32.7 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Dewan Desak Evaluasi Koperasi Bodong di Kotim

SAMPIT,KALTENGPOS.CO– Anggota Komisi II DPRD Kotawaringin
Timur (Kotim) M.Abadi  meminta kepada
pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi untuk melakukan evaluasi terhadap
koperasi-koperasi yang tidak aktif dan terindikasi bodong di daerah ini.

“Kami
meminta Dinas Koperasi untu meningkatkan pengawasan terhadap koperasi-koperasi
yang ada di Kabupaten Kotim ini. Terutama koperasi simpan pinjam dan juga harus
selektif dan berani tegas agar tidak merugikan daerah maupun masyarakat  ke depannya,” ujarnya Senin (7/12).

Menurut
Abadi, operasional koperasi agar memberikan manfaat, bukan malah membebani
masyarakat. Selama ini dirinya banyak mendapat keluhan masyarakat terkait
koperasi simpan pinjam yang bunganya tinggi ibarat lintah darat. Untuk masalah ini,
lanjutnya, harus dilakukan evaluasi.

Baca Juga :  Membahayakan, Jalan Lingkar Selatan Kembali Rusak Parah

“Saat
ini koperasi simpan pinjam cukup diminati oleh masyarakat, karena dianggap
menjadi solusi ketika mereka membutuhkan pinjaman modal, tetapi kami juga
menerima cukup banyak keluhan masyarakat terkait operasional koperasi yang
dinilai menerapkan bunga terlalu tinggi sehingga membebani masyarakat,”
sampainya.

Politisi
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengatakan tujuan koperasi itu sangat mulia
yaitu untuk membantu masyarakat dan anggota koperasi. Operasionalnya harus
mengacu pada aturan dengan mempertimbangkan faktor-faktor penting lainnya.
Keberadaan koperasi harus membawa manfaat besar bagi masyarakat. Anggota
koperasi pun tentu berharap keuntungan dengan bergabung dalam koperasi
tersebut.

“Jangan
sampai masyarakat malah makin terpuruk karena bunga pinjaman yang terlalu
tinggi. Masyarakat meminjam dana ke koperasi karena memang membutuhkan, namun
jangan pula koperasi menetapkan bunga terlalu tinggi,” ucap Abadi.

Baca Juga :  Kini Jumlah DPS Berkurang

SAMPIT,KALTENGPOS.CO– Anggota Komisi II DPRD Kotawaringin
Timur (Kotim) M.Abadi  meminta kepada
pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi untuk melakukan evaluasi terhadap
koperasi-koperasi yang tidak aktif dan terindikasi bodong di daerah ini.

“Kami
meminta Dinas Koperasi untu meningkatkan pengawasan terhadap koperasi-koperasi
yang ada di Kabupaten Kotim ini. Terutama koperasi simpan pinjam dan juga harus
selektif dan berani tegas agar tidak merugikan daerah maupun masyarakat  ke depannya,” ujarnya Senin (7/12).

Menurut
Abadi, operasional koperasi agar memberikan manfaat, bukan malah membebani
masyarakat. Selama ini dirinya banyak mendapat keluhan masyarakat terkait
koperasi simpan pinjam yang bunganya tinggi ibarat lintah darat. Untuk masalah ini,
lanjutnya, harus dilakukan evaluasi.

Baca Juga :  Membahayakan, Jalan Lingkar Selatan Kembali Rusak Parah

“Saat
ini koperasi simpan pinjam cukup diminati oleh masyarakat, karena dianggap
menjadi solusi ketika mereka membutuhkan pinjaman modal, tetapi kami juga
menerima cukup banyak keluhan masyarakat terkait operasional koperasi yang
dinilai menerapkan bunga terlalu tinggi sehingga membebani masyarakat,”
sampainya.

Politisi
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengatakan tujuan koperasi itu sangat mulia
yaitu untuk membantu masyarakat dan anggota koperasi. Operasionalnya harus
mengacu pada aturan dengan mempertimbangkan faktor-faktor penting lainnya.
Keberadaan koperasi harus membawa manfaat besar bagi masyarakat. Anggota
koperasi pun tentu berharap keuntungan dengan bergabung dalam koperasi
tersebut.

“Jangan
sampai masyarakat malah makin terpuruk karena bunga pinjaman yang terlalu
tinggi. Masyarakat meminjam dana ke koperasi karena memang membutuhkan, namun
jangan pula koperasi menetapkan bunga terlalu tinggi,” ucap Abadi.

Baca Juga :  Kini Jumlah DPS Berkurang

Terpopuler

Artikel Terbaru