28.6 C
Jakarta
Monday, December 23, 2024

Ajakan Berhenti Merokok Lewat Kartu Natal

Perokok memang masih banyak ditemukan di tempat
umum. Sebagian perokok bahkan tak peduli dengan embusan asapnya jika menggangu
orang-orang disekitarnya. Padahal, sudah jelas kalau merokok merugikan bagi
tubuh. Bukan hanya untuk si perokok, tapi juga orang didekatnya.

Seperti dilansir dari Medical News Today, Rabu
(23/12), merokok memberikan banyak efek buruk bagi tubuh. Bahkan dikatakan bisa
menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit (CDC), merokok meningkatkan risiko kematian. Merokok mempengaruhi
sistem pernapasan, peredaran darah, reproduksi, kulit, dan mata, hingga
meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.

Berangkat dari hal itu, persekutuan
Gereja-gereja di Indonesia (PGI) bekerja sama dengan gerakan #SuaraTanpaRokok
mengajak masyarakat untuk berhenti merokok lewat kampanye #Christmas2Quit.
Kampanye ini dilakukan guna mewujudkan kawasan tanpa rokok di gereja serta
lingkungan sekitar sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan diri terutama di
masa pandemi ini.

Baca Juga :  Mengenal Angin Duduk, Gejala dan Penyebabnya

Kampanye ini juga dilakukan di lima gereja dari
berbagai penjuru Indonesia yang ditandai dengan pembuatan Tree of Hope. Yakni
pohon Natal yang diisi oleh ratusan kartu Natal bertuliskan pesan untuk berhenti
merokok.

Tujuannya, untuk memberi motivasi untuk
keluarga atau orang-orang terdekat agar lebih memperhatikan diri sendiri dan
lingkungan dengan cara berhenti merokok. Kampanye ini diharapkan tidak hanya
dilakukan di Gereja, tapi juga sebaiknya diterapkan mulai dari lingkungan
terkecil yaitu rumah.

“Dalam keadaan pandemi ini, merokok menyebabkan
gangguan kesehatan pada organ tubuh seperti jantung dan paru-paru yang
berakibat meningkatkan risiko yang fatal terutama di masa pandemi ini,” ujar
Pdt Gomar Gultom, M. Th, Ketua Umum PGI dalam webinar.

Baca Juga :  Cek Nih, 3 Kondisi Ini Bisa Menjadi Gejala Awal Penyakit Diabetes

Lima gereja yang menjadi representasi dari
gereja-gereja di seluruh Indonesia ini adalah GPM Ebenhaizer Jemaat Benteng
Karang, BNKP Jemaat Gunungsitoli Nias, Bala Keselamatan Makassar, GPdI Bukit
Sion Tangerang dan GPIB Petra Bogor. Pengurus dan jemaat setempat. Termasuk
guru-guru sekolah Minggu dan pemuda-pemudi gereja tersebut terlihat antusias
dalam kampanye ini.

Sementara itu, Yosephina Octhalya Lesnussa,
perwakilan dari gerakan #SuaraTanpaRokok menyatakan, pemuda-pemudi Gereja
merupakan garda terdepan yang secara aktif mengkampanyekan, mensosialisasikan
dengan membuat Tree of Hope beserta ratusan kartu Natal. Baik secara digital
maupun secara fisik.

“Kami ingin membantu teman-teman yang masih
kecanduan rokok untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat dengan berhenti
merokok. Behenti merokok bukan hanya untuk kebaikan diri sendiri, tetapi juga
untuk kebaikan teman dan keluarga kita semua,” ujarnya.

Perokok memang masih banyak ditemukan di tempat
umum. Sebagian perokok bahkan tak peduli dengan embusan asapnya jika menggangu
orang-orang disekitarnya. Padahal, sudah jelas kalau merokok merugikan bagi
tubuh. Bukan hanya untuk si perokok, tapi juga orang didekatnya.

Seperti dilansir dari Medical News Today, Rabu
(23/12), merokok memberikan banyak efek buruk bagi tubuh. Bahkan dikatakan bisa
menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit (CDC), merokok meningkatkan risiko kematian. Merokok mempengaruhi
sistem pernapasan, peredaran darah, reproduksi, kulit, dan mata, hingga
meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.

Berangkat dari hal itu, persekutuan
Gereja-gereja di Indonesia (PGI) bekerja sama dengan gerakan #SuaraTanpaRokok
mengajak masyarakat untuk berhenti merokok lewat kampanye #Christmas2Quit.
Kampanye ini dilakukan guna mewujudkan kawasan tanpa rokok di gereja serta
lingkungan sekitar sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan diri terutama di
masa pandemi ini.

Baca Juga :  Mengenal Angin Duduk, Gejala dan Penyebabnya

Kampanye ini juga dilakukan di lima gereja dari
berbagai penjuru Indonesia yang ditandai dengan pembuatan Tree of Hope. Yakni
pohon Natal yang diisi oleh ratusan kartu Natal bertuliskan pesan untuk berhenti
merokok.

Tujuannya, untuk memberi motivasi untuk
keluarga atau orang-orang terdekat agar lebih memperhatikan diri sendiri dan
lingkungan dengan cara berhenti merokok. Kampanye ini diharapkan tidak hanya
dilakukan di Gereja, tapi juga sebaiknya diterapkan mulai dari lingkungan
terkecil yaitu rumah.

“Dalam keadaan pandemi ini, merokok menyebabkan
gangguan kesehatan pada organ tubuh seperti jantung dan paru-paru yang
berakibat meningkatkan risiko yang fatal terutama di masa pandemi ini,” ujar
Pdt Gomar Gultom, M. Th, Ketua Umum PGI dalam webinar.

Baca Juga :  Cek Nih, 3 Kondisi Ini Bisa Menjadi Gejala Awal Penyakit Diabetes

Lima gereja yang menjadi representasi dari
gereja-gereja di seluruh Indonesia ini adalah GPM Ebenhaizer Jemaat Benteng
Karang, BNKP Jemaat Gunungsitoli Nias, Bala Keselamatan Makassar, GPdI Bukit
Sion Tangerang dan GPIB Petra Bogor. Pengurus dan jemaat setempat. Termasuk
guru-guru sekolah Minggu dan pemuda-pemudi gereja tersebut terlihat antusias
dalam kampanye ini.

Sementara itu, Yosephina Octhalya Lesnussa,
perwakilan dari gerakan #SuaraTanpaRokok menyatakan, pemuda-pemudi Gereja
merupakan garda terdepan yang secara aktif mengkampanyekan, mensosialisasikan
dengan membuat Tree of Hope beserta ratusan kartu Natal. Baik secara digital
maupun secara fisik.

“Kami ingin membantu teman-teman yang masih
kecanduan rokok untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat dengan berhenti
merokok. Behenti merokok bukan hanya untuk kebaikan diri sendiri, tetapi juga
untuk kebaikan teman dan keluarga kita semua,” ujarnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru