32.3 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Perlu Intervensi Pasar untuk Harga Karet dan Rotan

SAMPIT,KALTENGPOS.CO
-Sekretaris Komisi II
DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah meminta pemerintah daerah
untuk mengeluarkan kebijakan untuk menjaga kestabilan harga karet dan rotan,
sehingga para petani bisa sejahtera. Pasalnya, sebagian masyarakat didaerah ini
masih menggantungkan hidup dari hasil panen karet dan rotan.

“Hal
ini perlu ada intervensi pasar melalui kebijakan pemerintah daerah. Saya melihat
selama ini belum ada perhatian serius dari pemerintah daerah untuk mencarikan
solusinya,” ujar Juliansyah, Selasa (24/11).

Dia
menggungkapkan, saat ini para petani karet dan rotan perlu ada jaminan
kestabilan harga, sehingga dua komoditas ini mampu menyejahterakan mereka.
Selain itu, menurutnya harga dua komoditas ini selama ini banyak dikeluhkan
karena harganya terkadang turun drastis sehingga para petani berharap
pemerintah daerah mencari solusi agar harga karet dan rotan tetap dapat stabil.
Juliansyah sendiri menyinyalir harga karet dan rotan itu sering dipermainkan
tengkulak, sementara para petani tidak ada pilihan lain sehingga tetap menjual
meski harga rendah.

Baca Juga :  Usaha Membudidayakan Kayu Ulin Miliki Masa Depan Cerah

“Harga
karet itu harganya turun naik. Seperti minggu ini harganya Rp 8.000 per
kilogram, tapi beberapa hari kemudian turun drastis anjlok bisa menjadi Rp
6.500 per kilogram. Hal ini juga sering terjadi pada komoditas rotan dan kelapa
sawit, maka dari itu pemerintah daerah perlu turun tangan mengatasi masalah
ini,” ucap Juliansyah.

Politikus
Partai Gerindra ini juga mengatakan kalau saja di Kabupaten Kotim ini memiliki
banyak industri hilir karet dan rotan maka harga diperkirakan akan lebih
stabil, begitu juga dengan kelapa sawit, perlu banyaknya pabrik agar semakin
banyak pilihan tempat bagi petani untuk menjual hasil panen mereka.

“Dengan
adanya industri hilir dan pabrik kelapa sawit, itu akan memberi kepastian
serapan hasil panen karet, rotan maupun kelapa sawit petani, sehingga harga
akan lebih stabil dan hasil panen kebun petani akan selalu terserap. Kalau ini
bisa diupayakan, saya yakin tidak bisa lagi ada monopoli harga,” terangnya. Dia
mengaku, DPRD akan mendorong pemerintah kabupaten bisa mengupayakan ini dengan
menggandeng pihak investor untuk berinvestasi di Kotim.

Baca Juga :  Bapemperda Pertayakan Banyak Perda yang Tidak Jalan

SAMPIT,KALTENGPOS.CO
-Sekretaris Komisi II
DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah meminta pemerintah daerah
untuk mengeluarkan kebijakan untuk menjaga kestabilan harga karet dan rotan,
sehingga para petani bisa sejahtera. Pasalnya, sebagian masyarakat didaerah ini
masih menggantungkan hidup dari hasil panen karet dan rotan.

“Hal
ini perlu ada intervensi pasar melalui kebijakan pemerintah daerah. Saya melihat
selama ini belum ada perhatian serius dari pemerintah daerah untuk mencarikan
solusinya,” ujar Juliansyah, Selasa (24/11).

Dia
menggungkapkan, saat ini para petani karet dan rotan perlu ada jaminan
kestabilan harga, sehingga dua komoditas ini mampu menyejahterakan mereka.
Selain itu, menurutnya harga dua komoditas ini selama ini banyak dikeluhkan
karena harganya terkadang turun drastis sehingga para petani berharap
pemerintah daerah mencari solusi agar harga karet dan rotan tetap dapat stabil.
Juliansyah sendiri menyinyalir harga karet dan rotan itu sering dipermainkan
tengkulak, sementara para petani tidak ada pilihan lain sehingga tetap menjual
meski harga rendah.

Baca Juga :  Usaha Membudidayakan Kayu Ulin Miliki Masa Depan Cerah

“Harga
karet itu harganya turun naik. Seperti minggu ini harganya Rp 8.000 per
kilogram, tapi beberapa hari kemudian turun drastis anjlok bisa menjadi Rp
6.500 per kilogram. Hal ini juga sering terjadi pada komoditas rotan dan kelapa
sawit, maka dari itu pemerintah daerah perlu turun tangan mengatasi masalah
ini,” ucap Juliansyah.

Politikus
Partai Gerindra ini juga mengatakan kalau saja di Kabupaten Kotim ini memiliki
banyak industri hilir karet dan rotan maka harga diperkirakan akan lebih
stabil, begitu juga dengan kelapa sawit, perlu banyaknya pabrik agar semakin
banyak pilihan tempat bagi petani untuk menjual hasil panen mereka.

“Dengan
adanya industri hilir dan pabrik kelapa sawit, itu akan memberi kepastian
serapan hasil panen karet, rotan maupun kelapa sawit petani, sehingga harga
akan lebih stabil dan hasil panen kebun petani akan selalu terserap. Kalau ini
bisa diupayakan, saya yakin tidak bisa lagi ada monopoli harga,” terangnya. Dia
mengaku, DPRD akan mendorong pemerintah kabupaten bisa mengupayakan ini dengan
menggandeng pihak investor untuk berinvestasi di Kotim.

Baca Juga :  Bapemperda Pertayakan Banyak Perda yang Tidak Jalan

Terpopuler

Artikel Terbaru