30.1 C
Jakarta
Tuesday, June 24, 2025

Dampak Pandemi, Jangan Sampai Pelajar Kehilangan Pembelajaran

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO -Pemprov Kalteng sudah melakukan launching pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Senin (11/10). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Achmad Syaifudi mengatakan, gubernur Kalteng konsisten terhadap hal itu. Namun, dengan adanya pandemi Covid-19 perlu ada langkah agar pendidikan di Kalteng perlahan kembali pulih.

“Sebagai wujud tegas beliau (gubernur,red), maka beliau mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang sudah di-launching serentak se-Kalteng untuk jenjang SMA, SMK dan SLB se- Kalteng, kemarin,” katanya kepada awak media, Senin (11/10).

Pandemi Covid-19 sudah berdampak pada pendidikan di Kalteng selama 1,5 tahun terakhir ini. Tentu pelaksanaan pendidikan tidak berjalan dengan optimal. Namun di sisi lain juga menghindari lose learning atau kehilangan pembelajaran.

“Padahal di sisi lain dalam pembelajaran itu anak-anak peserta didik perlu ada sentuhan guru dalam arti tatap muka, ada pembentukan karakter, meski di sisi lain pembelajaran daring juga tidak salah, karena saat ini berada di zaman revolusi 4.0, namun PTM juga tetap diperlukan,” pungkasnya.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Gencarkan Penyemprotan Disinfektan

Terkait dengan capaian vaksinasi bagi pelajar,  Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengatakan, pihaknya tidak dapat melakukan pemilahan antara vaksinasi Covid-19 untuk umum dan anak pelajar. Karena sistem perekapan data peserta vaksin yang ada yakni sesuai dengan usia.

“Dengan demikian capaian vaksinasi anak remaja saat ini angkanya masih rendah. Padahal pada dasarnya sudah tinggi,” katanya saat diwawancarai di Kantor Gubernur Kalteng, belum lama ini.

Menurut Suyuti, beberapa waktu lalu tercatat vaksinasi anak remaja masih di angka 17 ribuan. Padahal pada dasarnya bisa lebih dari itu. Hal ini lantaran vaksinasi anak sekolah atau remaja yang berusia di atas 12 tahun hingga 17 tahun.

Baca Juga :  Disperkimtan Kalteng Siap Realisasikan Visi-Misi Gubernur

 

“Usia 17 tahun ke atas, bahkan lebih satu hari saja itu masuk ke vaksin umum,” ungkapnya.

Padahal, anak-anak remaja usia 17 tahun ke atas juga masih menempuh pendidikan di jenjang SMA sederajat kelas XI dan XII. Dengan demikian anak-anak tersebut secara data masuk pada vaksinasi umum.

“Bahkan di kabupaten juga banyak anakanak kelas X sudah berusia 17 tahun lebih,” tegasnya.

Untuk itu, instansi terkait yang mengetahui terkait capaian vaksinasi anak sekolah atau remaja ini berada di dinas pendidikan (disdik).  

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO -Pemprov Kalteng sudah melakukan launching pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Senin (11/10). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Achmad Syaifudi mengatakan, gubernur Kalteng konsisten terhadap hal itu. Namun, dengan adanya pandemi Covid-19 perlu ada langkah agar pendidikan di Kalteng perlahan kembali pulih.

“Sebagai wujud tegas beliau (gubernur,red), maka beliau mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang sudah di-launching serentak se-Kalteng untuk jenjang SMA, SMK dan SLB se- Kalteng, kemarin,” katanya kepada awak media, Senin (11/10).

Pandemi Covid-19 sudah berdampak pada pendidikan di Kalteng selama 1,5 tahun terakhir ini. Tentu pelaksanaan pendidikan tidak berjalan dengan optimal. Namun di sisi lain juga menghindari lose learning atau kehilangan pembelajaran.

“Padahal di sisi lain dalam pembelajaran itu anak-anak peserta didik perlu ada sentuhan guru dalam arti tatap muka, ada pembentukan karakter, meski di sisi lain pembelajaran daring juga tidak salah, karena saat ini berada di zaman revolusi 4.0, namun PTM juga tetap diperlukan,” pungkasnya.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Gencarkan Penyemprotan Disinfektan

Terkait dengan capaian vaksinasi bagi pelajar,  Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengatakan, pihaknya tidak dapat melakukan pemilahan antara vaksinasi Covid-19 untuk umum dan anak pelajar. Karena sistem perekapan data peserta vaksin yang ada yakni sesuai dengan usia.

“Dengan demikian capaian vaksinasi anak remaja saat ini angkanya masih rendah. Padahal pada dasarnya sudah tinggi,” katanya saat diwawancarai di Kantor Gubernur Kalteng, belum lama ini.

Menurut Suyuti, beberapa waktu lalu tercatat vaksinasi anak remaja masih di angka 17 ribuan. Padahal pada dasarnya bisa lebih dari itu. Hal ini lantaran vaksinasi anak sekolah atau remaja yang berusia di atas 12 tahun hingga 17 tahun.

Baca Juga :  Disperkimtan Kalteng Siap Realisasikan Visi-Misi Gubernur

 

“Usia 17 tahun ke atas, bahkan lebih satu hari saja itu masuk ke vaksin umum,” ungkapnya.

Padahal, anak-anak remaja usia 17 tahun ke atas juga masih menempuh pendidikan di jenjang SMA sederajat kelas XI dan XII. Dengan demikian anak-anak tersebut secara data masuk pada vaksinasi umum.

“Bahkan di kabupaten juga banyak anakanak kelas X sudah berusia 17 tahun lebih,” tegasnya.

Untuk itu, instansi terkait yang mengetahui terkait capaian vaksinasi anak sekolah atau remaja ini berada di dinas pendidikan (disdik).  

Terpopuler

Artikel Terbaru