PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Satuan Tugas (Satgas)
Percepatan Penanganan Darurat Bencana Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyebutkan, kondisi terkini
akumulasi Data Suspek, Probable, dan Terpapar Covid-19 di kabupaten/kota sejak
tanggal 20 Maret 2020 sampai dengan tanggal 3 Mei 2021, terus bertambah.
Namun, jika dilihat secara
keseluruhan, hasil Penilaian Resiko Kenaikan Kasus Penyebaran Covid-19, Provinsi
Kalteng berada pada Risiko Sedang (Zona Orange) dengan skor 2,02 status
terdampak.
Koordinator Bidang Penegakan
Hukum dan Pendisiplinan Bidang Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng
Erlin Hardi menyampaikan, risiko kenaikan kasus penyebaran Covid-19 di Kalteng
terus naik.
“Untuk itu, demi kesehatan dan
keselamatan masyarakat, diminta terus menerus meningkatkan sinergis upaya
percepatan pemutusan penyebaran Covid-19, sehingga seluruh kabupaten/kota di
Kalteng dapat menjadi zona hijau,†ujarnya, Selasa (4/5/2021).
Dia menjelaskan, perkembangan
data Covid-19 yang dihimpun akumulasinya pada 3 Mei 2021 kabupaten/kota zona
terdampak sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak. Kasus konfirmasi ada
penambahan sebanyak 74 orang, yaitu di Palangka Raya 29 orang, Katingan 10
orang, Sukamara 6 orang, Pulpis 4 orang, Kapuas 5 orang, Gumas 9 orang, Barsel
6 orang, Bartim 1 orang, dan Mura 4 orang, sehingga dari semula sebanyak 20.185
orang menjadi 20.259 orang.
Pasien sembuh ada penambahan
sebanyak 99 orang, yaitu di Palangka Raya 26 orang, Katingan 6 orang, Kotim 14
orang, Kobar 9 orang, Sukamara 5 orang, Pulpis 1 orang, Kapuas 7 orang, Gumas
14 orang, Barsel 4 orang, Bartim 10 orang, dan Mura 3 orang, sehingga dari
semula 18.385 orang menjadi 18.484 orang.
Kasus Suspek ada penurunan
sebanyak 57 orang, sehingga dari semula 355 orang menjadi 298 orang. Kasus
Probable ada penambahan sebanyak 2, sehingga dari semula 88 orang menjadi 90
orang. Dalam perawatan ada penurunan sebanyak 30 orang, sehingga dari semula
1.273 orang menjadi 1.243 orang.
“Untuk kasus meninggal, ada
penambahan sebanyak 5 orang, yaitu di Palangka Raya 2 orang, Pulpis 1 orang,
Gumas 1 orang, dan Bartim 1 orang, sehingga dari semula 527 orang menjadi 532
orang. Tingkat kematiannya (CFR) 2,6 persen,†beber Erlin Hardi.
Sedangkan jumlah spesimen, imbuh
dia, ada penambahan sebanyak 275 orang, sehingga dari semula 135.379 spesimen
menjadi sebanyak 135.654 spesimen.