SAMPIT, PROKALTENG.CO- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui dinas Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) diminta untuk melakukan kajian bencana di daerah ini terutama kajian bencana banjir yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya, terutama di wilayah utara maupun di daerah belentaran Sungai Mentaya.
"Kami meminta pemerintah Kabupaten Kotim melalui instansi terkait melakukan kajian terhadap bencana banjir yang terjadi setiap tahunnya, sehingga dalam penyusunan anggaran di dinas teknis tidak lagi kebingungan untuk memprogramkannya sehingga mudah juga untuk dibahas dan dianggarkan oleh DPRD Kotim terutama komisi yang membidanginya," kata Aggota DPRD Kabupaten Kotim Riskon Febiansyah, Minggu (19/9).
Menurutnya dengan dilakukannya kajian bencana tersebut untuk mendekteksi dini bencana yang ada di daerah ini, terutama bencana banjir yang terjadi di setiap tahunnya, apalagi saat musim hujan, supaya semua siap dalam menangulanginya baik dari anggaran maupun kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana.
"Banjir yang terjadi di wilayah utara maupun di Kecamatan Kota Besi khususnya di desa Hanjalipan tahun ini dianggap paling parah sepanjang sejarah, maka dari itu perlu adanya kajian bencana, sehingga tahun kedepannya tidak terjadi lagi banjir seperti tahun ini," ucap Riskon.
Politisi muda Partai Golkar ini juga meminta Pemerintah Kabupaten juga melakukan edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat, agar ketika bencana banjir datang melanda mereka tidak panik dan sudah siap terhadap bencana tersebut.