MURUNG RAYA, PROKALTENG.CO-Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Dra. Hj. Siti Nafsiah, M.Si bersama anggota lainnya melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Murung Raya (Mura), Jumat (9/6/2023). Tujuan kunker tersebut, yakni guna memantau kinerja pemerintah daerah dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalteng Dra. Hj. Siti Nafsiah, M.Si mengungkapkan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), terjadi kecenderungan daerah di Kalteng yang sebelumnya memiliki prevalensi stunting tinggi bisa menurun cukup signifikan. Seperti di Kabupaten Gunung Mas, Kapuas, Kotawaringin Timur dan Barito Timur.
Namun di sisi lain menurutnya masih ada beberapa daerah yang mengalami peningkatan prevalensi stunting. Daerah tersebut, antara lain Kabupaten Murung Raya, Barito Selatan dan Seruyan.
Menurutnya pemerintah Kabupaten Mura melalui satgas percepatan penurunan stunting kabupaten, tim pendamping keluarga dan kader pembangunan manusia telah melakukan berbagai aksi konvergensi terintegrasi pada 15 desa/kelurahan. Sebagai lokus intervensi stunting untuk tahun 2022 dan 6 desa lokus pada tahun 2023. Sehingga total desa lokus sebanyak 21 Desa.
“Melalui pelaksanaan program-program yang sudah dijalankan dalam rangka memastikan pencapaian tujuan program sebagaimana yang diharapkan. Ini berupa intervensi terhadap 64 indikator,”ucap dia, Jumat (9/6/2023).
Tentunya dengan melakukan pendataan secara terpadu (data balita stunting by name by address). Sehingga program ataupun kegiatan yang dilakukan bisa tepat sasaran dan efektif dalam menanggulangi dan menurunkan stunting. (rin/hnd)
Reporter: Marini
MURUNG RAYA, PROKALTENG.CO-Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Dra. Hj. Siti Nafsiah, M.Si bersama anggota lainnya melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Murung Raya (Mura), Jumat (9/6/2023). Tujuan kunker tersebut, yakni guna memantau kinerja pemerintah daerah dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalteng Dra. Hj. Siti Nafsiah, M.Si mengungkapkan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), terjadi kecenderungan daerah di Kalteng yang sebelumnya memiliki prevalensi stunting tinggi bisa menurun cukup signifikan. Seperti di Kabupaten Gunung Mas, Kapuas, Kotawaringin Timur dan Barito Timur.
Namun di sisi lain menurutnya masih ada beberapa daerah yang mengalami peningkatan prevalensi stunting. Daerah tersebut, antara lain Kabupaten Murung Raya, Barito Selatan dan Seruyan.
Menurutnya pemerintah Kabupaten Mura melalui satgas percepatan penurunan stunting kabupaten, tim pendamping keluarga dan kader pembangunan manusia telah melakukan berbagai aksi konvergensi terintegrasi pada 15 desa/kelurahan. Sebagai lokus intervensi stunting untuk tahun 2022 dan 6 desa lokus pada tahun 2023. Sehingga total desa lokus sebanyak 21 Desa.
“Melalui pelaksanaan program-program yang sudah dijalankan dalam rangka memastikan pencapaian tujuan program sebagaimana yang diharapkan. Ini berupa intervensi terhadap 64 indikator,”ucap dia, Jumat (9/6/2023).
Tentunya dengan melakukan pendataan secara terpadu (data balita stunting by name by address). Sehingga program ataupun kegiatan yang dilakukan bisa tepat sasaran dan efektif dalam menanggulangi dan menurunkan stunting. (rin/hnd)
Reporter: Marini
