31.8 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Tanding Perdana Setelah 10 Bulan, Begini Kesan Para Pemain Indonesia

PROKALTENG.CO-Tampil pertama
kali setelah vakum sekitar 10 bulan tentu tidaklah mudah bagi atlet manapun.
Begitu pula yang dirasakan sejumlah pemain bulutangkis Indonesia yang melakoni
pertandingan resmi pertama mereka di Yonex Thailand Open 2021, Selasa
(12/1/2021) hari ini.

Penampilan para pemain Skuad Garuda di Impact Arena, Bangkok,
hari ini belum in betul. Apalagi, turnamen berhadiah total 1 juta dolar AS ini
juga merupakan kalender pembuka BWF di tahun ini.

Mereka sepertinya membutuhkan adaptasi yang lebih cepat lagi
setelah absen sekitar 10 bulan dari pertandingan.

Baik yang lolos ke babak kedua atau yang terganjal di partai
perdana, langkahnya selalu tidak mudah saat mereka melakoni pertandingan
perdana.

“Memang sudah lama pemain tidak bertanding, tetapi bukan ini
yang menjadi kendala. Pemain belum cepat berdaptasi dengan lapangan yang
berpendingin ruangan dan ada hembusan angin. Hal ini yang membuat permainan
mereka belum maksimal di babak pembuka, baik yang kalah maupun menang. Kita
berharap, besok mereka bisa lebih in dan lebih lepas mainnya,” tutur Kabid
Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky dikutip dari laman resmi PBSI.

Perlu penyesuaian itu terlihat pada kekalahan Hafiz
Faizal/Gloria Emanuelle Widjaya. Mereka belum bisa langsung in ketika memulai
pertandingan. Dampaknya mereka dijegal Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa
(India), 11-21, 29-27, 16-21.

“Untuk gim pertama tadi, kita kalah start. Pola kita terserang
terus karena lebih banyak bertahan. Faktor kalah angin dan menang angin juga
sangat berpengaruh. Gim kedua, kami ubah dan beruntung bisa mengejar poin dan
menang. Sayang di gim ketiga kami sudah ketinggalan,” kata Gloria.

Baca Juga :  FINIS DEPAN MATA

“Kami main terlalu pelan, startnya lambat di gim pertama. Masuk
lapangan seperti masih mencari-cari bentuk permainan, masih meraba-raba. Pada
gim kedua sudah mulai menemukan pola, kami main lebih baik, lebih nyerang tapi
di gim ketiga balik lagi seperti di gim pertama. Kalah start, mainnya lambat
lagi,” timpal Hafiz.

Kekalahan juga diderita Gregoria Mariska Tunjung. Pemain berusia
21 tahun ini takluk kepada Sung Ji-hyun asal Korea Selatan. Meski menang 21-15
di gim pertama, Jorji, sapaan akrab Gregoria, gagal mempertahankan konsistensi
permainan dan kalah 15-21 dan 14-21 pada dua gim selanjutnya.

“Sebetulnya tidak begitu susah. Cuma tadi saya masih kurang
tenang dan banyak melakukan kesalahan sendiri,” ucap Jorji.

Pada tunggal putra, kendati harus memerah keringat dalam
pertarungan tiga gim, dua andalan Merah-Putih melaju. Anthony Sinisuka Ginting
mengalahkan Heo Kwang-hee (Korea Selatan), 21-15, 11-21, 21-16. Sementara
Jonatan Christie menekuk wakil Singapura, Loh Kean Yew, 13-21, 21-10, 21-16.

“Gim pertama sebetulnya saya bisa mengatasi dan membawa pola
main ke pola permainan saya. Jadi, dia tidak nyaman dan banyak mati sendiri. Di
gim kedua malah kebalikannya, saya malah terbawa pola permainan dia dan banyak
mati sendiri. Di gim ketiga saya mencoba untuk mengambil inisiatif serangan dan
membalikkan ke pola permainan saya,” ucap Ginting.

Baca Juga :  Halep Lolos ke Perempat Final Stuttgart Open

Sedangkan Jonatan menyebut, feeling permainannya belum pulih
seperti dulu setelah 10 bulan tidak bertanding. Selain itu, pada awal
pertandingan juga ada perasaan sedikit tegang.

“Tetapi itu sih balik lagi dari pikirannya. Pikiran supaya tidak
terbawa suasana. Jadi berpikirnya itu jangan mau kalah. Saya pun bermain
mati-matian dari gim kedua dan ketiga. Memang ada beberapa kendala, dari angin
juga. Tapi secara overall sih oke,” tutur Jojo, sapaan akrab Jonatan.

Di ganda putra, pasangan Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian
juga harus bertarung tiga gim untuk lolos dari lubang jarum. Mereka sempat
ketinggalan 18-20 di gim ketiga melawan Nipitphon Phuangphuapet/Tanupat
Viriyangkura. Mereka akhirnya menang atas wakil tuan rumah dengan skor 17-21,
21-16, 22-20.

“Di gim ketiga, saat tertinggal 18-20, kami saling mengingatkan
saja kalau masih bisa karena belum berakhir. Harus coba terus sampai bisa dan
Alhamdulillah bisa menang,” sebut Rian.

Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando sukses memenangi perang
saudara. Mereka berhasil menekuk rekan sepelatihan di Pelatnas Cipayung,
Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, 15-21, 29-27, 21-13.

“Di sini kami hanya ingin bermain semaksimal mungkin,
mengeluarkan seluruh kemampuan yang kami punya,” sebut Leo.

PROKALTENG.CO-Tampil pertama
kali setelah vakum sekitar 10 bulan tentu tidaklah mudah bagi atlet manapun.
Begitu pula yang dirasakan sejumlah pemain bulutangkis Indonesia yang melakoni
pertandingan resmi pertama mereka di Yonex Thailand Open 2021, Selasa
(12/1/2021) hari ini.

Penampilan para pemain Skuad Garuda di Impact Arena, Bangkok,
hari ini belum in betul. Apalagi, turnamen berhadiah total 1 juta dolar AS ini
juga merupakan kalender pembuka BWF di tahun ini.

Mereka sepertinya membutuhkan adaptasi yang lebih cepat lagi
setelah absen sekitar 10 bulan dari pertandingan.

Baik yang lolos ke babak kedua atau yang terganjal di partai
perdana, langkahnya selalu tidak mudah saat mereka melakoni pertandingan
perdana.

“Memang sudah lama pemain tidak bertanding, tetapi bukan ini
yang menjadi kendala. Pemain belum cepat berdaptasi dengan lapangan yang
berpendingin ruangan dan ada hembusan angin. Hal ini yang membuat permainan
mereka belum maksimal di babak pembuka, baik yang kalah maupun menang. Kita
berharap, besok mereka bisa lebih in dan lebih lepas mainnya,” tutur Kabid
Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky dikutip dari laman resmi PBSI.

Perlu penyesuaian itu terlihat pada kekalahan Hafiz
Faizal/Gloria Emanuelle Widjaya. Mereka belum bisa langsung in ketika memulai
pertandingan. Dampaknya mereka dijegal Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa
(India), 11-21, 29-27, 16-21.

“Untuk gim pertama tadi, kita kalah start. Pola kita terserang
terus karena lebih banyak bertahan. Faktor kalah angin dan menang angin juga
sangat berpengaruh. Gim kedua, kami ubah dan beruntung bisa mengejar poin dan
menang. Sayang di gim ketiga kami sudah ketinggalan,” kata Gloria.

Baca Juga :  FINIS DEPAN MATA

“Kami main terlalu pelan, startnya lambat di gim pertama. Masuk
lapangan seperti masih mencari-cari bentuk permainan, masih meraba-raba. Pada
gim kedua sudah mulai menemukan pola, kami main lebih baik, lebih nyerang tapi
di gim ketiga balik lagi seperti di gim pertama. Kalah start, mainnya lambat
lagi,” timpal Hafiz.

Kekalahan juga diderita Gregoria Mariska Tunjung. Pemain berusia
21 tahun ini takluk kepada Sung Ji-hyun asal Korea Selatan. Meski menang 21-15
di gim pertama, Jorji, sapaan akrab Gregoria, gagal mempertahankan konsistensi
permainan dan kalah 15-21 dan 14-21 pada dua gim selanjutnya.

“Sebetulnya tidak begitu susah. Cuma tadi saya masih kurang
tenang dan banyak melakukan kesalahan sendiri,” ucap Jorji.

Pada tunggal putra, kendati harus memerah keringat dalam
pertarungan tiga gim, dua andalan Merah-Putih melaju. Anthony Sinisuka Ginting
mengalahkan Heo Kwang-hee (Korea Selatan), 21-15, 11-21, 21-16. Sementara
Jonatan Christie menekuk wakil Singapura, Loh Kean Yew, 13-21, 21-10, 21-16.

“Gim pertama sebetulnya saya bisa mengatasi dan membawa pola
main ke pola permainan saya. Jadi, dia tidak nyaman dan banyak mati sendiri. Di
gim kedua malah kebalikannya, saya malah terbawa pola permainan dia dan banyak
mati sendiri. Di gim ketiga saya mencoba untuk mengambil inisiatif serangan dan
membalikkan ke pola permainan saya,” ucap Ginting.

Baca Juga :  Halep Lolos ke Perempat Final Stuttgart Open

Sedangkan Jonatan menyebut, feeling permainannya belum pulih
seperti dulu setelah 10 bulan tidak bertanding. Selain itu, pada awal
pertandingan juga ada perasaan sedikit tegang.

“Tetapi itu sih balik lagi dari pikirannya. Pikiran supaya tidak
terbawa suasana. Jadi berpikirnya itu jangan mau kalah. Saya pun bermain
mati-matian dari gim kedua dan ketiga. Memang ada beberapa kendala, dari angin
juga. Tapi secara overall sih oke,” tutur Jojo, sapaan akrab Jonatan.

Di ganda putra, pasangan Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian
juga harus bertarung tiga gim untuk lolos dari lubang jarum. Mereka sempat
ketinggalan 18-20 di gim ketiga melawan Nipitphon Phuangphuapet/Tanupat
Viriyangkura. Mereka akhirnya menang atas wakil tuan rumah dengan skor 17-21,
21-16, 22-20.

“Di gim ketiga, saat tertinggal 18-20, kami saling mengingatkan
saja kalau masih bisa karena belum berakhir. Harus coba terus sampai bisa dan
Alhamdulillah bisa menang,” sebut Rian.

Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando sukses memenangi perang
saudara. Mereka berhasil menekuk rekan sepelatihan di Pelatnas Cipayung,
Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, 15-21, 29-27, 21-13.

“Di sini kami hanya ingin bermain semaksimal mungkin,
mengeluarkan seluruh kemampuan yang kami punya,” sebut Leo.

Terpopuler

Artikel Terbaru