Gagal
dalam percintaan adalah hal yang wajar dan bisa menjadi pelajaran dalam hidup.
Pengalaman pahit tersebut akan menjadi guru terbaik di masa depan.
Memang
sulit untuk memilih pasangan yang benar-benar tepat dan terbaik. Setiap orang
pasti berharap bahwa orang itu adalah pasangan terakhir untuk kita. Sayangnya,
belum tentu demikian.
Pakar
Hubungan dari New York, MitziBockmann memberikan saran bagaimana memilih
pasangan yang tepat. Menurutnya, setiap orang harus ingat bahwa kita tidak
selalu bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.
“Kadang-kadang,
apa yang kita inginkan ternyata berbeda dari apa yang kita pikir, kita
inginkan, tetapi mengetahui sebagian besar apa yang kita cari sejak awal adalah
penting dalam memilih pasangan,†katanya seperti dilansir dari YourTango,
Minggu (20/9).
1.
Tahu Apa yang Diinginkan
Orang-orang
selalu berkata bahwa mereka menginginkan seseorang yang menarik, lucu, cerdas,
aman secara finansial, dan lainnya. Akan tetapi cobalah melihatnya dari sisi
Anda. Bagaimana dia bisa tertarik jika Anda tak melakukan hal yang sama.
Sehingga akan tercipta ketertarikan dua arah.
2.
Belajar dari Masa Lalu
Sejarah
adalah pengalaman hidup. Coba cek lagi daftar beberapa mantan kekasih terakhir
yang Anda miliki. Pasti setidaknya ada satu kesamaan. Berpikirlah lebih keras
apa yang salah? Misalnya dari semua mantan, pasti berselingkuh. Atau dari semua
mantan pasti sering berbohong dan lainnya. Cobalah jangan memilih orang yang
sama berulang kali dengan membuat kesalahan yang sama berulang kali.
3. Jangan
abaikan sinyal buruk
Sisi
negatif seseorang bisa terlihat sejak awal. Misalnya mereka suka minum minuman
keras atau memakai narkoba. Atau sisi buruk lainnya. Maka jika sudah mengetahui
sisi negatifnya, lebih baik hindari daripada berharap dia akan berubah
4.
Dengarkan nasihat teman
Teman
biasanya tahu bagaimana Anda seringkali dikecewakan oleh mantan pasangan. Tak
ada salahnya mendengar nasihat mereka.
5.
Jangan takut sendirian
Salah
satu alasan utama mengapa kita memilih orang yang salah berulang kali adalah
karena kita terlalu terburu-buru untuk memiliki pasangan. Jangan pernah takut
menjadi lajang atau sendirian. Daripada harus terburu-buru tetapi memiliki
orang yang salah.