26.9 C
Jakarta
Friday, October 3, 2025

Politisi Partai Golkar Ini Desak Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pertanian di Kotim

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), H Rudianur. Menegaskan perlunya dukungan nyata pemerintah daerah untuk mendorong keberhasilan program ketahanan pangan nasional, yang saat ini menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, saat ini keluhan utama petani di wilayah selatan Kotim masih berkutat pada tiga hal. Yaitu akses jalan pertanian yang rusak, sistem irigasi yang belum optimal, serta keterbatasan pupuk bersubsidi.

“Banyak petani di wilayah selatan yang mengelola lahan hingga enam hektare per orang. Namun jatah pupuk subsidi yang diberikan jauh dari cukup. Padahal kalau pupuk tersedia merata, produksi pertanian pasti lebih maksimal,” ujar Rudianur.

Ia menilai, ketersediaan pupuk bersubsidi adalah kunci peningkatan produktivitas. Dengan dukungan input yang memadai, petani bisa mengoptimalkan lahan luas yang dimiliki sehingga mampu meningkatkan produksi pangan daerah.

Baca Juga :  Publikasi Penggunaan Dana Desa untuk Menghindari Kecurigaan Masyarakat

“Kalteng ditetapkan sebagai salah satu wilayah penyangga ketahanan pangan nasional, maka Kabupaten Kotim harus mampu mengambil peran strategis sebagai lumbung padi, sejajar dengan Kapuas, Katingan, dan Pulang Pisau,” kata Rudianur.

Untuk mencapai target tersebut, Politisi Partai Golkar ini juga mendesak percepatan pembangunan infrastruktur pertanian, mulai dari perbaikan jalan usaha tani, penguatan jaringan irigasi, hingga penambahan alokasi pupuk subsidi.

“Kalau semua kebutuhan dasar petani ini terpenuhi, saya yakin pertanian Kotim akan berhasil dan masyarakat ikut merasakan manfaatnya,” tutupnya. (bah/ans/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), H Rudianur. Menegaskan perlunya dukungan nyata pemerintah daerah untuk mendorong keberhasilan program ketahanan pangan nasional, yang saat ini menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, saat ini keluhan utama petani di wilayah selatan Kotim masih berkutat pada tiga hal. Yaitu akses jalan pertanian yang rusak, sistem irigasi yang belum optimal, serta keterbatasan pupuk bersubsidi.

“Banyak petani di wilayah selatan yang mengelola lahan hingga enam hektare per orang. Namun jatah pupuk subsidi yang diberikan jauh dari cukup. Padahal kalau pupuk tersedia merata, produksi pertanian pasti lebih maksimal,” ujar Rudianur.

Ia menilai, ketersediaan pupuk bersubsidi adalah kunci peningkatan produktivitas. Dengan dukungan input yang memadai, petani bisa mengoptimalkan lahan luas yang dimiliki sehingga mampu meningkatkan produksi pangan daerah.

Baca Juga :  Publikasi Penggunaan Dana Desa untuk Menghindari Kecurigaan Masyarakat

“Kalteng ditetapkan sebagai salah satu wilayah penyangga ketahanan pangan nasional, maka Kabupaten Kotim harus mampu mengambil peran strategis sebagai lumbung padi, sejajar dengan Kapuas, Katingan, dan Pulang Pisau,” kata Rudianur.

Untuk mencapai target tersebut, Politisi Partai Golkar ini juga mendesak percepatan pembangunan infrastruktur pertanian, mulai dari perbaikan jalan usaha tani, penguatan jaringan irigasi, hingga penambahan alokasi pupuk subsidi.

“Kalau semua kebutuhan dasar petani ini terpenuhi, saya yakin pertanian Kotim akan berhasil dan masyarakat ikut merasakan manfaatnya,” tutupnya. (bah/ans/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru