26.9 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Infrastruktur Telaga Antang Perlu Perhatian Pemerintah

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Anggota Komisi I DPRD Kalimantan
Tengah Ferry Khaidir, mengungkapkan hingga saat ini masyarakat pedesaan di
Kecamatan Telaga Antang, Kotim yang 
mengeluhkan belum optimalnya infrastruktur desa.

Ferry mengatakan bahwa keluhan
masyarakat tersebut salah satunya yakni seperti akses jalan menuju desa Tumbang
Batu yang mana cukup jauh dan harus melintasi perkebunan sawit, karena memang
belum ada jalan yang layak.

“Selain itu juga, permasalahan
serupa di alami warga yang berada di Desa Tumbang Tilap. Dimana penyeberangan
ke wilayah itu harus menempuh waktu kurang lebih empat jam perjalanan. Hal ini
tentu harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya, Jumat (6/11).

Tidak hanya sebatas pada
infrastruktur jalan saja, sambung politisi fraksi PDI Perjuangan ini, namun
masyarakat juga mengeluhkan terkait minimnya jaringan listrik, telekomunikasi
dan rumah ibadah yang tidak terurus, serta minimnya fasilitas pendidikan.

Baca Juga :  Bingung, Kartu BPJS Kesehatan Kok Tidak Bisa Digunakan Peserta

Bahkan untuk penerangan
sehari-hari, hanya menggunakan lampu tembok, tenaga surya atau genset karena
tidak adanya jaringan listrik dan disana juga tidak ada sinyal untuk
berkomunikasi dengan daerah lainnya, sehingga keberadaan desa tersebut memang
cukup terisolir.

Selain itu disana itu hanya ada
SMP saja dan rumah ibadahnya juga tidak terurus. Hal-hal tersebut tentu
berdampak bagi sektor pendidikan, dimana anak-anak akan sulit melakukan aktifitas
pembelajaran pada malam hari.

Untuk itu, dirinya mengatakan
bahwa masyarakat setempat sangat mendambakan adanya keberadaan jaringan
telekomunikasi dan juga jaringan listrik, agar sektor pendidikan, ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat dapat mengalami peningkatan.

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Anggota Komisi I DPRD Kalimantan
Tengah Ferry Khaidir, mengungkapkan hingga saat ini masyarakat pedesaan di
Kecamatan Telaga Antang, Kotim yang 
mengeluhkan belum optimalnya infrastruktur desa.

Ferry mengatakan bahwa keluhan
masyarakat tersebut salah satunya yakni seperti akses jalan menuju desa Tumbang
Batu yang mana cukup jauh dan harus melintasi perkebunan sawit, karena memang
belum ada jalan yang layak.

“Selain itu juga, permasalahan
serupa di alami warga yang berada di Desa Tumbang Tilap. Dimana penyeberangan
ke wilayah itu harus menempuh waktu kurang lebih empat jam perjalanan. Hal ini
tentu harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya, Jumat (6/11).

Tidak hanya sebatas pada
infrastruktur jalan saja, sambung politisi fraksi PDI Perjuangan ini, namun
masyarakat juga mengeluhkan terkait minimnya jaringan listrik, telekomunikasi
dan rumah ibadah yang tidak terurus, serta minimnya fasilitas pendidikan.

Baca Juga :  Bingung, Kartu BPJS Kesehatan Kok Tidak Bisa Digunakan Peserta

Bahkan untuk penerangan
sehari-hari, hanya menggunakan lampu tembok, tenaga surya atau genset karena
tidak adanya jaringan listrik dan disana juga tidak ada sinyal untuk
berkomunikasi dengan daerah lainnya, sehingga keberadaan desa tersebut memang
cukup terisolir.

Selain itu disana itu hanya ada
SMP saja dan rumah ibadahnya juga tidak terurus. Hal-hal tersebut tentu
berdampak bagi sektor pendidikan, dimana anak-anak akan sulit melakukan aktifitas
pembelajaran pada malam hari.

Untuk itu, dirinya mengatakan
bahwa masyarakat setempat sangat mendambakan adanya keberadaan jaringan
telekomunikasi dan juga jaringan listrik, agar sektor pendidikan, ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat dapat mengalami peningkatan.

Terpopuler

Artikel Terbaru