30 C
Jakarta
Saturday, January 18, 2025

Program MBG Mulai Diujicoba,  Ada Laporan Makanan yang Disajikan Berbau Tidak Sedap

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Mulai diuji coba di beberapa sekolah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi siswa-siswi melalui penyediaan makanan sehat.

Namun, pelaksanaannya menghadapi kendala di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berlokasi di Jalan Rajawali. Salah seorang siswa melaporkan bahwa ayam yang disajikan dalam program tersebut berbau tidak sedap atau amis.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua I Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Dede Ardiansyah, menyampaikan keprihatinannya terhadap kualitas makanan yang disajikan.

“Kami sangat menghargai masukan dari orang tua dan siswa mengenai kualitas makanan dalam program MBG. Setiap keluhan seperti ini akan menjadi perhatian kami untuk memastikan mutu pelayanan terus ditingkatkan,” ucapnya saat diwawancarai awak media, Sabtu (18/1/2025).

Baca Juga :  Setiap Pembahasan DPRD dan Pemko Selalu Mengedepankan Kepentingan Masyarakat

Dede menegaskan bahwa kesehatan dan kenyamanan siswa adalah prioritas utama dalam pelaksanaan program ini. Ia berkomitmen untuk menangani keluhan secara serius agar kejadian serupa tidak terulang.

“Masalah seperti makanan yang belum matang sempurna atau berbau tidak sedap tidak boleh diabaikan. Ini akan menjadi fokus kami untuk perbaikan ke depan,” tambahnya.

Sebagai langkah perbaikan, Dede merekomendasikan peningkatan pengawasan kualitas atau quality control pada setiap tahap penyediaan makanan. Mulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak, hingga distribusi ke sekolah-sekolah harus dilakukan lebih ketat. Hal ini untuk memastikan makanan yang disajikan tidak hanya bergizi, tetapi juga higienis dan lezat.

Selain itu. Pelatihan tambahan bagi tim dapur dan penyedia katering juga dinilai penting. Untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap standar kebersihan dan kualitas yang harus dipenuhi. Evaluasi berkala dengan melibatkan masukan dari siswa, orang tua, dan pihak sekolah juga disarankan agar program ini dapat berjalan lebih baik sesuai kebutuhan.

Baca Juga :  Berharap Palangka Raya Raih Piala Adipura

Dede juga menekankan perlunya mekanisme pelaporan yang lebih responsif agar keluhan serupa dapat segera diatasi.

“Setiap keluhan harus ditindaklanjuti dengan cepat untuk mencegah dampak yang lebih luas. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat terhadap program ini akan terjaga,” jelasnya.

Program MBG diharapkan menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesehatan siswa melalui penyediaan makanan bergizi. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada pengawasan dan evaluasi berkelanjutan.

Pemerintah Kota Palangka Raya diimbau untuk lebih memperhatikan aspek pelaksanaan agar program dapat memberikan manfaat maksimal bagi para siswa. (ndo)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Mulai diuji coba di beberapa sekolah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi siswa-siswi melalui penyediaan makanan sehat.

Namun, pelaksanaannya menghadapi kendala di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berlokasi di Jalan Rajawali. Salah seorang siswa melaporkan bahwa ayam yang disajikan dalam program tersebut berbau tidak sedap atau amis.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua I Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Dede Ardiansyah, menyampaikan keprihatinannya terhadap kualitas makanan yang disajikan.

“Kami sangat menghargai masukan dari orang tua dan siswa mengenai kualitas makanan dalam program MBG. Setiap keluhan seperti ini akan menjadi perhatian kami untuk memastikan mutu pelayanan terus ditingkatkan,” ucapnya saat diwawancarai awak media, Sabtu (18/1/2025).

Baca Juga :  Setiap Pembahasan DPRD dan Pemko Selalu Mengedepankan Kepentingan Masyarakat

Dede menegaskan bahwa kesehatan dan kenyamanan siswa adalah prioritas utama dalam pelaksanaan program ini. Ia berkomitmen untuk menangani keluhan secara serius agar kejadian serupa tidak terulang.

“Masalah seperti makanan yang belum matang sempurna atau berbau tidak sedap tidak boleh diabaikan. Ini akan menjadi fokus kami untuk perbaikan ke depan,” tambahnya.

Sebagai langkah perbaikan, Dede merekomendasikan peningkatan pengawasan kualitas atau quality control pada setiap tahap penyediaan makanan. Mulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak, hingga distribusi ke sekolah-sekolah harus dilakukan lebih ketat. Hal ini untuk memastikan makanan yang disajikan tidak hanya bergizi, tetapi juga higienis dan lezat.

Selain itu. Pelatihan tambahan bagi tim dapur dan penyedia katering juga dinilai penting. Untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap standar kebersihan dan kualitas yang harus dipenuhi. Evaluasi berkala dengan melibatkan masukan dari siswa, orang tua, dan pihak sekolah juga disarankan agar program ini dapat berjalan lebih baik sesuai kebutuhan.

Baca Juga :  Berharap Palangka Raya Raih Piala Adipura

Dede juga menekankan perlunya mekanisme pelaporan yang lebih responsif agar keluhan serupa dapat segera diatasi.

“Setiap keluhan harus ditindaklanjuti dengan cepat untuk mencegah dampak yang lebih luas. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat terhadap program ini akan terjaga,” jelasnya.

Program MBG diharapkan menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesehatan siswa melalui penyediaan makanan bergizi. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada pengawasan dan evaluasi berkelanjutan.

Pemerintah Kota Palangka Raya diimbau untuk lebih memperhatikan aspek pelaksanaan agar program dapat memberikan manfaat maksimal bagi para siswa. (ndo)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/