28.5 C
Jakarta
Wednesday, October 9, 2024

Nelayan di Kotim Tak Bisa Melaut, Dewan Mengaku Prihatin

SAMPIT,KALTENGPOS.CO– Anggota
DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dari Daerah Pemilihan III, H Ramli
mengaku prihatin dengan kondisi ekonomi masyarakat yang berprofesi sebagai
nelayan di daerah Kecamatan Pulau Hanaut, Teluk Sampit. Saat ini, hasil tangkap
ikan mereka sangat menurun drastic.

“Saat ini hasil tangkapan ikan di laut, terutama nelayan di
Kecamatan Pulau Hanaut dan Teluk Sampit sedang mengalami masa panceklik. Semestinya
pemerintah daerah harus memberikan perhatian kepada mereka,” ujarnya, Rabu
(7/10).

 

Menurut Ramli, cuaca ekstrem melanda perairan di daerah tersebut.
Seperti cuaca yang tidak menentu dan gelombang tinggi, yang membuat nelayan di dua
kecamatan itu memilih untuk tidak melaut.

Baca Juga :  DPRD Minta Perda Miras Ditinjau Ulang

 

“Kami juga prihatin dengan para nelayan yang tidak bisa melaut,
tetapi dengan cuaca ekstrem yang terjadi, kami mendukung nelayan tidak melaut
dulu demi keselamatan mereka. Kami juga meminta pemerintah daerah memperhatikan
kehidupan para nelayan, agar tingkat pendapatan mereka tetap bisa stabil saat
musim gelombang laut tinggi seperti saat ini,” katanya.

 

Politisi Partai NasDem ini juga mengusulkan agar ke depannya para
nelayan di daerah tersebut diberikan bantuan kapal berukuran besar untuk
melaut. Sebab, saat ini mayoritas nelayan hanya memiliki perahu berukuran kecil
sehingga sangat tergantung cuaca dan ketinggian gelombang saat akan melaut.

 

“Kasihan nelayan karena tidak memiliki kapal besar, sangat rawan
jika berada di tengah lautan yang cuacanya tidak dapat diprediksi. Saat ini
para nelayan terkadang hanya melaut seminggu sekali. Dan kalau melaut hanya
satu hari para nelayan tidak bisa banyak untuk mengumpulkan ikan,” sampai
Ramli

Baca Juga :  Dewan: Jangan Melakukan Kampanye Negatif

 

Dirinya juga menambahas persoalan kesulitan nelayan melaut ini merupakan
masalah klasik, tetapi sepertinya para nelayan minim perhatian, oleh karena itu
pihaknya meminta pemkab memperhatikan nasib mereka para nelayan khususnya di
daerah selatan Kabupaten Kotim.

SAMPIT,KALTENGPOS.CO– Anggota
DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dari Daerah Pemilihan III, H Ramli
mengaku prihatin dengan kondisi ekonomi masyarakat yang berprofesi sebagai
nelayan di daerah Kecamatan Pulau Hanaut, Teluk Sampit. Saat ini, hasil tangkap
ikan mereka sangat menurun drastic.

“Saat ini hasil tangkapan ikan di laut, terutama nelayan di
Kecamatan Pulau Hanaut dan Teluk Sampit sedang mengalami masa panceklik. Semestinya
pemerintah daerah harus memberikan perhatian kepada mereka,” ujarnya, Rabu
(7/10).

 

Menurut Ramli, cuaca ekstrem melanda perairan di daerah tersebut.
Seperti cuaca yang tidak menentu dan gelombang tinggi, yang membuat nelayan di dua
kecamatan itu memilih untuk tidak melaut.

Baca Juga :  DPRD Minta Perda Miras Ditinjau Ulang

 

“Kami juga prihatin dengan para nelayan yang tidak bisa melaut,
tetapi dengan cuaca ekstrem yang terjadi, kami mendukung nelayan tidak melaut
dulu demi keselamatan mereka. Kami juga meminta pemerintah daerah memperhatikan
kehidupan para nelayan, agar tingkat pendapatan mereka tetap bisa stabil saat
musim gelombang laut tinggi seperti saat ini,” katanya.

 

Politisi Partai NasDem ini juga mengusulkan agar ke depannya para
nelayan di daerah tersebut diberikan bantuan kapal berukuran besar untuk
melaut. Sebab, saat ini mayoritas nelayan hanya memiliki perahu berukuran kecil
sehingga sangat tergantung cuaca dan ketinggian gelombang saat akan melaut.

 

“Kasihan nelayan karena tidak memiliki kapal besar, sangat rawan
jika berada di tengah lautan yang cuacanya tidak dapat diprediksi. Saat ini
para nelayan terkadang hanya melaut seminggu sekali. Dan kalau melaut hanya
satu hari para nelayan tidak bisa banyak untuk mengumpulkan ikan,” sampai
Ramli

Baca Juga :  Dewan: Jangan Melakukan Kampanye Negatif

 

Dirinya juga menambahas persoalan kesulitan nelayan melaut ini merupakan
masalah klasik, tetapi sepertinya para nelayan minim perhatian, oleh karena itu
pihaknya meminta pemkab memperhatikan nasib mereka para nelayan khususnya di
daerah selatan Kabupaten Kotim.

Terpopuler

Artikel Terbaru