29.6 C
Jakarta
Monday, December 9, 2024

Berawal dari Counter Pulsa, AgenBRILink Tak Pernah Sepi Pengunjung di Pasar Kramat Jati

JAKARTA – Counter pulsa milik Hadriansah yang berupa sebuah lapak kecil di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, nyaris tak pernah sepi pengunjung. Lapak tersebut awalnya memang fokus hanya pada jual beli pulsa dan voucher internet saja. Namun, sang pemilik melihat peluang bisnis lain yang bisa dikembangkan di lapak kecil miliknya tersebut yaitu menjadi AgenBRILink yang menjembatani transaksi keuangan masyarakat di era digital seperti sekarang ini.

Dari sinilah usaha pria berusia 28 tahun tersebut mulai berkembang dan banyak mendatangkan pelanggan. Hadriansah bercerita tentang awal mula dan suka duka dalam membangun usaha tersebut. Awalnya setelah lulus kuliah di tahun 2020, ia ikut kakaknya bekerja sebagai kuli bangunan. Namun, penghasilan yang tak menentu membuatnya mulai berpikir untuk mencari usaha lain.

Ia sempat didesak oleh keluarganya untuk melamar pekerjaan di tempat lain. Namun, hati kecilnya diam-diam memimpikan bisa memiliki usaha sendiri, hingga akhirnya muncul ide untuk membuka counter dan jadi AgenBRILink.

“Akhirnya dengan sisa-sisa uang yang saya punya dari kuli bangunan itu, saya jadikan modal untuk bikin usaha counter dan jadi AgenBRILink. Saya pikir ini sesuai dengan passion saya dan mudah-mudahan memang di sini jalan saya,” lanjutnya.

Usaha Hadriansah berdiri di bulan Oktober 2022 dengan mengambil lapak di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Sejak awal mendirikan usaha ini, Hadriansah memang sudah berniat mendaftar menjadi AgenBRILink. Beruntungnya, saat itu ada kunjungan survei dari pihak BRI ke Pasar Kramat Jati yang memuluskan jalan Hadriansah menjadi AgenBRILink.

“Setelah mendapatkan pelatihan, akhirnya saya tahu seperti apa transaksi yang benar. Jadi kalau di SOP, kita terima dulu uangnya, lalu kita hitung jumlahnya sudah tepat atau belum. Baru setelah itu kita transaksikan uangnya. Dari situ akhirnya saya bisa lebih berhati-hati lagi dalam operasional. Banyak pengetahuan baru yang saya dapatkan, sehingga usaha saya bisa berjalan dengan baik dan mencegah penipuan juga,” lanjutnya.

Baca Juga :  Kunjungi Booth PLN di IIMS 2024, Menteri BUMN Dorong Kendaraan Berbasis Energi Hijau Tumbuh Masif

Bantu Transaksi Pedagang Pasar

Menjadi AgenBRILink bagi Hardiansah ternyata memberikan dampak yang cukup besar untuk para pelanggan yang rata-rata pedagang pasar dan masyarakat sekitar. Terlebih, jam operasionalnya 24 jam sehingga bisa membantu siapa saja yang memiliki kebutuhan transaksi keuangan yang mendesak.

“Transaksi yang paling sering itu transfer, misalnya untuk keluarga di kampung. Ini membantu mereka juga kalau butuh saat malam kan bank sudah tutup. Selain itu, isi saldo dompet digital juga banyak peminatnya dan bisa jadi peluang usaha tersendiri. Tarik tunai juga cukup sering karena masih banyak masyarakat yang belum punya rekening sendiri,” jelas Hadriansah.

Selain itu, fakta bahwa tidak semua masyarakat memiliki rekening juga yang menjadi pertimbangan Hadriansah dalam membuka bisnis sebagai AgenBRILink. “Saya pikir itu menjadi potensi. Dari yang awalnya kita hanya buka counter untuk jual pulsa, setelah menjadi AgenBRILink ternyata bisa membantu masyarakat. Sekarang fokus operasionalnya lebih banyak jadi AgenBRILink,” lanjutnya.

Hadriansah mengaku sangat senang menjalani bisnis sebagai AgenBRILink karena bisa membantu banyak orang. Pandemi Covid-19 pada 2019 misalnya telah memberi dampak bagi masyarakat dimana banyak orang kehilangan pekerjaan. Lewat keagenan tersebut ia bisa membuka lapangan pekerjaan untuk saudara yang membutuhkan. Selain itu, pengetahuannya tentang transaksi perbankan juga makin bertambah.

Baca Juga :  Terapkan Strategi Hybrid Bank, Jumlah AgenBRILink Meningkat Pesat

“Sejak gabung jadi AgenBRILink, kami lebih paham tentang sistem perbankan. Banyak kenal orang-orang perbankan, tahu cara transaksi yang benar. Lalu kita juga belajar jika ada transaksi gagal bagaimana cara komplainnya. Banyak pembelajaran berharga terkait transaksi digital seperti ini,” ceritanya lagi.

Selain itu, ia menambahkan, BRI juga selalu memberikan support untuk agen BRILink seperti lewat kompetisi berhadiah. Menurutnya, hal tersebut membuat para agen semakin semangat bekerja.

“Kalau pun nggak menang juga tidak masalah, ini saya anggap sebagai sebagai penyemangat saja dalam memberikan pelayanan untuk masyarakat. Terima kasih untuk BRI karena sudah membuka peluang menjadi Agen BRILink. Mudah-mudahan semakin sukses untuk BRI,” pungkasnya.

Di tempat berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengungkapkan layanan Agen BRILink hadir untuk memudahkan masyarakat untuk bisa mengakses layanan perbankan. Selain transaksi tarik tunai, juga terdapat layanan untuk kebutuhan harian masyarakat seperti pembayaran tagihan listrik, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, setoran pinjaman, memberikan layanan referral pembukaan rekening tabungan BSA maupun pinjaman, dan transaksi lainnya.

Hingga Desember 2023, BRI mencatat jumlah AgenBRILink tercatat lebih dari 740 ribu agen dengan volume transaksi sebesar Rp1.427 triliun.

“AgenBRILink merupakan bukti nyata economic sharing yang dilakukan oleh BRI, karena fee yang diperoleh para agen bisa mencapai 2-3 kali lipat dari yang diterima oleh BRI. Dengan menjadi agen, masyarakat dapat meningkatkan pendapatan dan pada ujungnya dapat meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial mereka,” kata Supari. (*)

JAKARTA – Counter pulsa milik Hadriansah yang berupa sebuah lapak kecil di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, nyaris tak pernah sepi pengunjung. Lapak tersebut awalnya memang fokus hanya pada jual beli pulsa dan voucher internet saja. Namun, sang pemilik melihat peluang bisnis lain yang bisa dikembangkan di lapak kecil miliknya tersebut yaitu menjadi AgenBRILink yang menjembatani transaksi keuangan masyarakat di era digital seperti sekarang ini.

Dari sinilah usaha pria berusia 28 tahun tersebut mulai berkembang dan banyak mendatangkan pelanggan. Hadriansah bercerita tentang awal mula dan suka duka dalam membangun usaha tersebut. Awalnya setelah lulus kuliah di tahun 2020, ia ikut kakaknya bekerja sebagai kuli bangunan. Namun, penghasilan yang tak menentu membuatnya mulai berpikir untuk mencari usaha lain.

Ia sempat didesak oleh keluarganya untuk melamar pekerjaan di tempat lain. Namun, hati kecilnya diam-diam memimpikan bisa memiliki usaha sendiri, hingga akhirnya muncul ide untuk membuka counter dan jadi AgenBRILink.

“Akhirnya dengan sisa-sisa uang yang saya punya dari kuli bangunan itu, saya jadikan modal untuk bikin usaha counter dan jadi AgenBRILink. Saya pikir ini sesuai dengan passion saya dan mudah-mudahan memang di sini jalan saya,” lanjutnya.

Usaha Hadriansah berdiri di bulan Oktober 2022 dengan mengambil lapak di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Sejak awal mendirikan usaha ini, Hadriansah memang sudah berniat mendaftar menjadi AgenBRILink. Beruntungnya, saat itu ada kunjungan survei dari pihak BRI ke Pasar Kramat Jati yang memuluskan jalan Hadriansah menjadi AgenBRILink.

“Setelah mendapatkan pelatihan, akhirnya saya tahu seperti apa transaksi yang benar. Jadi kalau di SOP, kita terima dulu uangnya, lalu kita hitung jumlahnya sudah tepat atau belum. Baru setelah itu kita transaksikan uangnya. Dari situ akhirnya saya bisa lebih berhati-hati lagi dalam operasional. Banyak pengetahuan baru yang saya dapatkan, sehingga usaha saya bisa berjalan dengan baik dan mencegah penipuan juga,” lanjutnya.

Baca Juga :  Kunjungi Booth PLN di IIMS 2024, Menteri BUMN Dorong Kendaraan Berbasis Energi Hijau Tumbuh Masif

Bantu Transaksi Pedagang Pasar

Menjadi AgenBRILink bagi Hardiansah ternyata memberikan dampak yang cukup besar untuk para pelanggan yang rata-rata pedagang pasar dan masyarakat sekitar. Terlebih, jam operasionalnya 24 jam sehingga bisa membantu siapa saja yang memiliki kebutuhan transaksi keuangan yang mendesak.

“Transaksi yang paling sering itu transfer, misalnya untuk keluarga di kampung. Ini membantu mereka juga kalau butuh saat malam kan bank sudah tutup. Selain itu, isi saldo dompet digital juga banyak peminatnya dan bisa jadi peluang usaha tersendiri. Tarik tunai juga cukup sering karena masih banyak masyarakat yang belum punya rekening sendiri,” jelas Hadriansah.

Selain itu, fakta bahwa tidak semua masyarakat memiliki rekening juga yang menjadi pertimbangan Hadriansah dalam membuka bisnis sebagai AgenBRILink. “Saya pikir itu menjadi potensi. Dari yang awalnya kita hanya buka counter untuk jual pulsa, setelah menjadi AgenBRILink ternyata bisa membantu masyarakat. Sekarang fokus operasionalnya lebih banyak jadi AgenBRILink,” lanjutnya.

Hadriansah mengaku sangat senang menjalani bisnis sebagai AgenBRILink karena bisa membantu banyak orang. Pandemi Covid-19 pada 2019 misalnya telah memberi dampak bagi masyarakat dimana banyak orang kehilangan pekerjaan. Lewat keagenan tersebut ia bisa membuka lapangan pekerjaan untuk saudara yang membutuhkan. Selain itu, pengetahuannya tentang transaksi perbankan juga makin bertambah.

Baca Juga :  Terapkan Strategi Hybrid Bank, Jumlah AgenBRILink Meningkat Pesat

“Sejak gabung jadi AgenBRILink, kami lebih paham tentang sistem perbankan. Banyak kenal orang-orang perbankan, tahu cara transaksi yang benar. Lalu kita juga belajar jika ada transaksi gagal bagaimana cara komplainnya. Banyak pembelajaran berharga terkait transaksi digital seperti ini,” ceritanya lagi.

Selain itu, ia menambahkan, BRI juga selalu memberikan support untuk agen BRILink seperti lewat kompetisi berhadiah. Menurutnya, hal tersebut membuat para agen semakin semangat bekerja.

“Kalau pun nggak menang juga tidak masalah, ini saya anggap sebagai sebagai penyemangat saja dalam memberikan pelayanan untuk masyarakat. Terima kasih untuk BRI karena sudah membuka peluang menjadi Agen BRILink. Mudah-mudahan semakin sukses untuk BRI,” pungkasnya.

Di tempat berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengungkapkan layanan Agen BRILink hadir untuk memudahkan masyarakat untuk bisa mengakses layanan perbankan. Selain transaksi tarik tunai, juga terdapat layanan untuk kebutuhan harian masyarakat seperti pembayaran tagihan listrik, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, setoran pinjaman, memberikan layanan referral pembukaan rekening tabungan BSA maupun pinjaman, dan transaksi lainnya.

Hingga Desember 2023, BRI mencatat jumlah AgenBRILink tercatat lebih dari 740 ribu agen dengan volume transaksi sebesar Rp1.427 triliun.

“AgenBRILink merupakan bukti nyata economic sharing yang dilakukan oleh BRI, karena fee yang diperoleh para agen bisa mencapai 2-3 kali lipat dari yang diterima oleh BRI. Dengan menjadi agen, masyarakat dapat meningkatkan pendapatan dan pada ujungnya dapat meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial mereka,” kata Supari. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru