27.3 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Cegah Persebaran Covid-19, Dewan Apresiasi Penghentian Sekolah Tatap M

SAMPIT,
KALTENGPOS.CO
-Anggota
Komisi III DPRD Kabupaten Kotim Riskon Fabiansyah sangat mengapresiasi
keputusan pemerintah kabupaten yang menghentikan pembelajaran tatap muka di
sekolah. Hal tersebut untuk mencegah peserta didik maupun guru tertular
Covid-19, karena sejak awal kebijakan diberlakukan, sebagian orang tua memang
tidak setuju belajar dengan tetap muka.

“Kebijakan
penutupan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah untuk tingkat SD dan SMP
yang ada di Kabupaten Kotim ini, kami rasa sudah tepat, mengingat pasien yang
terpapar positif Covid-19 di daerah ini kian bertambah dan sangat
mengkhawatirkan,” ujar Riskon, Rabu (18/11).

Politisi
muda Partai Golkar ini juga mengatakan kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan.
Tidak hanya masyarakat umum, tetapi saat ini ada beberapa orang pejabat di
pemerintahan Kabupaten Kotim yang dirawat di ruang isolasi karena terpapar
Covid-19, melihat kondisi itu, maka sudah seharusnya pembelajaran tatap muka
dihentikan karena potensi penularan Covid-19 semakin meningkat.

Baca Juga :  Dewan Dorong Pemkab Bangun Pabrik Sawit

“Seharusnya
pemerintah daerah sebelum membuka pembelajaran tatap muka harus melihat fakta
di lapangan karena sebagian orang tua yang ada yang khawatir terhadap
keselamatan anak-anaknya jika harus hadir ke sekolah mengikuti pembelajaran
tatap muka, karena mereka rentan akan tertular akan virus mematikan itu,”
ucap Riskon.

Berdasarkan
data penanganan Covid-19 Kabupaten Kotim, hingga Rabu siang (18/11), jumlah
warga yang terpapar Covid-19 sudah mencapai 520 orang. Namun 384 orang
dinyatakan sembuh, 118 orang masih dirawat dan 18 orang meninggal dunia.

SAMPIT,
KALTENGPOS.CO
-Anggota
Komisi III DPRD Kabupaten Kotim Riskon Fabiansyah sangat mengapresiasi
keputusan pemerintah kabupaten yang menghentikan pembelajaran tatap muka di
sekolah. Hal tersebut untuk mencegah peserta didik maupun guru tertular
Covid-19, karena sejak awal kebijakan diberlakukan, sebagian orang tua memang
tidak setuju belajar dengan tetap muka.

“Kebijakan
penutupan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah untuk tingkat SD dan SMP
yang ada di Kabupaten Kotim ini, kami rasa sudah tepat, mengingat pasien yang
terpapar positif Covid-19 di daerah ini kian bertambah dan sangat
mengkhawatirkan,” ujar Riskon, Rabu (18/11).

Politisi
muda Partai Golkar ini juga mengatakan kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan.
Tidak hanya masyarakat umum, tetapi saat ini ada beberapa orang pejabat di
pemerintahan Kabupaten Kotim yang dirawat di ruang isolasi karena terpapar
Covid-19, melihat kondisi itu, maka sudah seharusnya pembelajaran tatap muka
dihentikan karena potensi penularan Covid-19 semakin meningkat.

Baca Juga :  Dewan Dorong Pemkab Bangun Pabrik Sawit

“Seharusnya
pemerintah daerah sebelum membuka pembelajaran tatap muka harus melihat fakta
di lapangan karena sebagian orang tua yang ada yang khawatir terhadap
keselamatan anak-anaknya jika harus hadir ke sekolah mengikuti pembelajaran
tatap muka, karena mereka rentan akan tertular akan virus mematikan itu,”
ucap Riskon.

Berdasarkan
data penanganan Covid-19 Kabupaten Kotim, hingga Rabu siang (18/11), jumlah
warga yang terpapar Covid-19 sudah mencapai 520 orang. Namun 384 orang
dinyatakan sembuh, 118 orang masih dirawat dan 18 orang meninggal dunia.

Terpopuler

Artikel Terbaru