24.5 C
Jakarta
Saturday, July 6, 2024
spot_img

Berbagai Eskpresi Sosok Bung Karno di Atas Kanvas

PROKALTENG.CO-Kecintaan terhadap budaya dan tanah air diekspresikan secara berbeda oleh dua perupa, Yonatan dan Jiyu. Mereka menuangkan kecintaan tersebut dalam sebuah kanvas.

Karya lukis mereka yang bertema Cinta Budaya Tanah Air dipamerkan di Galeri Merah Putih Kompleks Balai Pemuda, Surabaya, Rabu (3/7).

Masing-masing perupa tersebut melukis sesuai dengan kecintaannya. Ada sosok Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno atau akrab disapa Bung Karno yang dilukis oleh Yonatan.

Dengan berbagi ekspresi Bung Karno membawa mawar sebagai lambang cinta hingga Bung Karno membawa bola dunia atau globe, kemudian di sebelah kanan Bung Karno membawa bendera merah putih.

“Ya saya kagum pada sosok Bung Karno, sehingga saya lukis dengan berbagai pose yang menandakan bahwa Bung Karno orang besar yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia,” tutur Yonatan, Rabu (3/7).

Baca Juga :  Eksplorasi Seni Lintas Disiplin dalam Pameran Seni Kolektif Continuum

Berbagai gerakan tubuh atau pose yang disajikan oleh Yonatan mengepresikan jiwa ingin lepas dari penjajahan masa itu sangat kuat.

“Ketika itu bangsa Indonesia membutuhkan sosok untuk membangkitkan semangat jiwa rakyat dengan pidato dan pemikiran yang membuat rakyat jadi bergerak. Sehingga saya ekspresikan dengan berbagai gerakan tubuh dalam lukisan saya tentang Bung Karno,” terangnya.

Ada sembilan lukisan tentang Bung Karno yang dipajang dengan berbagai gerakan.

Karya lukis yang dipamerkan itu menggambarkan tentang seni pertunjukan, hasil kerja budaya dan semangat nasionalisme.

Begitu juga dengan Jiyu, seorang perupa yang membuat lukisan tentang kehidupan sehari-hari dan budaya. Seperti penjual jamu, hingga Reog Ponorogo.

“Berbicara tentang penjual jamu gendong yang sekarang beralih dengan menggunakan sepeda ontel maupun sepeda motor tentu ada aktivitas budaya urban di kota. Apalagi dengan semangat yang dibawa dari daerahnya,” tutur Jiyu.

Baca Juga :  Gelar Pentas di Paris, Seniman Indonesia Minta Perang di Palestina Dihentikan

Jiyu membuat 10 karya lukis yang dipajang sampai 4 Juli besok. Dengan pameran ini dia berharap bisa mengasah kepekaan rasa sebagai tanggung jawab terhadap masyarakat atas ilmu yang didapat dan diapresiasikan kembali ke publik.

“Ya, ini sebuah proses yang tiada hentinya untuk terus berkarya dan mengekspresikan dan diapresiasikan kembali ke publik,” pungkasnya. (rmt/nur/jpg)

PROKALTENG.CO-Kecintaan terhadap budaya dan tanah air diekspresikan secara berbeda oleh dua perupa, Yonatan dan Jiyu. Mereka menuangkan kecintaan tersebut dalam sebuah kanvas.

Karya lukis mereka yang bertema Cinta Budaya Tanah Air dipamerkan di Galeri Merah Putih Kompleks Balai Pemuda, Surabaya, Rabu (3/7).

Masing-masing perupa tersebut melukis sesuai dengan kecintaannya. Ada sosok Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno atau akrab disapa Bung Karno yang dilukis oleh Yonatan.

Dengan berbagi ekspresi Bung Karno membawa mawar sebagai lambang cinta hingga Bung Karno membawa bola dunia atau globe, kemudian di sebelah kanan Bung Karno membawa bendera merah putih.

“Ya saya kagum pada sosok Bung Karno, sehingga saya lukis dengan berbagai pose yang menandakan bahwa Bung Karno orang besar yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia,” tutur Yonatan, Rabu (3/7).

Baca Juga :  Eksplorasi Seni Lintas Disiplin dalam Pameran Seni Kolektif Continuum

Berbagai gerakan tubuh atau pose yang disajikan oleh Yonatan mengepresikan jiwa ingin lepas dari penjajahan masa itu sangat kuat.

“Ketika itu bangsa Indonesia membutuhkan sosok untuk membangkitkan semangat jiwa rakyat dengan pidato dan pemikiran yang membuat rakyat jadi bergerak. Sehingga saya ekspresikan dengan berbagai gerakan tubuh dalam lukisan saya tentang Bung Karno,” terangnya.

Ada sembilan lukisan tentang Bung Karno yang dipajang dengan berbagai gerakan.

Karya lukis yang dipamerkan itu menggambarkan tentang seni pertunjukan, hasil kerja budaya dan semangat nasionalisme.

Begitu juga dengan Jiyu, seorang perupa yang membuat lukisan tentang kehidupan sehari-hari dan budaya. Seperti penjual jamu, hingga Reog Ponorogo.

“Berbicara tentang penjual jamu gendong yang sekarang beralih dengan menggunakan sepeda ontel maupun sepeda motor tentu ada aktivitas budaya urban di kota. Apalagi dengan semangat yang dibawa dari daerahnya,” tutur Jiyu.

Baca Juga :  Gelar Pentas di Paris, Seniman Indonesia Minta Perang di Palestina Dihentikan

Jiyu membuat 10 karya lukis yang dipajang sampai 4 Juli besok. Dengan pameran ini dia berharap bisa mengasah kepekaan rasa sebagai tanggung jawab terhadap masyarakat atas ilmu yang didapat dan diapresiasikan kembali ke publik.

“Ya, ini sebuah proses yang tiada hentinya untuk terus berkarya dan mengekspresikan dan diapresiasikan kembali ke publik,” pungkasnya. (rmt/nur/jpg)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru