34.1 C
Jakarta
Friday, June 20, 2025

Diundang WHO, Menkes Terawan Paparkan Strategi Atasi Pandemi

Menteri
Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto kemarin (6/11) berbicara di hadapan
publik dalam acara yang dihelat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dia
memaparkan bagaimana Indonesia mengatasi pandemi Covid-19 selama ini.

Terawan
menyatakan bahwa selama ini penanganan Covid-19 di Indonesia merupakan kerja
sama dari banyak stakeholder. Tidak hanya tanggung jawab Kemenkes. Indonesia
juga selalu melaporkan kondisi pandemi kepada WHO. ”Ini bukan tugas yang
mudah,” tutur Terawan. Dalam menangani Covid-19, Kemenkes membentuk Task Force.
Tim itu membantu mengoordinasikan penanganan Covid-19 dengan berbagai sektor.
Misalnya, koordinasi dengan pemerintah daerah, militer, universitas, dan sektor
kesehatan.

Menurut
dia, koordinasi adalah kunci penting dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Selain itu, memperkuat laboratorium untuk mendukung tracing dan testing. ”Kami
juga memberdayakan komunitas untuk membawa perubahan,” kata Terawan. Kemenkes
selalu merekrut petugas contact tracing. Petugas juga selalu diberi pelatihan.
Selain itu, pemerintah Indonesia menggunakan telemedicine untuk mengabarkan
secara masal informasi terkait Covid-19 dan menjaga kesehatan di tengah
pandemi.

Terawan
menyebutkan, ada sembilan pilar penting yang diterapkan Indonesia untuk
mengatasi pandemi. Pertama, komando dan koordinasi. Lalu, komunikasi risiko dan
pemberdayaan masyarakat serta memperkuat surveilans, tim gerak cepat, dan
investigasi kasus Covid-19. Selanjutnya, penjagaan pintu masuk negara,
perjalanan internasional, dan sektor transportasi. Pilar lainnya adalah
laboratorium, pengendalian infeksi, tata laksana kasus, dukungan operasional
dan logistik, serta sistem kesehatan yang mumpuni.

Baca Juga :  Ingat! Sembuh dari Covid-19, Tetap Wajib Lakukan 3 Hal Ini

Sementara
itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memerintah jajarannya untuk terus
mengawal pelaksanaan protokol kesehatan. ’’Memakai masker, menjaga jarak, dan
mencuci tangan harus sudah menjadi bagian dari hidup kita,’’ ungkap panglima
TNI. Kesadaran untuk menuruti protokol kesehatan wajib terus dijaga seluruh
masyarakat.

Hadi
menyebutkan, masyarakat harus sampai pada level merasa kurang apabila tidak
memakai masker ketika keluar rumah. Juga, selalu berusaha menghindari
kerumunan. Selain itu, langkah-langkah strategis berkaitan dengan testing,
tracing, dan treatment tidak boleh kendur. Dengan begitu, potensi persebaran
Covid-19 semakin kecil.

Hadi
mengungkapkan, sejauh ini penanggulangan Covid-19 di tanah air sudah berada
dalam koridor yang tepat. Penanganannya sudah berada di trek yang baik.
’’Artinya, di tengah situasi krisis seperti saat ini, kita harus dapat melihat
peluang dan kesempatan untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi,’’
bebernya.

Baca Juga :  Kurangi Risiko Kelainan Genetik Bayi Tabung

Menurut
dia, hal itu bisa terwujud apabila sinergi antara masyarakat, pemerintah,
aparat, dan semua pihak yang terlibat terjalin kuat. Hadi juga mengingatkan,
pandemi tidak hanya berpengaruh terhadap aktivitas dan kegiatan masyarakat,
tapi nyaris pula merontokkan perekonomian tanah air. Hal tersebut tidak hanya
berlaku di dalam negeri. Semua negara yang dilanda pandemi merasakannya. Di
Indonesia, lanjut Hadi, pemerintah berupaya mengembangkan vaksin yang saat ini
telah memasuki uji klinis fase ketiga.

Hadi
mengatakan, pemerintah menjamin vaksin itu aman saat diberikan kepada
masyarakat kelak. ’’Sampai vaksin tersedia, maka tidak ada cara lain untuk
mengendalikan pandemi kecuali dengan 3M. Memakai masker, menjaga jarak, dan
mencuci tangan,’’ tuturnya. ’’Selain itu, tentu saja upaya 3T. Testing,
tracing, dan treatment yang masif,’’ tambahnya. Dia juga mengajak semua pihak
kompak mengakselerasi penanggulangan Covid-19. Dengan begitu, ujungnya
Indonesia berhasil melawan Covid-19.

Menteri
Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto kemarin (6/11) berbicara di hadapan
publik dalam acara yang dihelat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dia
memaparkan bagaimana Indonesia mengatasi pandemi Covid-19 selama ini.

Terawan
menyatakan bahwa selama ini penanganan Covid-19 di Indonesia merupakan kerja
sama dari banyak stakeholder. Tidak hanya tanggung jawab Kemenkes. Indonesia
juga selalu melaporkan kondisi pandemi kepada WHO. ”Ini bukan tugas yang
mudah,” tutur Terawan. Dalam menangani Covid-19, Kemenkes membentuk Task Force.
Tim itu membantu mengoordinasikan penanganan Covid-19 dengan berbagai sektor.
Misalnya, koordinasi dengan pemerintah daerah, militer, universitas, dan sektor
kesehatan.

Menurut
dia, koordinasi adalah kunci penting dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Selain itu, memperkuat laboratorium untuk mendukung tracing dan testing. ”Kami
juga memberdayakan komunitas untuk membawa perubahan,” kata Terawan. Kemenkes
selalu merekrut petugas contact tracing. Petugas juga selalu diberi pelatihan.
Selain itu, pemerintah Indonesia menggunakan telemedicine untuk mengabarkan
secara masal informasi terkait Covid-19 dan menjaga kesehatan di tengah
pandemi.

Terawan
menyebutkan, ada sembilan pilar penting yang diterapkan Indonesia untuk
mengatasi pandemi. Pertama, komando dan koordinasi. Lalu, komunikasi risiko dan
pemberdayaan masyarakat serta memperkuat surveilans, tim gerak cepat, dan
investigasi kasus Covid-19. Selanjutnya, penjagaan pintu masuk negara,
perjalanan internasional, dan sektor transportasi. Pilar lainnya adalah
laboratorium, pengendalian infeksi, tata laksana kasus, dukungan operasional
dan logistik, serta sistem kesehatan yang mumpuni.

Baca Juga :  Ingat! Sembuh dari Covid-19, Tetap Wajib Lakukan 3 Hal Ini

Sementara
itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memerintah jajarannya untuk terus
mengawal pelaksanaan protokol kesehatan. ’’Memakai masker, menjaga jarak, dan
mencuci tangan harus sudah menjadi bagian dari hidup kita,’’ ungkap panglima
TNI. Kesadaran untuk menuruti protokol kesehatan wajib terus dijaga seluruh
masyarakat.

Hadi
menyebutkan, masyarakat harus sampai pada level merasa kurang apabila tidak
memakai masker ketika keluar rumah. Juga, selalu berusaha menghindari
kerumunan. Selain itu, langkah-langkah strategis berkaitan dengan testing,
tracing, dan treatment tidak boleh kendur. Dengan begitu, potensi persebaran
Covid-19 semakin kecil.

Hadi
mengungkapkan, sejauh ini penanggulangan Covid-19 di tanah air sudah berada
dalam koridor yang tepat. Penanganannya sudah berada di trek yang baik.
’’Artinya, di tengah situasi krisis seperti saat ini, kita harus dapat melihat
peluang dan kesempatan untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi,’’
bebernya.

Baca Juga :  Kurangi Risiko Kelainan Genetik Bayi Tabung

Menurut
dia, hal itu bisa terwujud apabila sinergi antara masyarakat, pemerintah,
aparat, dan semua pihak yang terlibat terjalin kuat. Hadi juga mengingatkan,
pandemi tidak hanya berpengaruh terhadap aktivitas dan kegiatan masyarakat,
tapi nyaris pula merontokkan perekonomian tanah air. Hal tersebut tidak hanya
berlaku di dalam negeri. Semua negara yang dilanda pandemi merasakannya. Di
Indonesia, lanjut Hadi, pemerintah berupaya mengembangkan vaksin yang saat ini
telah memasuki uji klinis fase ketiga.

Hadi
mengatakan, pemerintah menjamin vaksin itu aman saat diberikan kepada
masyarakat kelak. ’’Sampai vaksin tersedia, maka tidak ada cara lain untuk
mengendalikan pandemi kecuali dengan 3M. Memakai masker, menjaga jarak, dan
mencuci tangan,’’ tuturnya. ’’Selain itu, tentu saja upaya 3T. Testing,
tracing, dan treatment yang masif,’’ tambahnya. Dia juga mengajak semua pihak
kompak mengakselerasi penanggulangan Covid-19. Dengan begitu, ujungnya
Indonesia berhasil melawan Covid-19.

Terpopuler

Artikel Terbaru