KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO – Ambruknya Jembatan Terusan Raya di Terusan Muara Rey 2, Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas, Sabtu (22/2) pukul 18.00 WIB, menjadi sorotan DPRD Kapuas. Jembatan yang masih dalam tahap pengerjaan dan menggunakan anggaran besar itu kini menimbulkan pertanyaan soal kualitas proyek.
Menindaklanjuti kejadian ini, Anggota Komisi III DPRD Kapuas Eli Setiadi dan H Saferaniansyah, bersama Wakil Bupati Kapuas Dodo, Sekda Kapuas Septedy, serta Kepala Dinas PUPRPKP Kapuas Yan Hendrie Ale, turun langsung meninjau lokasi, Senin (24/2). Mereka melihat kondisi jembatan yang runtuh dan dampaknya terhadap akses masyarakat.
“Kami sangat prihatin sekaligus menyayangkan kejadian ini. Jembatan yang belum rampung tapi sudah ambruk tentu menimbulkan pertanyaan besar terkait pengerjaan proyeknya,” kata Eli Setiadi dilansir dari Kalteng Pos.
Eli mendesak kontraktor segera membersihkan dan mengangkat rangka jembatan yang roboh agar alur sungai kembali bisa digunakan masyarakat.
“Jangan sampai akses transportasi terganggu lebih lama. Masyarakat sangat bergantung pada jembatan ini,” tegasnya.
Wakil rakyat dari Dapil II (Basarang, Kapuas Barat, Mantangai) ini juga menegaskan bahwa Komisi III DPRD Kapuas akan memanggil dinas terkait serta kontraktor pelaksana dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“Tindak lanjutnya, kami akan menggelar RDP untuk meminta penjelasan dan memastikan ada pertanggungjawaban,” pungkasnya. (alh/ans/kpg)
KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO – Ambruknya Jembatan Terusan Raya di Terusan Muara Rey 2, Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas, Sabtu (22/2) pukul 18.00 WIB, menjadi sorotan DPRD Kapuas. Jembatan yang masih dalam tahap pengerjaan dan menggunakan anggaran besar itu kini menimbulkan pertanyaan soal kualitas proyek.
Menindaklanjuti kejadian ini, Anggota Komisi III DPRD Kapuas Eli Setiadi dan H Saferaniansyah, bersama Wakil Bupati Kapuas Dodo, Sekda Kapuas Septedy, serta Kepala Dinas PUPRPKP Kapuas Yan Hendrie Ale, turun langsung meninjau lokasi, Senin (24/2). Mereka melihat kondisi jembatan yang runtuh dan dampaknya terhadap akses masyarakat.
“Kami sangat prihatin sekaligus menyayangkan kejadian ini. Jembatan yang belum rampung tapi sudah ambruk tentu menimbulkan pertanyaan besar terkait pengerjaan proyeknya,” kata Eli Setiadi dilansir dari Kalteng Pos.
Eli mendesak kontraktor segera membersihkan dan mengangkat rangka jembatan yang roboh agar alur sungai kembali bisa digunakan masyarakat.
“Jangan sampai akses transportasi terganggu lebih lama. Masyarakat sangat bergantung pada jembatan ini,” tegasnya.
Wakil rakyat dari Dapil II (Basarang, Kapuas Barat, Mantangai) ini juga menegaskan bahwa Komisi III DPRD Kapuas akan memanggil dinas terkait serta kontraktor pelaksana dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“Tindak lanjutnya, kami akan menggelar RDP untuk meminta penjelasan dan memastikan ada pertanggungjawaban,” pungkasnya. (alh/ans/kpg)
