28.3 C
Jakarta
Wednesday, April 9, 2025

Dewan Berharap Pemerataan Bidang Pendidikan

SAMPIT,KALTENGPOS.CO-Permasalahan pemerataan
pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) muncul dalam bentuk adanya
kesenjangan dari aspek mutu pendidikan. Kesempatan berkembang bagi peserta
didik dan perbedaan sarana dan prasarana antara satu sekolah dengan sekolah
lainnya.

 

Termasuk juga adanya muncul sekolah favorit dalam
pendidikan dasar dan menengah. Hal ini kemudian menyebabkan harus adanya
penyikapan dan antisipasi atas permasalahan tersebut, sehingga tujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tercapai secara menyeluruh khususnya
sekolah yang ada di Kabupaten Kotim ini.

 

“Kami berharap pemerintah daerah dalam hal
ini dapat memikirkan agar mewujudkan pendidikan yang merata, baik yang tinggal
di perkotaan atau di perdesaan. Pemerataan pendidikan perlu dilakukan, agar
menghindari masalah kesenjangan dan juga peserta didik di desa bisa merasakan
pendidikan yang sama dengan wilayah perkotaan,” ujar  Anggota Komisi III DPRD Kotim Riskon
Fabiansyah, Minggu (6/9).

Baca Juga :  Rimbun: Ambil Alih Aset Daerah

 

Menurutnya, pemerataan pendidikan tentu saja
bukan hanya kesamaan bahwa semua murid telah sama-sama memperoleh pendidikan,
tetapi pemerataan pendidikan juga harus dimaknai dengan adanya standar nasional
mengenai kualitas pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan yang juga memadai.

 

“Selain itu juga ruang lingkup ketersediaan guru
perlu juga dilakukan pemerataan, peralatan serta mutu belajar mengajar dan
kemampuan siswa di setiap sekolah untuk menjadi yang terbaik dan memberikan
hasil terbaik bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Kotim ini,” ucap Riskon.

 

Politisi Partai Golkar ini juga meminta Dinas
Pendidikan Kabupaten Kotim agar dapat memperhatikan fasilitas rumah dinas guru,
yang berada di wilayah pedesaan yang jauh dari perkotaan sehingga mereka
mempunyai tempat tinggal yang layak, Sehingga mereka betah tinggal di tempat
tugasnya.

Baca Juga :  Terkait Kebun Plasma, Pemerintah Kurang Tegas dan Lemah Menegakan Aturan

 

“Hal ini perlu pemikiran extra juga inovasi,
selain perlu anggaran yang cukup untuk mewujudkan itu, kami berharap dengan adanya
sinergi yang baik, apa yang kita harapkan bisa dapat tercapai, agar kemajuan
pendidikan di Kabupaten Kotim agar tidak tertinggal dari daerah lainnya,”
pungkasnya.

SAMPIT,KALTENGPOS.CO-Permasalahan pemerataan
pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) muncul dalam bentuk adanya
kesenjangan dari aspek mutu pendidikan. Kesempatan berkembang bagi peserta
didik dan perbedaan sarana dan prasarana antara satu sekolah dengan sekolah
lainnya.

 

Termasuk juga adanya muncul sekolah favorit dalam
pendidikan dasar dan menengah. Hal ini kemudian menyebabkan harus adanya
penyikapan dan antisipasi atas permasalahan tersebut, sehingga tujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tercapai secara menyeluruh khususnya
sekolah yang ada di Kabupaten Kotim ini.

 

“Kami berharap pemerintah daerah dalam hal
ini dapat memikirkan agar mewujudkan pendidikan yang merata, baik yang tinggal
di perkotaan atau di perdesaan. Pemerataan pendidikan perlu dilakukan, agar
menghindari masalah kesenjangan dan juga peserta didik di desa bisa merasakan
pendidikan yang sama dengan wilayah perkotaan,” ujar  Anggota Komisi III DPRD Kotim Riskon
Fabiansyah, Minggu (6/9).

Baca Juga :  Rimbun: Ambil Alih Aset Daerah

 

Menurutnya, pemerataan pendidikan tentu saja
bukan hanya kesamaan bahwa semua murid telah sama-sama memperoleh pendidikan,
tetapi pemerataan pendidikan juga harus dimaknai dengan adanya standar nasional
mengenai kualitas pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan yang juga memadai.

 

“Selain itu juga ruang lingkup ketersediaan guru
perlu juga dilakukan pemerataan, peralatan serta mutu belajar mengajar dan
kemampuan siswa di setiap sekolah untuk menjadi yang terbaik dan memberikan
hasil terbaik bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Kotim ini,” ucap Riskon.

 

Politisi Partai Golkar ini juga meminta Dinas
Pendidikan Kabupaten Kotim agar dapat memperhatikan fasilitas rumah dinas guru,
yang berada di wilayah pedesaan yang jauh dari perkotaan sehingga mereka
mempunyai tempat tinggal yang layak, Sehingga mereka betah tinggal di tempat
tugasnya.

Baca Juga :  Terkait Kebun Plasma, Pemerintah Kurang Tegas dan Lemah Menegakan Aturan

 

“Hal ini perlu pemikiran extra juga inovasi,
selain perlu anggaran yang cukup untuk mewujudkan itu, kami berharap dengan adanya
sinergi yang baik, apa yang kita harapkan bisa dapat tercapai, agar kemajuan
pendidikan di Kabupaten Kotim agar tidak tertinggal dari daerah lainnya,”
pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru