KALTENGPOS.CO – Dunia belum bisa kembali normal jika belum
ditemukan vaksin virus Corona. Kasus masyarakat yang terinfeksi virus ini juga
masih banyak sehingga membuat masyarakat harus tetap waspada. Jangan lupa juga
untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yang ditentukan oleh pemerintah.
Namun, pada akhir bulan Oktober
2020 Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan jika ada vaksin yang
sudah siap diluncurkan. Meski tidak menyebut nama tetapi banyak yang mengira
jika nama vaksin tersebut adalah vaksin
pfizer.
Perkembangan Vaksin Pfizer Sebagai Vaksin Penangkal Virus Corona
Beberapa waktu yang lalu, Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengirimkan panduan ke negara bagian
dan juga teritori Amerika Serikat. Panduan tersebut berisi mengenai kemungkinan
datangnya satu atau dua vaksin virus Corona pada akhir Oktober 2020. Namun,
dalam panduan tersebut nama vaksin tidak disebutkan dengan jelas.
Sementara itu, perusahaan farmasi
Pfizer sudah menerbitkan deskripsi rincian metodologi uji coba untuk
menghasilkan vaksin. Kepala eksekutif perusahaan Pfizer yang bernama Albert
Bourla sudah sangat yakin bisa menyediakan suntikan vaksin pada akhir bulan
Oktober 2020. Dilansir dari laman New
York Times, penelitian yang dilakukan untuk vaksin ini melibatkan sebanyak
44.000 peserta.
Vaksin lainnya yang disebut-sebut
juga akan segera disetujui adalah Moderna. Perusahaan Moderna juga sedang
mengembangkan vaksin Corona dan melibatkan 30.000 peserta. Vaksin Pfizer dan
vaksin Modern diyakini sebagai dua vaksin yang tertera dalam dokumen yang
dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Vaksin Pfizer diminta siap
digunakan pada bulan ini. Namun, Moderna justru mengungkapkan jika waktu yang
dibutuhkan untuk mengetahui apakah vaksin bisa bekerja dengan efektif atau tidak
adalah hingga tahun depan. Artinya pada akhir bulan Oktober 2020, vaksin
Moderna belum siap diluncurkan. Akan tetapi, pihak Pfizer sudah sangat optimis
dan yakin bisa merilis vaksin paling cepat pada bulan Oktober ini.
Protokol uji klinis Pfizer sudah
memberikan detail untuk perusahaan, ilmuwan maupun regulator yang isinya
mengenai bagaimana pembuat obat bisa menunjukkan bahwa vaksin yang dihasilkan
memenuhi standar keefektifan dan keamanan yang ditetapkan oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA).
Hasil dari penerapan protokol
kemudian diserahkan ke FDA untuk ditinjau dan juga diawasi oleh panel ahli
independen. Pihak FDA menegaskan bahwa calon vaksin Corona harus terbukti
setidaknya 50% lebih efektif daripada plasebo dalam uji coba skala besar. Dimana
hal tersebut menjadi syarat persetujuan suatu vaksin.
Telah Melalui Tahap Uji Coba Vaksin Corona
Perlu diketahui jika Pfizer juga
sudah melakukan uji coba untuk vaksin Corona yang akan diproduksi. Hingga saat
ini, vaksin tersebut sudah memasuki tahap uji coba fase ketiga. Tahap uji coba
dilakukan pada hewan, salah satunya tikus. Alasan pemilihan hewan ini
dikarenakan gejala dan respons tubuh yang ditunjukkan tikus cenderung sama
dengan manusia.
Jika uji coba fase ketiga
menunjukkan hasil sesuai harapan, maka tidak menutup kemungkinan pada akhir Oktober
2020 vaksin ini bisa dirilis dan digunakan oleh masyarakat untuk menangkal atau
mencegah virus Corona. Diharapkan setelah digunakannya vaksin ini, pandemi
virus Corona bisa berakhir dan kehidupan dunia kembali normal seperti semula.
Meski vaksin Corona sudah dirilis
dan digunakan jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari.
Perlu diketahui jika penerapan
protokol kesehatan tidak hanya mencegah penyebaran virus Corona tetapi juga
virus lainnya. Apabila Anda ingin mendapatkan informasi lebih mengenai virus
Corona dan bertanya langsung ke ahlinya maka disarankan untuk download aplikasi
Halodoc.
Melalui aplikasi Halodoc, Anda bisa mendapatkan informasi
kesehatan yang terupdate dan terpercaya setiap harinya. Layanan konsultasi
langsung ke dokter ahli juga tersedia dan bisa Anda gunakan dengan mudah. Jadi,
segera unduh aplikasi Halodoc ya!