27.9 C
Jakarta
Tuesday, May 6, 2025

Kader PKK Diminta Sukseskan Vaksinasi Covid Untuk Ibu Hamil

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Setelah tenaga kesehatan, lansia, masyarakat umum dan pelajar, kini Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mulai melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap ibu hamil. Setidaknya ada 1.398 ibu hamil yang menjadi target vaksinasi.

Perluasan cakupan vaksinasi ini sebagai upaya mewujudkan kekebalan kelompok atau herd immunity.

Pada kegiatan vaksinasi perdana bagi ibu hamil yang dimulai dari Kota Palangka Raya dan dipusatkan di Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (26/8/2021), setidaknya diikuti sekitar 300 penerima.

Vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil ini mendapat perhatian khusus Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Tengah, Yulistra Ivo Sugianto Sabran.

Ia menegaskan, berdasarkan penelitian para ahli, vaksin Covid-19 aman dan bisa diberikan kepada ibu hamil. Tentu dengan berbagai persyaratan dari Kemenkes dan dilakukan penyesuaian skrining sebelumnya.

Untuk itu, secara khusus Ivo juga meminta seluruh anggota TP-PKK pada semua tingkatan, agar dapat mendukung dan menyukseskan vaksinasi Covid-19, terutama untuk ibu hamil ini.

“Kami ajak masyarakat terutama para kader PKK di seluruh Kalteng agar bergerak bersama-sama memberikan pendampingan, edukasi, serta pemahaman yang benar terkait vaksinasi Covid-19, baik kepada masyarakat umum maupun pada ibu hamil,” katanya usai meninjau pelaksanaan pencanangan vaksinasi ibu hamil di Kantor Gubernur Kalteng.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit (RS) dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya Yayu Indriaty mengatakan, pihaknya berharap dengan adanya vaksinasi ini dapat memberikan perlindungan kepada para ibu hamil.

Karena menurut Yayu, angka kematian ibu hamil terpapar Covid-19 di RSDS cukup tinggi. “Hal ini cukup memprihatinkan, banyak ibu hamil terpapar virus ini,” tegasnya, Kamis (26/8/2021).

Ia menyebut, ibu hamil biasanya mengalami peningkatan metabolisme. Diafragmanya pun tertanggu. Jadi apabila terpapar Covid-19, akan terjadi gangguan paru-paru. Dampaknya akan sangat buruk.

“Itu yang kami hindari, dengan mendapat kekebalan tubuh melalui vaksinasi diharapkan bisa menekan gejala yang ditimbulkan saat terpapar Covid-19, sehingga ibu hamil bisa mempertahankan kehamilannya, sekaligus mengurangi risiko kematian ibu dan bayi,” pungkasnya.

Baca Juga :  Kejati Tetapkan Dua Tersangka Kasus Pengadaan Alat Pertanian di Kapuas

Salah satu ibu hamil peserta vaksinasi, Dianita Rahmayana, kepada wartawan mengaku antusias untuk mendapatkan Vaksin Covid-19. Ia beranggapan bahwa vaksinasi ini menjadi salah satu ikhtiar dalam rangka pencegahan terpapar Virus Corona.

"Ini ikhtiar mencegah terpaparnya Covid-19, di sisi lain memang saya yakin vaksin ini aman," ucapnya sembari menambahkan bahwa saat ini kartu vaksinasi sangat diperlukan dalam beberapa urusan resmi.

"Kalau soal takut sih tidak, hanya khawatir saja terhadap efek sampingnya, tetapi saya pribadi berusaha yakin dan percaya bahwa vaksin ini aman," kata ibu satu anak itu.

Vaksin Covid Aman Untuk Ibu Hamil

Juru bicara dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi yang juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, pada kegiatan Forum Komunikasi Media (FKM) yang digagas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Tengah, yang dilaksanakan secara daring, Kamis (26/8/2021) mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran Kemenkes RI No. HK.02.02/I/2007/2021, tentang Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skrining dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, ibu hamil bisa diberikan vaksinasi Covid-19.

Pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil ini menggunakan tiga jenis vaksin yaitu vaksin Covid-19 platform mRNA Pfizer dan Moderna serta vaksin platform inactivated virus Sinovac, sesuai ketersediaan. Pemberian dosis pertama vaksinasi dimulai pada trimester kedua kehamilan dan untuk pemberian dosis kedua dilakukan sesuai dengan interval dari jenis vaksin.

“Perlu diingat pula bahwa pemberian vaksin Covid-19 tidak melindungi Anda sepenuhnya dari virus Corona. Anda tetap perlu menjalani protokol kesehatan selama pandemi ini masih berlangsung, agar risiko Anda untuk terkena Covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin,” kata Siti Nadia.

Siti Nadia juga menjelaskan, proses skrining terhadap sasaran ibu hamil ada sedikit perbedaan dibandingkan sasaran umum lainnya. proses skrining harus dilakukan secara lebih rinci dan teliti. “Bagi ibu hamil, proses skrining atau penafisan kepada harus dilakukan secara detail dibandingkan sasaran lain,” ujarnya.

Baca Juga :  Tahap Awal, BTM Disuntik Rp5 M

Meski dinyatakan bisa dan telah menerima vaksin Covid-19, Siti Nadia kembali mengingatkan bahwa pemberian vaksin COVID-19 tidak melindungi ibu hamil sepenuhnya dari virus Corona.

“Ibu hamil tetap perlu dan wajib menjalani protokol kesehatan, agar risiko ibu hamil untuk terkena Covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin. 5M atau menggunakan masker, mencuci tangan dengan air dan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumuman dan mengurangi mobilitas harus terus menerus dilakukan,” tegas dia.

Termasuk Kelompok Rentan

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, setelah dilakukan pencanangan, selanjutnya akan dilaksanakan vaksinasi kepada para ibu hamil akan bisa dilaksanakan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit (RS) atau puskesmas.

“Pencanangan ini untuk memberi rasa aman kepada mereka (ibu hamil, red) bahwa pemerintah ada bersama masyarakat, vaksin yang digunakan untuk ibu hamil bisa menggunakan merek apa saja selain AstraZeneca, memang demikian aturan dari Kemenkes,” katanya

Menurut Suyuti, pelaksanaan vaksinasi di Kalteng relatif sangat cepat. Ia menyontohkan realisasi di Kota Palangka Raya, dimana capaian vaksinasi dosis pertama sudah di atas 50 persen dan dosis kedua hampir 30 persen. Seiring itu ada penurunan angka kasus terkonfirmasi dan kematian akibat Covid-19.

Suyuti menyebut bahwa pada dasarnya ibu hamil ini termasuk komorbit. Apabila ibu hamil terpapar Covid-19, maka tingkat risikonya lebih tinggi.

“Saat ini vaksinasi menyasar para ibu hamil. Apalagi ibu hamil yang terpapar Covid-19 tidak sedikit jumlahnya, bahkan di antaranya meninggal, karena itu kami mulai mengejar vaksinasi untuk ibu hamil yang tergolong kelompok rentan,” ungkapnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Setelah tenaga kesehatan, lansia, masyarakat umum dan pelajar, kini Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mulai melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap ibu hamil. Setidaknya ada 1.398 ibu hamil yang menjadi target vaksinasi.

Perluasan cakupan vaksinasi ini sebagai upaya mewujudkan kekebalan kelompok atau herd immunity.

Pada kegiatan vaksinasi perdana bagi ibu hamil yang dimulai dari Kota Palangka Raya dan dipusatkan di Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (26/8/2021), setidaknya diikuti sekitar 300 penerima.

Vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil ini mendapat perhatian khusus Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Tengah, Yulistra Ivo Sugianto Sabran.

Ia menegaskan, berdasarkan penelitian para ahli, vaksin Covid-19 aman dan bisa diberikan kepada ibu hamil. Tentu dengan berbagai persyaratan dari Kemenkes dan dilakukan penyesuaian skrining sebelumnya.

Untuk itu, secara khusus Ivo juga meminta seluruh anggota TP-PKK pada semua tingkatan, agar dapat mendukung dan menyukseskan vaksinasi Covid-19, terutama untuk ibu hamil ini.

“Kami ajak masyarakat terutama para kader PKK di seluruh Kalteng agar bergerak bersama-sama memberikan pendampingan, edukasi, serta pemahaman yang benar terkait vaksinasi Covid-19, baik kepada masyarakat umum maupun pada ibu hamil,” katanya usai meninjau pelaksanaan pencanangan vaksinasi ibu hamil di Kantor Gubernur Kalteng.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit (RS) dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya Yayu Indriaty mengatakan, pihaknya berharap dengan adanya vaksinasi ini dapat memberikan perlindungan kepada para ibu hamil.

Karena menurut Yayu, angka kematian ibu hamil terpapar Covid-19 di RSDS cukup tinggi. “Hal ini cukup memprihatinkan, banyak ibu hamil terpapar virus ini,” tegasnya, Kamis (26/8/2021).

Ia menyebut, ibu hamil biasanya mengalami peningkatan metabolisme. Diafragmanya pun tertanggu. Jadi apabila terpapar Covid-19, akan terjadi gangguan paru-paru. Dampaknya akan sangat buruk.

“Itu yang kami hindari, dengan mendapat kekebalan tubuh melalui vaksinasi diharapkan bisa menekan gejala yang ditimbulkan saat terpapar Covid-19, sehingga ibu hamil bisa mempertahankan kehamilannya, sekaligus mengurangi risiko kematian ibu dan bayi,” pungkasnya.

Baca Juga :  Kejati Tetapkan Dua Tersangka Kasus Pengadaan Alat Pertanian di Kapuas

Salah satu ibu hamil peserta vaksinasi, Dianita Rahmayana, kepada wartawan mengaku antusias untuk mendapatkan Vaksin Covid-19. Ia beranggapan bahwa vaksinasi ini menjadi salah satu ikhtiar dalam rangka pencegahan terpapar Virus Corona.

"Ini ikhtiar mencegah terpaparnya Covid-19, di sisi lain memang saya yakin vaksin ini aman," ucapnya sembari menambahkan bahwa saat ini kartu vaksinasi sangat diperlukan dalam beberapa urusan resmi.

"Kalau soal takut sih tidak, hanya khawatir saja terhadap efek sampingnya, tetapi saya pribadi berusaha yakin dan percaya bahwa vaksin ini aman," kata ibu satu anak itu.

Vaksin Covid Aman Untuk Ibu Hamil

Juru bicara dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi yang juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, pada kegiatan Forum Komunikasi Media (FKM) yang digagas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Tengah, yang dilaksanakan secara daring, Kamis (26/8/2021) mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran Kemenkes RI No. HK.02.02/I/2007/2021, tentang Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skrining dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, ibu hamil bisa diberikan vaksinasi Covid-19.

Pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil ini menggunakan tiga jenis vaksin yaitu vaksin Covid-19 platform mRNA Pfizer dan Moderna serta vaksin platform inactivated virus Sinovac, sesuai ketersediaan. Pemberian dosis pertama vaksinasi dimulai pada trimester kedua kehamilan dan untuk pemberian dosis kedua dilakukan sesuai dengan interval dari jenis vaksin.

“Perlu diingat pula bahwa pemberian vaksin Covid-19 tidak melindungi Anda sepenuhnya dari virus Corona. Anda tetap perlu menjalani protokol kesehatan selama pandemi ini masih berlangsung, agar risiko Anda untuk terkena Covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin,” kata Siti Nadia.

Siti Nadia juga menjelaskan, proses skrining terhadap sasaran ibu hamil ada sedikit perbedaan dibandingkan sasaran umum lainnya. proses skrining harus dilakukan secara lebih rinci dan teliti. “Bagi ibu hamil, proses skrining atau penafisan kepada harus dilakukan secara detail dibandingkan sasaran lain,” ujarnya.

Baca Juga :  Tahap Awal, BTM Disuntik Rp5 M

Meski dinyatakan bisa dan telah menerima vaksin Covid-19, Siti Nadia kembali mengingatkan bahwa pemberian vaksin COVID-19 tidak melindungi ibu hamil sepenuhnya dari virus Corona.

“Ibu hamil tetap perlu dan wajib menjalani protokol kesehatan, agar risiko ibu hamil untuk terkena Covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin. 5M atau menggunakan masker, mencuci tangan dengan air dan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumuman dan mengurangi mobilitas harus terus menerus dilakukan,” tegas dia.

Termasuk Kelompok Rentan

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, setelah dilakukan pencanangan, selanjutnya akan dilaksanakan vaksinasi kepada para ibu hamil akan bisa dilaksanakan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit (RS) atau puskesmas.

“Pencanangan ini untuk memberi rasa aman kepada mereka (ibu hamil, red) bahwa pemerintah ada bersama masyarakat, vaksin yang digunakan untuk ibu hamil bisa menggunakan merek apa saja selain AstraZeneca, memang demikian aturan dari Kemenkes,” katanya

Menurut Suyuti, pelaksanaan vaksinasi di Kalteng relatif sangat cepat. Ia menyontohkan realisasi di Kota Palangka Raya, dimana capaian vaksinasi dosis pertama sudah di atas 50 persen dan dosis kedua hampir 30 persen. Seiring itu ada penurunan angka kasus terkonfirmasi dan kematian akibat Covid-19.

Suyuti menyebut bahwa pada dasarnya ibu hamil ini termasuk komorbit. Apabila ibu hamil terpapar Covid-19, maka tingkat risikonya lebih tinggi.

“Saat ini vaksinasi menyasar para ibu hamil. Apalagi ibu hamil yang terpapar Covid-19 tidak sedikit jumlahnya, bahkan di antaranya meninggal, karena itu kami mulai mengejar vaksinasi untuk ibu hamil yang tergolong kelompok rentan,” ungkapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru