33.5 C
Jakarta
Tuesday, March 19, 2024

Turunkan Angka Stunting Perhatian Hal Penting Ini

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Siswandi mengatakan, pembangunan jaringan air bersih dan Mandi Cuci Kakus (MCK) perlu menjadi skala prioritas dalam upaya menurunkan angka stunting di Kalteng.

“Memang salah satu faktor stunting ini banyaknya keluarga mempunyai jamban tak layak dan memiliki akses air minum utama tak layak, sehingga harus diprioritaskan pembangunan jaringan air bersih dan MCK,” ujarnya, Jumat (17/3).

Meski demikian, Politisi Partai Demokrat ini mengapresiasi kepada pemerintah provinsi (Pemprov) dalam upaya menurunkan angka stunting di Kalteng. Dimana angka stunting yang berhasil diturunkan sebanyak 0,5 persen dari tahun 2021 27,6 persen hingga angka stunting tahun 2022 sebesar 26,9 persen.

“Alhamdulillah, angka stunting di Kalteng mengalami penurunan,” imbuhnya.

Namun demikian, terkait upaya penurunan stunting agar lebih maksimal, lanjut Anggota DPRD Kalteng Daerah Pemilihan (Dapil) IV Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur, dan Barito Selatan perlunya ada kajian yang lebih dalam rangka penurunan angka stunting.

Baca Juga :  Anggota DPRD Minta Kebutuhan Masyarakat di Dapil Kalteng IV Diwujudkan

“Karena banyak faktor, sehingga perlu pengkajian lebih mendalam dari Pemprov untuk program dalam rangka menurunkan angka stunting di Kalimantan Tengah ini,” tandasnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Nuryakin mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) berhasil menurunkan angka stunting di angka 26,9 persen pada tahun 2022. Artinya mengalami penurunan 0,5 persen dari tahun 2021 yang berada di angka 27,6 persen.

Lebih lanjut Nuryakin menerangkan, keluarga yang berisiko stunting sebanyak 117.091 keluarga. Dari 117.091 keluarga berisiko stunting, terdapat 22.639 keluarga yang mempunyai jamban tak layak dan 23.028 keluarga yang memiliki akses air minum utama tak layak. Sedangkan jumlah keluarga sasaran berisiko stunting memperoleh pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga di Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 78.943 atau 67,4 persen.

Baca Juga :  Legislator Kalteng Sepakat Larangan Mudik Lebaran

“Ini menjadi catatan kami dan kami akan segera intervensi dengan SKPD terkait berkaitan dengan kementerian PUPR, dinas PUPR dan teman teman dari Perkimtan,” terangnya.

Sekda menjelaskan,ada beberapa program percepatan penurunan stunting di Kalteng yang terintegrasi dan bersinergi.

“Antara lain dapur sehat atasi stunting yakni dengan BKKBN, bapak asuh anak stunting, Ini sudah kami lakukan di Kabupaten Murung raya dan Lamandau, ada juga pengukuhan bapak asuh anak stunting oleh pa kasad Jendral Dudung Abdurrahman saat beliau melakukan kunjungan ke Kalteng,” ungkapnya.






Reporter: M Hafidz

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Siswandi mengatakan, pembangunan jaringan air bersih dan Mandi Cuci Kakus (MCK) perlu menjadi skala prioritas dalam upaya menurunkan angka stunting di Kalteng.

“Memang salah satu faktor stunting ini banyaknya keluarga mempunyai jamban tak layak dan memiliki akses air minum utama tak layak, sehingga harus diprioritaskan pembangunan jaringan air bersih dan MCK,” ujarnya, Jumat (17/3).

Meski demikian, Politisi Partai Demokrat ini mengapresiasi kepada pemerintah provinsi (Pemprov) dalam upaya menurunkan angka stunting di Kalteng. Dimana angka stunting yang berhasil diturunkan sebanyak 0,5 persen dari tahun 2021 27,6 persen hingga angka stunting tahun 2022 sebesar 26,9 persen.

“Alhamdulillah, angka stunting di Kalteng mengalami penurunan,” imbuhnya.

Namun demikian, terkait upaya penurunan stunting agar lebih maksimal, lanjut Anggota DPRD Kalteng Daerah Pemilihan (Dapil) IV Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur, dan Barito Selatan perlunya ada kajian yang lebih dalam rangka penurunan angka stunting.

Baca Juga :  Anggota DPRD Minta Kebutuhan Masyarakat di Dapil Kalteng IV Diwujudkan

“Karena banyak faktor, sehingga perlu pengkajian lebih mendalam dari Pemprov untuk program dalam rangka menurunkan angka stunting di Kalimantan Tengah ini,” tandasnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Nuryakin mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) berhasil menurunkan angka stunting di angka 26,9 persen pada tahun 2022. Artinya mengalami penurunan 0,5 persen dari tahun 2021 yang berada di angka 27,6 persen.

Lebih lanjut Nuryakin menerangkan, keluarga yang berisiko stunting sebanyak 117.091 keluarga. Dari 117.091 keluarga berisiko stunting, terdapat 22.639 keluarga yang mempunyai jamban tak layak dan 23.028 keluarga yang memiliki akses air minum utama tak layak. Sedangkan jumlah keluarga sasaran berisiko stunting memperoleh pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga di Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 78.943 atau 67,4 persen.

Baca Juga :  Legislator Kalteng Sepakat Larangan Mudik Lebaran

“Ini menjadi catatan kami dan kami akan segera intervensi dengan SKPD terkait berkaitan dengan kementerian PUPR, dinas PUPR dan teman teman dari Perkimtan,” terangnya.

Sekda menjelaskan,ada beberapa program percepatan penurunan stunting di Kalteng yang terintegrasi dan bersinergi.

“Antara lain dapur sehat atasi stunting yakni dengan BKKBN, bapak asuh anak stunting, Ini sudah kami lakukan di Kabupaten Murung raya dan Lamandau, ada juga pengukuhan bapak asuh anak stunting oleh pa kasad Jendral Dudung Abdurrahman saat beliau melakukan kunjungan ke Kalteng,” ungkapnya.






Reporter: M Hafidz

Terpopuler

Artikel Terbaru