JAKARTA– BRI kembali menegaskan komitmennya memperkuat sektor UMKM, sebuah kata kunci penting yang kini menjadi sorotan pencarian Google terkait ekonomi kerakyatan. Berbagai program pemberdayaan yang digarap perseroan sejalan dengan semangat Asta Cita untuk pemerataan pembangunan dan penguatan ekonomi rakyat.
Dalam Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2025 di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Kamis (30/10), Wakil Direktur Utama BRI Agus Noorsanto menekankan bahwa seluruh inisiatif pemberdayaan UMKM tersebut bukan sekadar program pendukung, tetapi fondasi penting bagi arah pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
“Hingga akhir September 2025, BRI telah membina 4.909 Desa BRILiaN di seluruh Indonesia. Lewat program KlasterkuHidupku, kami juga mengembangkan 41.715 klaster usaha berbasis komunitas,” ujar Agus.
BRI turut memperkuat akses digital pelaku usaha melalui platform LinkUMKM, yang kini sudah dimanfaatkan lebih dari 13,6 juta UMKM untuk memperluas pasar dan meningkatkan kapasitas bisnis. Selain itu, BRI membina 54 Rumah BUMN dan telah menggelar 17 ribu pelatihan untuk mendorong pelaku usaha naik kelas.
“Program pemberdayaan UMKM ini bukan hanya komitmen sosial, tetapi berdampak langsung pada kinerja bisnis BRI,” tambah Agus.
Sejalan dengan berbagai program tersebut, kinerja keuangan BRI pada Triwulan III 2025 menunjukkan tren pertumbuhan positif. Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 8,2% yoy menjadi Rp1.474,8 triliun, didorong penguatan dana murah (CASA).
Penyaluran kredit juga tumbuh 6,3% yoy menjadi Rp1.438,1 triliun. Seluruh perbaikan fundamental tersebut mengantarkan BRI mencetak laba bersih Rp41,2 triliun hingga akhir Triwulan III 2025. ***
