25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Penanganan Covid-19, Razak: Tak Usah Saling Menyalahkan

PALANGKA RAYA Pro dan kontra terhadap kinerja tim gugus baik di pusat, provinsi
maupun kabupaten/kota dalam menghadapi serangan Covid-19 menghiasi berbagai
ruang publik. Politikus senior sekaligus tokoh masyarakat di Bumi Tambun Bungai
H Abdul Razak pun turut angkat terkait hal tersebut.

Wakil Ketua DPRD
Kalteng ini menilai, penanganan virus ini tidaklah semudah membalikan telapak
tangan. Apalagi, wabah ini merupakan pandemi dan jenis virus ganas yang baru
dihadapi manusia.

Ia menilai
pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota sudah berupaya maksimal dan
tidak menangani setengah-setengah. Karena masalah ini dinilai cukup berat, maka
belum bisa selesai secara cepat.

“Masyarakat juga
mungkin mengikuti perkembangan dan mengetahui betapa sulitnya tugas dan
tanggung jawab rekan-rekan yang bertugas menangani Covid-19 di lapangan. Pada
intinya upaya dan usaha yang sudah dilakukan khususnya untuk wilayah Kalteng
masyarakat dapat menghargainya,” ujar Razak di DPRD Kalteng, Rabu (17/6).

Baca Juga :  Pengurus KONI Sowan ke Ketua DPRD Kalteng

Karena bagi
pemerintah, lanjutnya, mengatur orang banyak tidaklah mudah. Untuk itu, ia
berharap seluruh elemen bersatu dan bisa memahami betapa beratnya tugas tim
gugus, apalagi yang bertugas di lapangan seperti tenaga kesehatan.

Ia berharap tidak
ada lagi yang menyalahkan. Malah sebaliknya, memberikan dukungan dengan
menerapkan protokol kesehatan. “Jangan hanya menyalahkan, siapapun bisa kalau
menyalahkan dalam situasi seperti ini,” ungkapnya.

“Kita harus
menghormati atas upaya yang sudah dilakukan serta rasa terima kasih kepada tim
gugus tugas, TNI dan Kepolisian dalam meminimalkan penyebaran Covid-19. Apabila
ingin memberikan saran dan masukkan, terangnya, bisa menyampaikan dengan cara
yang baik,” tambahnya.

“Mari kita
hargai upaya pemerintah terutama gubernur kita yang juga sudah berupaya
semaksimal mungkin memutus mata rantai Covid-19 mulai sosialisasi, menyalurkan
bantuan baik secara pribadi maupun dari pemerintah. Untuk itu kembali saya
ingatkan jangan dengan mudah menyalahkan upaya rekan-rekan kita meminimalkan
Covid-19 ini,” terang Razak.

Baca Juga :  Banggar Sampaikan Hasil Pembahasan Nota Keuangan R-APBD 2022

Menurut dia,
dibutuhkan kesabaran untuk mengatasinya. Terlebih pemerintah daerah memiliki
rencana-rencana akan melakukan rapid test secara massal. “Saya menilai itu
tindakan yang tepat,” lanjutnya.

Pria yang juga
mantan bupati Kobar ini menjelaskan, hal itu tepat karena pemerintah daerah
sedang berupaya memutus penyebaran virus Covid-19. “Jadi apabila pemerintah
mencari virus tersebut, kemudian ada penambahan kasus positif, saya menilai itu
hal yang wajar. Daripada harus dibiarkan berlarut-larut dan suatu saat bisa
muncul,” bebernya.

Legislator
Fraksi Golkar ini menyatakan, upaya pemerintah provinsi, kabupaten/kota sudah
sangat tepat melakukan rapid test secara massal terutama pada daerah-daerah
yang masuk dalam zona merah. Justru pemerintah, tambah dia, akan salah jika
tidak berupaya untuk mengetahui daerah tersebut terpapar virus atau tidak.

“Karena lebih
baik kita mengetahui walaupun konsekuensinya mungkin akan mengalami tren
peningkatan pasien positif,” pungkasnya.

PALANGKA RAYA Pro dan kontra terhadap kinerja tim gugus baik di pusat, provinsi
maupun kabupaten/kota dalam menghadapi serangan Covid-19 menghiasi berbagai
ruang publik. Politikus senior sekaligus tokoh masyarakat di Bumi Tambun Bungai
H Abdul Razak pun turut angkat terkait hal tersebut.

Wakil Ketua DPRD
Kalteng ini menilai, penanganan virus ini tidaklah semudah membalikan telapak
tangan. Apalagi, wabah ini merupakan pandemi dan jenis virus ganas yang baru
dihadapi manusia.

Ia menilai
pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota sudah berupaya maksimal dan
tidak menangani setengah-setengah. Karena masalah ini dinilai cukup berat, maka
belum bisa selesai secara cepat.

“Masyarakat juga
mungkin mengikuti perkembangan dan mengetahui betapa sulitnya tugas dan
tanggung jawab rekan-rekan yang bertugas menangani Covid-19 di lapangan. Pada
intinya upaya dan usaha yang sudah dilakukan khususnya untuk wilayah Kalteng
masyarakat dapat menghargainya,” ujar Razak di DPRD Kalteng, Rabu (17/6).

Baca Juga :  Pengurus KONI Sowan ke Ketua DPRD Kalteng

Karena bagi
pemerintah, lanjutnya, mengatur orang banyak tidaklah mudah. Untuk itu, ia
berharap seluruh elemen bersatu dan bisa memahami betapa beratnya tugas tim
gugus, apalagi yang bertugas di lapangan seperti tenaga kesehatan.

Ia berharap tidak
ada lagi yang menyalahkan. Malah sebaliknya, memberikan dukungan dengan
menerapkan protokol kesehatan. “Jangan hanya menyalahkan, siapapun bisa kalau
menyalahkan dalam situasi seperti ini,” ungkapnya.

“Kita harus
menghormati atas upaya yang sudah dilakukan serta rasa terima kasih kepada tim
gugus tugas, TNI dan Kepolisian dalam meminimalkan penyebaran Covid-19. Apabila
ingin memberikan saran dan masukkan, terangnya, bisa menyampaikan dengan cara
yang baik,” tambahnya.

“Mari kita
hargai upaya pemerintah terutama gubernur kita yang juga sudah berupaya
semaksimal mungkin memutus mata rantai Covid-19 mulai sosialisasi, menyalurkan
bantuan baik secara pribadi maupun dari pemerintah. Untuk itu kembali saya
ingatkan jangan dengan mudah menyalahkan upaya rekan-rekan kita meminimalkan
Covid-19 ini,” terang Razak.

Baca Juga :  Banggar Sampaikan Hasil Pembahasan Nota Keuangan R-APBD 2022

Menurut dia,
dibutuhkan kesabaran untuk mengatasinya. Terlebih pemerintah daerah memiliki
rencana-rencana akan melakukan rapid test secara massal. “Saya menilai itu
tindakan yang tepat,” lanjutnya.

Pria yang juga
mantan bupati Kobar ini menjelaskan, hal itu tepat karena pemerintah daerah
sedang berupaya memutus penyebaran virus Covid-19. “Jadi apabila pemerintah
mencari virus tersebut, kemudian ada penambahan kasus positif, saya menilai itu
hal yang wajar. Daripada harus dibiarkan berlarut-larut dan suatu saat bisa
muncul,” bebernya.

Legislator
Fraksi Golkar ini menyatakan, upaya pemerintah provinsi, kabupaten/kota sudah
sangat tepat melakukan rapid test secara massal terutama pada daerah-daerah
yang masuk dalam zona merah. Justru pemerintah, tambah dia, akan salah jika
tidak berupaya untuk mengetahui daerah tersebut terpapar virus atau tidak.

“Karena lebih
baik kita mengetahui walaupun konsekuensinya mungkin akan mengalami tren
peningkatan pasien positif,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru