap pernikahan Stephanie dan Asher.(jpc)