SAMPIT, PROKALTENG.CO- Pemerintah Kabupaten
Kotawaringin Timur (Kotim) diminta untuk membantu memasarkan produk-produk olahan
dari masyarakat Kecamatan Pulau Hanaut karena potensinya sangat besar sehingga
dapat meningkatkan ekonomi masyarakat apalagi saat pandemi Covid-19 yang masih
melanda hingga saat ini.
“Kami meminta Pemkab Kotim dapat
membantu memasarkan produk olahan di setiap desa di Kecamatan Pulau Hanaut,
karena mereka memiliki industri rumah tangga yang menjadikan ikon desa.Hasil
usaha masyarakat tersebut sampai saat ini menonjol di setiap desa,” ujar
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotim Hj.Darmawati.
Menurutnya setiap desa di Kecamatan Pulau
Hanaut tersebut memiliki produk unggulan yang membantu menopang perekonomian
masyarakatnya, dan potensi itu digeluti masyarakat secara terbatas sesuai
dengan kemampuan dan pesanan dari pihak pembeli, maka dari itu pihaknya
mendorong agar mereka dapat bantuan dari pemerintah daerah atau pihak
perbankkan untuk membantu mereka.
“Kita mendorong pemerintah daerah dapat
membantu masyarakat disana baik pengembangan produknya, pemasarannya dan juga
bisa modalnya dengan bekerjasama dengan pihak bank sehingga usaha rumahan
mereka dapat berkembang luas sehingga mereka dapat sejahtera,” ucap
Darmawati.
Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan
Pulau Hanaut 14 desa dan masyarakat desa disana mempunyai semangat tinggi dalam
hal ekonomi. Selain menjadi nelayan yang merupakan potensi sebagian besar
penduduknya, ternyata banyak potensi lain yang kini menjadi sumber usaha mereka
disana walaupun Kecamatannya masih terisolasi karena belum terhubung jalan
darat, dan letaknya dipisahkan Sungai Mentaya ini juga merupakan kecamatan
pesisir dan terluar.
“Produk ulahan desa di Kecamatan Pulau
Hanaut seperti Desa Rawa Sari memiliki produk beras Rawasari, lemon drink, kopi
jahe dan asli, padi, sorgum, panganan carang, keripik ubi dan pengembangbiakan
kambing. Desa Makarti Jaya memiliki produk unggulan keset sabut kelapa dan
bunga pot meja, Desa Hanaut memiliki produk unggulan padi Hanaut, kopi khas Hanaut
serta pakasam. Desa Bapinang Hulu menghasilkan minyak kelapa murni, kopi rasa
jahe, buah durian otak udang dan beras segar Bapinang,” sampai Darmawati.
Sementara Desa Penyaguan dengan produk
industri sagu, Desa Bapinang Hilir dengan produk kelapa dalam, pisang pulau dan
ikan kering, Desa Babirah dengan produk kelapa dalam, pisang, burung punai dan
gula kelapa. Desa Hantipan dengan produk kopi Hantipan, pertanian atau
persawahan, kelapa dalam dan minyak kelapa murni, Desa Bapinang Hilir Laut
memiliki produk unggulan pisang dan kelapa dalam, Desa Bantian dengan produk
kopi merah, kelapa dalam dan minyak kelapa murni.
“Selain itu ada juga Desa Serambut
memiliki produk unggulan perkebunan sengon, kelapa dalam dan hasil tangkapan
udang galah, Desa Satiruk yang merupakan desa paling ujung memiliki potensi
unggulan berupa kampung wisata pantai, perikanan laut, tambak bandeng dan
blanak dan produksi udang papai atau ebi,” ungkap Darmawati.
Dirinya berharap Pemerintah Kabupaten
Kabupaten Kotim perlu memprioritaskan pembangunan infrastruktur kecamatan ini.
Kalau jalan terbuka, desa-desa di Kecamatan Pulau Hanaut ini akan cepat maju,
karena potensinya sangat besar, apalagi
didukung secara serius, ekonomi kerakyatan di desa-desa di Kecamatan ini akan
lebih maju lagi.
“Contoh saja
kalau dikembangkan obyek wisata pantai Satiruk pasti banyak wisatawan yang akan
berkunjung kedaerah ini karena alamnya sangat indah dan lebih bagus dibanding
Pantai Ujung Pandaran karena di sana masih alami, dan pantai ini juga aman dari
abrasi,” tutupnya