HAID atau menstruasi merupakan kodrat alami yang dialami oleh setiap perempuan yang biasanya berlangsung 5-7 hari dengan siklus 28-35 hari. Dalam Alquran, haid disebut ‘adza, yang berarti sesuatu yang menimbulkan ketidaknyamanan atau rasa sakit, namun bukanlah suatu penyakit.
Dalam kondisi haid, perempuan dibebaskan dari kewajiban salat dan puasa hingga dilarang menyentuh mushaf Alquran. Hal ini bukan berarti mereka tidak bisa beribadah dan meraih pahala di bulan Ramadan.
Justru, terdapat banyak amalan lain yang bisa dilakukan untuk tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berikut 8 amalan yang bisa dilakukan perempuan saat haid di bulan Ramadhan dilansir dari laman resmi NU Online dan MUI, Sabtu (8/3).
- Memperbanyak Dzikir dan Sholawat
Meskipun tidak bisa sholat, perempuan yang sedang haid tetap bisa memperbanyak dzikir dan sholawat. Amalan ini tidak hanya mendatangkan ketenangan jiwa tetapi juga pahala yang besar. Amalkan kalimat thayyibah seperti tahmid, tasbih, dan takbir sebagai pengganti ibadah sholat.
- Murajaah Hafalan Alquran
Meski dilarang menyentuh mushaf, perempuan yang sedang haid tetap bisa membaca Alquran melalui hafalan atau membaca terjemahannya. Murajaah atau mengulang hafalan merupakan cara yang efektif untuk tetap mendapatkan pahala membaca Alquran tanpa melanggar aturan syariat.
- Istiqomah Beristighfar
Istighfar merupakan amalan yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang istiqomah membaca Istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, Allah akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.””(HR Imam Abu Dawud).
- Mencari dan Mengajarkan Ilmu
Mencari ilmu merupakan ibadah yang sangat mulia. Perempuan haid bisa memanfaatkan waktu dengan membaca buku, mengikuti majelis ilmu, atau mengajarkan ilmu kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda: “Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu kerana Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad.” (HR Ad-Dailami).
- Memperbanyak Doa
Doa merupakan inti dari ibadah. Perempuan yang sedang haid bisa memanfaatkan waktu untuk tetap berdoa, terutama doa-doa mustajab seperti doa menyambut Lailatul Qadar: “Ya Allah, Engkau Maha Pengampun yang menyukai orang yang meminta ampunan, karenanya ampunilah aku”. Doa bisa dilakukan kapan saja dan dalam kondisi apapun, termasuk saat haid.
- Bersedekah
Bersedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Ramadhan. Pahala sedekah akan dilipatgandakan, bahkan hingga 700 kali lipat. Perempuan haid bisa bersedekah dalam bentuk apapun, baik uang, makanan, atau bantuan lainnya.
- Memberi Makan untuk Berbuka Puasa
Memberi makan orang yang berbuka puasa adalah amalan yang sangat mulia. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang memberi makanan kepada orang untuk berbuka puasa, maka ia mendapatkan pahala sesuai orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun”. (HR At-Tirmidzi). Perempuan haid bisa menyiapkan hidangan berbuka untuk keluarga atau masyarakat sekitar.
- Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan
Islam mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan, termasuk saat haid. Perempuan haid tetap dianjurkan untuk mandi, menyisir rambut, dan merawat diri. Selain itu, perempuan haid juga bisa melakukan kegiatan sosial seperti membersihkan lingkungan atau membantu kegiatan masyarakat. (*)