26.2 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Sisi Lain God Bless yang Diusulkan Keliling Indonesia

PROKALTENG.CO– Band legendaris Indonesia God Bless tahun lalu menggelar konser akbar penanda usia setengah abad. Dalam kurun waktu tersebut, beragam kisah dan karya berupa album pun lahir. Awal tahun ini di Galeri Nasional, God Bless muncul dalam wajah ’’seni’’ lain di luar seni musik.

Tombol-tombol mixer yang menguning itu bersanding deretan album God Bless. Juga, ada kostum panggung serbahitam sampai silsilah anggota band yang hadir di ruang-ruang sekat pameran di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Semua barang-barang itu merupakan tetinggalan dan jejak band yang berusia 50 tahun pada 2023 lalu.

Perjalanan panjang itu diabadikan dalam bentuk pameran bertajuk Retrospektif God Bless 50 Tahun. Pameran tersebut merangkum perjalanan panjang perjalanan musik Ahmad Albar dkk. Total ada 86 item koleksi yang dipajang dalam pameran yang berlangsung hingga 1 Maret tersebut.

’’Kami membagi puluhan koleksi ini menjadi tiga fase atau bagian,’’ kata Exhibition Director Ezekiel Rangga. Pertama, fase story and journey yang berisi perjalanan musik God Bless dari 1973 hingga 2023. Fase kedua, live and life, aksi panggung, dan pemberitaan karier. Fase ketiga, berkaitan dengan kostum yang digunakan God Bless.

Baca Juga :  Indonesia vs Palestina: Siapkan Taktik Berbeda

Tak hanya itu, Rangga menyebutkan, pameran itu juga dikurasi sehingga menjadi interaktif buat pengunjung. Lewat be a rock star experience, hologram Ahmad Albar dan Ian Antonio akan bernyayi bersama pengunjung yang hadir. ’’Kami ingin mendekatkan diri dengan pengunjung museum,” kata Rangga.

Nah, pameran terkait memorabilia sebuah band tersebut merupakan yang pertama berlangsung di Galeri Nasional Indonesia. Sebab, di Galeri Nasional Indonesia, biasanya yang dipajang adalah karya-karya maestro. ’’Dan kami menilai God Bless sudah sama dengan maestro itu sendiri,’’ ucap Plt Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra.

Mahendra berharap pameran tersebut bisa memberikan kesempatan kepada penggemar dan pencinta musik di tanah air. ’’Mereka bisa mencermati proses evolusi perjalanan musik rock, khususnya God Bless yang bertahan sampai setengah abad,” tutur Mahendra.

Baca Juga :  Dari Pameran Giling Wesi, Subandi dan Usaha Melukis Waktu

Di sisi lain, vokalis God Bless Ahmad Albar merasa senang dan berterima kasih atas terselenggaranya pameran itu. ’’Tentu ini surprise bagi saya dan kawan-kawan. Kami di God Bless merasa mendapatkan tempat di masyarakat,” ujar Iyek, sapaan Ahmad Albar.

Iyek melanjutkan, bahkan ada yang mengusulkan jika koleksi memorabilia God Bless itu diboyong keliling ke berbagai wilayah di Indonesia untuk dilakukan pameran serupa. “Kami sih siap saja,” kata Iyek, lalu tersenyum.

Di singgung soal target yang akan dicapai di usia 50 tahun God Bless, Iyek menyebutkan bahwa bandnya akan mempersiapkan album baru. Dengan lagu-lagu baru dan lagu hit yang akan diaransemen lebih segar. “Materinya belum lengkap. Sedang kami siapkan,” aku Iyek. (elo/c12/dra)

PROKALTENG.CO– Band legendaris Indonesia God Bless tahun lalu menggelar konser akbar penanda usia setengah abad. Dalam kurun waktu tersebut, beragam kisah dan karya berupa album pun lahir. Awal tahun ini di Galeri Nasional, God Bless muncul dalam wajah ’’seni’’ lain di luar seni musik.

Tombol-tombol mixer yang menguning itu bersanding deretan album God Bless. Juga, ada kostum panggung serbahitam sampai silsilah anggota band yang hadir di ruang-ruang sekat pameran di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Semua barang-barang itu merupakan tetinggalan dan jejak band yang berusia 50 tahun pada 2023 lalu.

Perjalanan panjang itu diabadikan dalam bentuk pameran bertajuk Retrospektif God Bless 50 Tahun. Pameran tersebut merangkum perjalanan panjang perjalanan musik Ahmad Albar dkk. Total ada 86 item koleksi yang dipajang dalam pameran yang berlangsung hingga 1 Maret tersebut.

’’Kami membagi puluhan koleksi ini menjadi tiga fase atau bagian,’’ kata Exhibition Director Ezekiel Rangga. Pertama, fase story and journey yang berisi perjalanan musik God Bless dari 1973 hingga 2023. Fase kedua, live and life, aksi panggung, dan pemberitaan karier. Fase ketiga, berkaitan dengan kostum yang digunakan God Bless.

Baca Juga :  Indonesia vs Palestina: Siapkan Taktik Berbeda

Tak hanya itu, Rangga menyebutkan, pameran itu juga dikurasi sehingga menjadi interaktif buat pengunjung. Lewat be a rock star experience, hologram Ahmad Albar dan Ian Antonio akan bernyayi bersama pengunjung yang hadir. ’’Kami ingin mendekatkan diri dengan pengunjung museum,” kata Rangga.

Nah, pameran terkait memorabilia sebuah band tersebut merupakan yang pertama berlangsung di Galeri Nasional Indonesia. Sebab, di Galeri Nasional Indonesia, biasanya yang dipajang adalah karya-karya maestro. ’’Dan kami menilai God Bless sudah sama dengan maestro itu sendiri,’’ ucap Plt Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra.

Mahendra berharap pameran tersebut bisa memberikan kesempatan kepada penggemar dan pencinta musik di tanah air. ’’Mereka bisa mencermati proses evolusi perjalanan musik rock, khususnya God Bless yang bertahan sampai setengah abad,” tutur Mahendra.

Baca Juga :  Dari Pameran Giling Wesi, Subandi dan Usaha Melukis Waktu

Di sisi lain, vokalis God Bless Ahmad Albar merasa senang dan berterima kasih atas terselenggaranya pameran itu. ’’Tentu ini surprise bagi saya dan kawan-kawan. Kami di God Bless merasa mendapatkan tempat di masyarakat,” ujar Iyek, sapaan Ahmad Albar.

Iyek melanjutkan, bahkan ada yang mengusulkan jika koleksi memorabilia God Bless itu diboyong keliling ke berbagai wilayah di Indonesia untuk dilakukan pameran serupa. “Kami sih siap saja,” kata Iyek, lalu tersenyum.

Di singgung soal target yang akan dicapai di usia 50 tahun God Bless, Iyek menyebutkan bahwa bandnya akan mempersiapkan album baru. Dengan lagu-lagu baru dan lagu hit yang akan diaransemen lebih segar. “Materinya belum lengkap. Sedang kami siapkan,” aku Iyek. (elo/c12/dra)

Terpopuler

Artikel Terbaru