PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangkaraya melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari langkah-langkah strategis yang telah dilakukan Sleman dalam menekan angka stunting di wilayahnya.
Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Kota Palangka Raya, Khemal Nasery menjelaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari studi tiru untuk menyusun peraturan daerah (perda) tentang percepatan penanganan dan penanggulangan stunting di Kota Palangkaraya.
“Kami ingin menggali informasi dan memperkaya bahan untuk memperkuat peraturan daerah ini, sehingga regulasi tersebut dapat memiliki dasar hukum yang lebih kokoh,” ujar Khemal, Senin (9/12/2024).
Menurutnya, perda tentang penanganan stunting sangat penting dan strategis untuk mempercepat upaya penurunan angka stunting di Palangkaraya. Oleh karena itu, diperlukan referensi dari daerah-daerah yang berhasil menurunkan angka stunting, seperti Kabupaten Sleman yang kini mencatat angka stunting hanya 4,41 persen.
Ia menegaskan, pemerintah Kota Palangkaraya telah bekerja keras dalam menangani stunting. Namun perlu dukungan regulasi yang kuat sebagai payung hukum bagi para petugas di lapangan.
“Pemerintah sudah bekerja dengan baik, tetapi perlu diperkuat dengan peraturan daerah agar langkah-langkah penanganan stunting lebih efektif,” ujarnya.
Anggota Komisi II DPRD Kota Palangkaraya ini juga menyoroti pentingnya penanganan stunting sejak masa kehamilan. Dia mengatakan, perhatian terhadap asupan gizi dan protein ibu hamil sangat berpengaruh pada kelahiran anak yang sehat dan kuat.
“Kalau ibunya sehat, tentu anak yang dilahirkan juga akan sehat. Ini yang sedang kami upayakan agar penanganan stunting bisa maksimal,” ujarnya.
Selain itu, Khemal menekankan pentingnya partisipasi semua elemen masyarakat dalam memerangi stunting. Kesadaran masyarakat untuk menjaga asupan gizi ibu hamil dan balita sangat diperlukan agar program penanganan stunting dapat dioptimalkan.
“Tanpa kesadaran masyarakat, sulit untuk mencapai hasil yang maksimal,” katanya.
Terakhir Khemal menyampaikan bahwa perhatian terhadap gizi ibu hamil dan balita harus menjadi prioritas bersama.
“Apa yang kita makan hari ini, adalah modal untuk masa depan. Oleh karena itu, mari bersama-sama menjaga kesehatan ibu hamil dan anak-anak kita demi generasi yang lebih baik,” pungkasnya. (ndo/hnd)