PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Mengenai pembangunan Kota Palangkaraya ke depan, dari segi infrastrukturnya. Anggota Komisi B DPRD Kota Palangkaraya dari Partai Golkar, H.M. Khemal Nasery mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur di Kota Palangkaraya akan terus berlanjut, dan yang terpenting adalah meningkatkan kualitas sambil membangun.
Khemal juga mengimbau agar masyarakat dapat menjaga dan memelihara aset-aset yang telah dibangun oleh Pemerintah Kota Palangkaraya. Jangan hanya membangun tapi kemudian ditinggalkan begitu saja.
“Misalnya drainase, parit, jalan. Sehingga nanti bagaimana fasilitas yang kita bangun itu bisa berfungsi maksimal, pada akhirnya masyarakat juga akan merasakan dampaknya. Contoh parit-parit artinya kita meminimalisir terjadinya ketika hujan dengan intensitas yang tinggi. Artinya parit-parit itu dibersihkan,” jelas Khemal saat diwawancarai media usai mengikuti Apel Besar Aparatur Sipil Negara di Kantor Wali Kota Palangka Raya, Kamis (21/9).
Ia juga menyampaikan catatannya untuk pasukan kuning. Ia masih melihat petugas-petugas di Jalan Temanggung Tilung, yang kemudian ia sampaikan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangkaraya.
“Ada pasukan kuning/petugas kebersihan itu sering setelah mengambil sampah-sampah lalu membuangnya ke parit. Saya lihat sendiri, hal itu tidak boleh terjadi. Kita harus memberi contoh untuk mencegah pendangkalan di parit. Karena pada akhirnya parit tidak akan berfungsi dengan baik akibat pendangkalan,” ujarnya.
Diimbau untuk memberikan contoh bagaimana menjadikan Palangkaraya sebagai kota yang bersih, dan menjaga apa yang sudah dibangun agar dapat berfungsi dalam jangka waktu yang lama. (*ana/pri)
PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Mengenai pembangunan Kota Palangkaraya ke depan, dari segi infrastrukturnya. Anggota Komisi B DPRD Kota Palangkaraya dari Partai Golkar, H.M. Khemal Nasery mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur di Kota Palangkaraya akan terus berlanjut, dan yang terpenting adalah meningkatkan kualitas sambil membangun.
Khemal juga mengimbau agar masyarakat dapat menjaga dan memelihara aset-aset yang telah dibangun oleh Pemerintah Kota Palangkaraya. Jangan hanya membangun tapi kemudian ditinggalkan begitu saja.
“Misalnya drainase, parit, jalan. Sehingga nanti bagaimana fasilitas yang kita bangun itu bisa berfungsi maksimal, pada akhirnya masyarakat juga akan merasakan dampaknya. Contoh parit-parit artinya kita meminimalisir terjadinya ketika hujan dengan intensitas yang tinggi. Artinya parit-parit itu dibersihkan,” jelas Khemal saat diwawancarai media usai mengikuti Apel Besar Aparatur Sipil Negara di Kantor Wali Kota Palangka Raya, Kamis (21/9).
Ia juga menyampaikan catatannya untuk pasukan kuning. Ia masih melihat petugas-petugas di Jalan Temanggung Tilung, yang kemudian ia sampaikan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangkaraya.
“Ada pasukan kuning/petugas kebersihan itu sering setelah mengambil sampah-sampah lalu membuangnya ke parit. Saya lihat sendiri, hal itu tidak boleh terjadi. Kita harus memberi contoh untuk mencegah pendangkalan di parit. Karena pada akhirnya parit tidak akan berfungsi dengan baik akibat pendangkalan,” ujarnya.
Diimbau untuk memberikan contoh bagaimana menjadikan Palangkaraya sebagai kota yang bersih, dan menjaga apa yang sudah dibangun agar dapat berfungsi dalam jangka waktu yang lama. (*ana/pri)
