25.6 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Peneliti Singapura Sebut Virus Korona Mampu Bertahan 3 Minggu di Makan

PROKALTENG.CO – Sejak awal virus Korona jenis baru muncul di Wuhan,
Tiongkok, para peneliti selalu membahas kemungkinan virus ini menular pada
makanan. Awal mula virus ini muncul pun diyakini berasal dari pasar basah.

Sebuah studi oleh para ilmuwan
Singapura menemukan bahwa virus Sars-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19, dapat
bertahan dalam jumlah yang cukup tinggi pada makanan beku selama 3 minggu.

Virus Korona terbukti bertahan
pada ikan, daging ayam, dan daging babi beku selama tiga minggu di lemari es.
Dipimpin oleh peneliti dan Direktur ilmiah laboratorium ABSL3 Sekolah
Kedokteran Duke-NUS, dr. Danielle Anderson, bekerja sama dengan Profesor Dale
Fisher dari Sekolah Kedokteran Yong Loo Lin Universitas Nasional Singapura,
penelitian ini dilakukan untuk menguji daya tahan Sars-CoV-2 dalam makanan yang
didinginkan dan dibekukan.

Baca Juga :  Jangan Pernah Gengsi dan Malu Jika Ingin Memulai Bisnis Rumahan

Dilansir dari Straits Times, Rabu (18/11), mereka
meneliti virus yang menginfeksi potongan salmon, ayam dan babi yang bersumber
dari supermarket lokal. Sampel disimpan pada tiga suhu berbeda: 4 derajat C
(suhu pendinginan), -20 derajat C (suhu freezer) dan -80 derajat C (suhu
freezer dalam yang umumnya digunakan di laboratorium untuk mengawetkan virus).

Sampel kemudian dipanen pada
titik waktu tertentu yang mencerminkan jadwal pengangkutan makanan. Ditemukan
bahwa virus mampu bertahan dan tetap menular pada suhu lemari es dan freezer,
masing-masing 4 derajat C dan -20 derajat C, selama tiga minggu.

Dengan demikian, virus dapat
bertahan hidup dalam pengangkutan dan penyimpanan, yang terjadi dalam
pengaturan terkontrol dengan suhu dan tingkat kelembaban yang konsisten,
sebanding dengan laboratorium. Studi tersebut juga mencatat bahwa pengolah
makanan beku yang terinfeksi dapat menjadi kasus indeks wabah baru, meskipun
kemungkinannya tidak terlalu besar.

Baca Juga :  Investasi Terbaik Dalam Hidup adalah Kesehatan

Tim tersebut baru-baru ini
mendapatkan hibah penelitian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk
melanjutkan studi mereka. Mereka sekarang menguji jumlah virus yang lebih
rendah pada makanan kemasan.

Mereka juga mempelajari
kemungkinan penularan dengan mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi
virus Covid-19. Hasilnya masih belum disebutkan.

PROKALTENG.CO – Sejak awal virus Korona jenis baru muncul di Wuhan,
Tiongkok, para peneliti selalu membahas kemungkinan virus ini menular pada
makanan. Awal mula virus ini muncul pun diyakini berasal dari pasar basah.

Sebuah studi oleh para ilmuwan
Singapura menemukan bahwa virus Sars-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19, dapat
bertahan dalam jumlah yang cukup tinggi pada makanan beku selama 3 minggu.

Virus Korona terbukti bertahan
pada ikan, daging ayam, dan daging babi beku selama tiga minggu di lemari es.
Dipimpin oleh peneliti dan Direktur ilmiah laboratorium ABSL3 Sekolah
Kedokteran Duke-NUS, dr. Danielle Anderson, bekerja sama dengan Profesor Dale
Fisher dari Sekolah Kedokteran Yong Loo Lin Universitas Nasional Singapura,
penelitian ini dilakukan untuk menguji daya tahan Sars-CoV-2 dalam makanan yang
didinginkan dan dibekukan.

Baca Juga :  Jangan Pernah Gengsi dan Malu Jika Ingin Memulai Bisnis Rumahan

Dilansir dari Straits Times, Rabu (18/11), mereka
meneliti virus yang menginfeksi potongan salmon, ayam dan babi yang bersumber
dari supermarket lokal. Sampel disimpan pada tiga suhu berbeda: 4 derajat C
(suhu pendinginan), -20 derajat C (suhu freezer) dan -80 derajat C (suhu
freezer dalam yang umumnya digunakan di laboratorium untuk mengawetkan virus).

Sampel kemudian dipanen pada
titik waktu tertentu yang mencerminkan jadwal pengangkutan makanan. Ditemukan
bahwa virus mampu bertahan dan tetap menular pada suhu lemari es dan freezer,
masing-masing 4 derajat C dan -20 derajat C, selama tiga minggu.

Dengan demikian, virus dapat
bertahan hidup dalam pengangkutan dan penyimpanan, yang terjadi dalam
pengaturan terkontrol dengan suhu dan tingkat kelembaban yang konsisten,
sebanding dengan laboratorium. Studi tersebut juga mencatat bahwa pengolah
makanan beku yang terinfeksi dapat menjadi kasus indeks wabah baru, meskipun
kemungkinannya tidak terlalu besar.

Baca Juga :  Investasi Terbaik Dalam Hidup adalah Kesehatan

Tim tersebut baru-baru ini
mendapatkan hibah penelitian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk
melanjutkan studi mereka. Mereka sekarang menguji jumlah virus yang lebih
rendah pada makanan kemasan.

Mereka juga mempelajari
kemungkinan penularan dengan mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi
virus Covid-19. Hasilnya masih belum disebutkan.

Terpopuler

Artikel Terbaru