25.6 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Usulkan Pembangunan Jembatan Timbang untuk Menertibkan Truk yang Memba

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

Saat ini sejumlah jalan di dalam Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
banyak yang rusak, dikhawatirkan akan bertambah parah. Kerusakan terjadi di
Jalan Mohammad Hatta atau ruas jalan lingkar selatan, HM Arsyad, Kapten
Mulyono, Pelita Barat dan S Parman.

Anggota Komisi IV DPRD
Kabupaten Kotim Muhammad Kurniawan Anwar mengusulkan adanya jembatan timbang
untuk menertibkan truk yang membawa muatan melebihi kapasitas. Khususnya yang
melintasi jalan-jalan dalam Kota Sampit. Pasalnya selama ini banyak truk
bermuatan yang melebihi kapasitas memasuki jalan dalam kota sehingga mengakibatkan
jalan rusak dan banyak dikeluhkan masyarakat.

“Kami DPRD siap
mengusulkan adanya jembatan timbang agar truk bermuatan masuk dalam kota tidak
melebihi tonase, karena kapasitas jalan kita hanya delapan ton. Kami juga
bertanya-tanya mengapa intasi terkait terkait tidak pernah mau melakukan
inovasi, padahal ini untuk kepentingan barsama, dan kami DPRD siap mendukung
jembatan timbang tersebut,” ujar Kurniawan, Selasa (19/1).

Baca Juga :  Pemerintah Menjamin Ketertiban dan Keamanan bagi Pemudik

Dirinya juga mengatakan,
dari hasil pantauan, banyak lalu lintas truk-truk besar yang melintas masuk
dalam Kota Sampit, Hilir-mudik kendaraan berbobot berat itu diyakini
berkontribusi terhadap laju kerusakan jalan. Padahal, kontribusi truk-truk
pengangkut hasil perkebunan kelapa sawit dan lainnya itu terhadap daerah ini
dinilai masih kecil.

“Dengan semakin
meningkatnya kendaraan angkutan dengan tonase yang melebihi kapasitas. Kondisi
ini sangat riskan menimbulkan kecelakaan dan mempercepat kerusakan jalan,”
jelasnya.

Dia mengungkapkan, jalan
itu hanya berkapasitas delapan ton muatan sumbu terberat, tetapi faktanya
banyak dilewati truk dengan muatan mencapai belasan ton bahkan lebih dari 20
ton. Politikus Partai Amanat Nasional ini juga mengatakan pihak DPRD
mengusulkan pembuatan jembatan timbang berbasis data dan komputerisasi supaya tidak
ada pungutan liar oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Selain menjaga
kondisi jalan agar tidak cepat rusak, dan keberadaan jembatan timbang juga akan
menjadi sumber pemasukan bagi daerah.

Baca Juga :  Waspada dan Hati-Hati Terhadap Bencana Banjir

“Kami ingin jalan
di Kabupaten Kotim ini dapat terawat dengan baik dan kalau ada kendaraan
angkutan yang melebihi tonase, maka kendaraan tersebut wajib
membayar denda dan sekalian menjadi sumber sumber PAD (pendapatan asli
daerah) baru bagi daerah ini,” ujar Kurniawan.

Ia juga mengatakan
terkait penanganan kerusakan jalan, pihaknya sudah berkoordinasi antara
Pemerintah Kabupaten Kotim dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
(Kalteng) karena sejumlah ruas jalan berada di bawah kewenangan pemerintah
provinsi.

“Kami berharap pemerintah daerah maupun
provinsi segera melakukan perbaikan jalan tersebut. Kalau pemerintah daerah
maupu provinsi masih terkendala terbatasnya anggaran, solusi yang bisa
dilakukan adalah dengan meminta bantuan perusahaan besar swasta, khususnya yang
selama ini banyak kendaraannya melintasi jalan-jalan tersebut,” tutupnya.

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

Saat ini sejumlah jalan di dalam Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
banyak yang rusak, dikhawatirkan akan bertambah parah. Kerusakan terjadi di
Jalan Mohammad Hatta atau ruas jalan lingkar selatan, HM Arsyad, Kapten
Mulyono, Pelita Barat dan S Parman.

Anggota Komisi IV DPRD
Kabupaten Kotim Muhammad Kurniawan Anwar mengusulkan adanya jembatan timbang
untuk menertibkan truk yang membawa muatan melebihi kapasitas. Khususnya yang
melintasi jalan-jalan dalam Kota Sampit. Pasalnya selama ini banyak truk
bermuatan yang melebihi kapasitas memasuki jalan dalam kota sehingga mengakibatkan
jalan rusak dan banyak dikeluhkan masyarakat.

“Kami DPRD siap
mengusulkan adanya jembatan timbang agar truk bermuatan masuk dalam kota tidak
melebihi tonase, karena kapasitas jalan kita hanya delapan ton. Kami juga
bertanya-tanya mengapa intasi terkait terkait tidak pernah mau melakukan
inovasi, padahal ini untuk kepentingan barsama, dan kami DPRD siap mendukung
jembatan timbang tersebut,” ujar Kurniawan, Selasa (19/1).

Baca Juga :  Pemerintah Menjamin Ketertiban dan Keamanan bagi Pemudik

Dirinya juga mengatakan,
dari hasil pantauan, banyak lalu lintas truk-truk besar yang melintas masuk
dalam Kota Sampit, Hilir-mudik kendaraan berbobot berat itu diyakini
berkontribusi terhadap laju kerusakan jalan. Padahal, kontribusi truk-truk
pengangkut hasil perkebunan kelapa sawit dan lainnya itu terhadap daerah ini
dinilai masih kecil.

“Dengan semakin
meningkatnya kendaraan angkutan dengan tonase yang melebihi kapasitas. Kondisi
ini sangat riskan menimbulkan kecelakaan dan mempercepat kerusakan jalan,”
jelasnya.

Dia mengungkapkan, jalan
itu hanya berkapasitas delapan ton muatan sumbu terberat, tetapi faktanya
banyak dilewati truk dengan muatan mencapai belasan ton bahkan lebih dari 20
ton. Politikus Partai Amanat Nasional ini juga mengatakan pihak DPRD
mengusulkan pembuatan jembatan timbang berbasis data dan komputerisasi supaya tidak
ada pungutan liar oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Selain menjaga
kondisi jalan agar tidak cepat rusak, dan keberadaan jembatan timbang juga akan
menjadi sumber pemasukan bagi daerah.

Baca Juga :  Waspada dan Hati-Hati Terhadap Bencana Banjir

“Kami ingin jalan
di Kabupaten Kotim ini dapat terawat dengan baik dan kalau ada kendaraan
angkutan yang melebihi tonase, maka kendaraan tersebut wajib
membayar denda dan sekalian menjadi sumber sumber PAD (pendapatan asli
daerah) baru bagi daerah ini,” ujar Kurniawan.

Ia juga mengatakan
terkait penanganan kerusakan jalan, pihaknya sudah berkoordinasi antara
Pemerintah Kabupaten Kotim dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
(Kalteng) karena sejumlah ruas jalan berada di bawah kewenangan pemerintah
provinsi.

“Kami berharap pemerintah daerah maupun
provinsi segera melakukan perbaikan jalan tersebut. Kalau pemerintah daerah
maupu provinsi masih terkendala terbatasnya anggaran, solusi yang bisa
dilakukan adalah dengan meminta bantuan perusahaan besar swasta, khususnya yang
selama ini banyak kendaraannya melintasi jalan-jalan tersebut,” tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru