26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Sisihkan Anggaran untuk Menangani Gizi Buruk dan Stunting

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta serius lagi untuk menangani kasus stunting dan gizi buruk yang masih tinggi di daerah ini khususnya di wilayah selatan seperti Kecamatan Teluk Sampit dan Mentaya Hilir Selatan yang saat ini masih ada ratusan lebih balita yang mengalami gizi buruk dan stunting.

"Kami sangat prihatin terhadap masih banyaknya anak balita di wilayah selatan Kabupaten Kotim yang mengalami gizi buruk dan stunting, kami minta pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan untuk lebih serius lagi menangani kasus gizi buruk dan stunting diwilayah tersebut," kata Anggota DPRD Kabupaten Kotim H.Ramli, Jumat (29/10).

Menurutnya kasus gizi buruk dan kasus stunting ini bukan masalah baru dan masalah kasus ini sudah ada sejak lama, untuk mengurangi kasus gizi buruk dan stunting di daerah ini, maka pemerintah daerah wajib memprioritaskan dan menangani kasus tersebut dengan serius, sehingga kasus ini dapat menurun.

Baca Juga :  DPRD Dukung BPK RI Audit Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit

“Kalau pemerintah serius menangani masalah kasus gizi buruk dan stunting, dipastikan generasi 10 sampai 20 tahun kedepan akan cemerlang, pemerintah adalah organ paling paham dan mengetahui kondisi ekonomi, sosial serta kesehatan masyarakat hingga ke lingkup terkecil. Sehingga dibutuhkan inisiatif langsung dari pemerintah sendiri," ujar Ramli yang merupakan anggota DPRD dari daerah pemilhan III yang meliputi wilayah selatan

Dirinya juga mendorong supaya pemerintah Kabupaten Kotim dapat menyisihkan anggaran untuk mengatasi dan menangani kasus gizi buruk dan stunting, serta mencari tahu apa penyebabnya apakah mereka yang menderita gizi buruk itu yang ekonomi kebawah atau tidak, kalau ada yang ekonominya cukup harus di cari tahu penyebab lain, supaya dapat menekan kenaikan kasus tersebut

Baca Juga :  Penting, Panduan Salat Idulfitri Harus Disosialisasikan ke Masyarakat

"Kalau memang gizi buruk itu terjadi karena faktor ekonomi orang tua yang kurang mampu memenuhi gizi pada saat hamil, maka pemerintah daerah perlu membuat suatu program yang dapat melayani memberikan gizi atau vitamin kepada ibu hamil secara gratis melalui puksesmas  setempat," ucap Ramli.

Politisi Partai Nasdem ini juga meminta pemerintah desa juga harus didorong untuk membantu mengatasi gizi buruk dan stunting, karena dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat, yang nilainya meningkat setiap tahun harus dialokasikan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya ibu hamil dan bayi yang baru lahir, selian itu juga meningkatkan edukasi kesehatan sejak dini, meningkatkan akses layanan kesehatan serta perbaikan sanitasi di desa.

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta serius lagi untuk menangani kasus stunting dan gizi buruk yang masih tinggi di daerah ini khususnya di wilayah selatan seperti Kecamatan Teluk Sampit dan Mentaya Hilir Selatan yang saat ini masih ada ratusan lebih balita yang mengalami gizi buruk dan stunting.

"Kami sangat prihatin terhadap masih banyaknya anak balita di wilayah selatan Kabupaten Kotim yang mengalami gizi buruk dan stunting, kami minta pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan untuk lebih serius lagi menangani kasus gizi buruk dan stunting diwilayah tersebut," kata Anggota DPRD Kabupaten Kotim H.Ramli, Jumat (29/10).

Menurutnya kasus gizi buruk dan kasus stunting ini bukan masalah baru dan masalah kasus ini sudah ada sejak lama, untuk mengurangi kasus gizi buruk dan stunting di daerah ini, maka pemerintah daerah wajib memprioritaskan dan menangani kasus tersebut dengan serius, sehingga kasus ini dapat menurun.

Baca Juga :  DPRD Dukung BPK RI Audit Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit

“Kalau pemerintah serius menangani masalah kasus gizi buruk dan stunting, dipastikan generasi 10 sampai 20 tahun kedepan akan cemerlang, pemerintah adalah organ paling paham dan mengetahui kondisi ekonomi, sosial serta kesehatan masyarakat hingga ke lingkup terkecil. Sehingga dibutuhkan inisiatif langsung dari pemerintah sendiri," ujar Ramli yang merupakan anggota DPRD dari daerah pemilhan III yang meliputi wilayah selatan

Dirinya juga mendorong supaya pemerintah Kabupaten Kotim dapat menyisihkan anggaran untuk mengatasi dan menangani kasus gizi buruk dan stunting, serta mencari tahu apa penyebabnya apakah mereka yang menderita gizi buruk itu yang ekonomi kebawah atau tidak, kalau ada yang ekonominya cukup harus di cari tahu penyebab lain, supaya dapat menekan kenaikan kasus tersebut

Baca Juga :  Penting, Panduan Salat Idulfitri Harus Disosialisasikan ke Masyarakat

"Kalau memang gizi buruk itu terjadi karena faktor ekonomi orang tua yang kurang mampu memenuhi gizi pada saat hamil, maka pemerintah daerah perlu membuat suatu program yang dapat melayani memberikan gizi atau vitamin kepada ibu hamil secara gratis melalui puksesmas  setempat," ucap Ramli.

Politisi Partai Nasdem ini juga meminta pemerintah desa juga harus didorong untuk membantu mengatasi gizi buruk dan stunting, karena dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat, yang nilainya meningkat setiap tahun harus dialokasikan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya ibu hamil dan bayi yang baru lahir, selian itu juga meningkatkan edukasi kesehatan sejak dini, meningkatkan akses layanan kesehatan serta perbaikan sanitasi di desa.

Terpopuler

Artikel Terbaru