24.4 C
Jakarta
Wednesday, March 19, 2025

PPKM Level 4 Tekan Penyebaran Covid-19

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meggelar rapat koordinasi pembahasan monitoring dan evalusi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di luar Jawa dan Bali secara virtual, Minggu (5/9). Kegiatan ini pun dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H Edy Pratowo melalui video konference di ruang rapat wagub didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul dan Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi Kalteng Erlin Hardi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato menyebutkan, bahwa ada penurunan PPKM level 4 untuk provinsi di luar Jawa dan Bali. Pasalnya, berdasarkan perkembangan level assesment situasi pandemi di luar Jawa pada 13 Agustus terdapat sebelas provinsi yang melaksanakan PPKM level 4.

“Pada 20 Agustus, provinsi yang melaksanakan PPKM level 4 tersisa tujuh provinsi dan terus berkurang. Hingga 3 September tercatat hanya dua provinsi yang melaksanakan PPKM level 4,” katanya saat memimpin rakor tersebut.

Diungkapkannya, perbaikan ini tidak hanya di tingkat provinsi saja, melainkan pada tingkat kabupaten/ kota juga terjadi perbaikan level assesment selama periode PPKM. Dari 34 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM level 4 di luar Pulau Jawa dan Bali per 24 Agustus hingga 24 September, terjadi perbaikan level assesment.

Baca Juga :  Tak Usah Pilih-pilih Merek Vaksin

“19 kabupaten/kota telah mengalami perbaikan, dalam artian penurunan tingkat level assesment, dari level tingkat 4 menjadi level tingkat 3 atau tingkat 2,” ujarnya.

Sedangkan, 15 kabupaten/kota lainnya masih dalam level assesment 4. Namun sejumlah indikator penanganan Covid-19 telah menunjukkan perbaikan kasus konfirmasi, kesembuhan, kematian, positivity-rate dan BOR.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono dalam laporannya menyampaikan, belajar dari gelombang pandemi di luar negeri, perlu tetap waspada dan hati-hati. Perubahan perilaku, khususnya implementasi protokol kesehatan dibantu teknologi digital akan dipercepat implementasinya.

“Kualitas pelaporan data perlu ditingkatkan, khususnya terkait dengan tingkat kematian yang tinggi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Harian Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah Erlin Hardi mengatakan bahwa tingkat kematian case fatality rate Kalteng mencapai 3,4 persen.

Hal itu terlihat dari jumlah pasien positif Covid-19 bertambah 91 orang dengan total kasus mencapai 44.654 orang. Sementara jumlah pasien dinyatakan sembuh bertambah lagi 151 orang dengan total yang sembuh mencapai 40.788 orang. Sedangkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia ada penambahan 5 orang, sehingga total menjadi 1.512 orang.

Baca Juga :  Dinsos Gelar Rekonsiliasi Data Bansos se Kalteng

“Oleh karena itu, seluruh masyarakat Indonesia harus berpartisipasi aktif dalam menjaga kedisiplinan menggunakan masker dan segera vaksinasi,” kata Erlin Hardi, Minggu (5/9).

Menurut dia, protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan rajin mencuci tangan juga menjadi hal yang penting untuk selalu diterapkan.

Selain itu, menggunakan masker dan melakukan vaksinasi juga harus berjalan beriringan sebagai upaya untuk mengalahkan Covid-19.

“Itu tidak hanya berfungsi memberi perlindungan dan pencegahan, juga untuk menghindari dampak fatal apabila terpapar. Dengan kerja sama semua pihak menjalankan prokes, maka akan sangat optimistis jika covid dapat berubah menjadi endemi,” tegasnya.

Erlin juga mengimbau agar selain vaksinasi, penerapan protokol kesehatan seperti pakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menjadi kebiasaan hidup sebagai tuntutan dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meggelar rapat koordinasi pembahasan monitoring dan evalusi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di luar Jawa dan Bali secara virtual, Minggu (5/9). Kegiatan ini pun dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H Edy Pratowo melalui video konference di ruang rapat wagub didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul dan Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi Kalteng Erlin Hardi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato menyebutkan, bahwa ada penurunan PPKM level 4 untuk provinsi di luar Jawa dan Bali. Pasalnya, berdasarkan perkembangan level assesment situasi pandemi di luar Jawa pada 13 Agustus terdapat sebelas provinsi yang melaksanakan PPKM level 4.

“Pada 20 Agustus, provinsi yang melaksanakan PPKM level 4 tersisa tujuh provinsi dan terus berkurang. Hingga 3 September tercatat hanya dua provinsi yang melaksanakan PPKM level 4,” katanya saat memimpin rakor tersebut.

Diungkapkannya, perbaikan ini tidak hanya di tingkat provinsi saja, melainkan pada tingkat kabupaten/ kota juga terjadi perbaikan level assesment selama periode PPKM. Dari 34 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM level 4 di luar Pulau Jawa dan Bali per 24 Agustus hingga 24 September, terjadi perbaikan level assesment.

Baca Juga :  Tak Usah Pilih-pilih Merek Vaksin

“19 kabupaten/kota telah mengalami perbaikan, dalam artian penurunan tingkat level assesment, dari level tingkat 4 menjadi level tingkat 3 atau tingkat 2,” ujarnya.

Sedangkan, 15 kabupaten/kota lainnya masih dalam level assesment 4. Namun sejumlah indikator penanganan Covid-19 telah menunjukkan perbaikan kasus konfirmasi, kesembuhan, kematian, positivity-rate dan BOR.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono dalam laporannya menyampaikan, belajar dari gelombang pandemi di luar negeri, perlu tetap waspada dan hati-hati. Perubahan perilaku, khususnya implementasi protokol kesehatan dibantu teknologi digital akan dipercepat implementasinya.

“Kualitas pelaporan data perlu ditingkatkan, khususnya terkait dengan tingkat kematian yang tinggi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Harian Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah Erlin Hardi mengatakan bahwa tingkat kematian case fatality rate Kalteng mencapai 3,4 persen.

Hal itu terlihat dari jumlah pasien positif Covid-19 bertambah 91 orang dengan total kasus mencapai 44.654 orang. Sementara jumlah pasien dinyatakan sembuh bertambah lagi 151 orang dengan total yang sembuh mencapai 40.788 orang. Sedangkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia ada penambahan 5 orang, sehingga total menjadi 1.512 orang.

Baca Juga :  Dinsos Gelar Rekonsiliasi Data Bansos se Kalteng

“Oleh karena itu, seluruh masyarakat Indonesia harus berpartisipasi aktif dalam menjaga kedisiplinan menggunakan masker dan segera vaksinasi,” kata Erlin Hardi, Minggu (5/9).

Menurut dia, protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan rajin mencuci tangan juga menjadi hal yang penting untuk selalu diterapkan.

Selain itu, menggunakan masker dan melakukan vaksinasi juga harus berjalan beriringan sebagai upaya untuk mengalahkan Covid-19.

“Itu tidak hanya berfungsi memberi perlindungan dan pencegahan, juga untuk menghindari dampak fatal apabila terpapar. Dengan kerja sama semua pihak menjalankan prokes, maka akan sangat optimistis jika covid dapat berubah menjadi endemi,” tegasnya.

Erlin juga mengimbau agar selain vaksinasi, penerapan protokol kesehatan seperti pakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menjadi kebiasaan hidup sebagai tuntutan dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Terpopuler

Artikel Terbaru