PROKALTENG.CO-Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (Kolcai) Surabaya menggelar pameran yanng merupakan agenda tahunan untuk memanjakan mata para pecinta seni.
Bertajuk Water Week, pameran ini digelar mulai 25 Juni hingga 2 Juli di Galeri Prabangkara, Komplek Taman Budaya Jawa Timur.
Ketua Kolcai Surabaya, Budi Bi, menjelaskan, pameran kali ini menampilkan 200 karya lukisan cat air dari 21 perupa yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Uniknya, setiap pelukis menyuguhkan 12 karya berdasarkan 12 tema berbeda yang telah ditentukan setiap minggu dalam kurun waktu 12 minggu.
“Setiap minggu kami memberikan satu tema untuk dijadikan karya. Jadi, saat pameran ini digelar, masing-masing perupa menampilkan 12 lukisan dari 12 tema tersebut,” terang Budi Bi saat ditemui di galeri, Kamis (26/6).
Para peserta pameran berasal dari latar belakang profesi yang beragam.
Ada dokter, dosen, hingga karyawan kantoran yang aktif menekuni seni lukis cat air.
Dari tangan mereka, lahirlah beragam karya dengan pendekatan yang unik.
Mulai dari gaya realis, surealis, abstrak, monokrom, hingga yang menyuguhkan karakter khusus seperti sosok kucing dalam semua temanya.
“Tidak hanya disajikan dalam 12 frame, beberapa perupa menuangkan 12 tema tadi dalam satu kanvas saja. Kreativitas masing-masing benar-benar muncul,” tambahnya.
Namun, proses penyelenggaraan pameran ini tidak sepenuhnya berjalan mulus.
Tantangan terbesar datang dari inkonsistensi waktu pengerjaan.
Tak sedikit anggota yang melukis di luar jadwal yang sudah ditentukan. Bahkan, ada yang baru menyelesaikan seluruh karya hanya beberapa hari menjelang pameran dibuka.
“Kami maklum, karena ini bukan pelukis profesional semua. Tapi hasilnya tetap memukau, bahkan beberapa karya sudah dibeli kolektor,” kata Budi Bi.
Pameran Water Week ini menjadi yang pertama di bawah kepengurusan Kolcai Surabaya yang baru.
Selain menjadi ajang apresiasi karya, proses kreatifnya juga melibatkan diskusi mingguan di grup komunitas.
Setiap kali satu tema selesai digarap, hasilnya akan dibagikan dan dibahas bersama-sama.
“Dari diskusi itulah muncul semangat dan inspirasi yang memperkuat kualitas lukisan,” pungkas Budi Bi.
Lukisan cat air ini memberikan warna yang berbeda pada seni lukis di masyarakat.
Karena khususnya di Surabaya, lukisan masih didominasi dengan media cat akrilik. (sam/opi/jpg)