SAMPIT,KALTENGPOS.CO- Mulai hari Senin (9/11) Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melakukan
rapat pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun
2021. Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotim Syahbana menekanakan agar program
pembangunan tahun 2021 nanti hendaknya memprioritaskan program yang tertunda
pada tahun 2020 ini. Karena hampir 70 persen kegiatan di tahun 2020 gagal
dilaksanakan akibat Pandemi Covid-19.
“Ada sekitar 70 persen program yang harusnya dilaksanakan
tahun 2020 ini tapi dibatalkan akibat pandemi Covid-19. Program yang dibatalkan
tahun ini hendaknya menjadi skala priorotas untuk diusulkan kembali di Tahun
Anggaran 2021 nanti,” ujar Syahbana
saat dibincangi diruang kerjannya Jumat (6/11).
Menurutnya, program yang direncanakan itu sebenarnya sudah
matang dan ditertuang dalam APBD Kotim Tahun 2020. Sayangnya akibat adanya
kebijakan dari pemerintah pusat melakukan refocussing anggaran program itu
tidak bisa dilaksanakan. Anggaranya dipangkas dan ditarik pemerintah pusat guna
penanganan Covid-19 yang hingga saat ini masih terjadi.
Dirinya juga meminta program yang tertunda itu nantinya
diusulkan kembali dalam rencana kerja anggaran (RKA) masing-masing perangkat
daerah (PD). RKA itu nantinya akan dibahas berasama-sama dengan DPRD Kabupaten
Kotim saat rapat mitra kerja pembahasan RAPBD Kabupaten Kotim Tahun 2021 ini.
“Jadi usulan dan program tahun 2020 ini harus diusulkan
ulang dan tertuang dalam RKA masing-masing mitra kerja untuk dibahas. Tapi yang
jelas usulan itu jangan sampai meninggalkan program yang batal dilaksanakan
tahun ini tadi,” ucapnya
Politikus Partai Nasdem ini juga mendesakan dan mendorong
program yang tertunda itu menjadi prioritas berdasarkan hasil reses DPRD yang
baru saja dilaksanakan. Dalam reses itu mayoritas masyarakat mengeluhkan akan
sistem pembangunan yang dilaksanakan, karena banyak usulan masyarakat yang sebelumnya juga belum
terealisasi.
“Setiap reses kami selalu ditanyakan program usulan
yang sudah dipastikan masuk dalam APBD Kotim. Tapi kami berikan penjelasan
bahwan ada yang ditunda karena faktor diluar prediksi yaitu pandemi Covid-19,
maka dari itulah kami berupaya mendorong agar aspirasi dan program lainnya yang
batal dilaksanakan tahun ini diprogramkan kembali di APBD 2021,”tutupnya.