33 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Awas Hoax, Ahli Sebut Pentingnya Melek Literasi Nutrisi saat Pandemi

Salah
satu upaya untuk meningkatkan imunitas adalah dengan mengonsumsi makanan dan
minuman bergizi selama pandemi Covid-19. Bergizi artinya seimbang dengan
nilai-nilai nutrisi yang kaya karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
Karena itu informasi yang diperoleh juga harus dari sumber yang tepat dan
terpercaya.

Dalam
webinar yang bakal digelar pada Jumat (28/8), dengan tema Isu Nutrisi di Tengah
Pandemi: Cek Fakta di balik Berita, para ahli akan berbicara dan memberi saran
agar masyarakat jangan mudah percaya segala informasi yang belum jelas
sumbernya. Berbagai klaim pangan anti-Covid-19 mendorong masyarakat harus lebih
melek literasi tentang nutrisi.

Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menjuluki fenomena ini sebagai ‘infodemic’. Hingga
April 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkap ratusan
disinformasi (hoax) tentang Covid-19 yang beredar di masyarakat. Para ahli
mengingatkan pentingnya literasi nutrisi dan literasi media di tengah kesimpangsiuran
informasi yang terjadi.

Baca Juga :  6 Manfaat Ketumbar untuk Kesehatan

“Meski
pandemi menimbulkan berbagai tantangan yang luar biasa, masyarakat harus mampu
mengedepankan sains ketika mencari, mengolah, dan menyampaikan informasi
nutrisi,” kata Patrick Hutapea, Partner dari Pana Comm., kepada wartawan, Rabu
(26/8).

Sport
Enthusiast, Nutritionist, Physiotherapist, Matias Ibo, menjelaskan pandemi
bukan hanya memunculkan berbagai macam cara untuk hidup aktif dan sehat, namun
juga segala jenis makanan yang dicap sebagai anti-Covid 19. Nutrisi yang masuk
ke dalam tubuh tetap harus dijaga kualitasnya.

“Bukan
asal-asalan berdasarkan label ‘katanya’, tetapi harus terbukti secara ilmiah,”
tegasnya.

Saran
senada juga diungkapkan Pakar Komunikasi Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia (UI) Dien Anshari. Menurutnya peningkatan literasi gizi masyarakat memerlukan
pembelajaran yang berkesinambungan sejak kecil sampai dewasa, yang didukung
peran keluarga, sekolah, pemerintah dan swasta.

Baca Juga :  Puasa Saat Hamil Muda, Amankah bagi Janin?

Deputi
Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Reri
Indriani, menjelaskan makanan dan minuman yang beredar di Indonesia harus
memenuhi standar keamanan, mutu dan gizi, serta memiliki izin edar dari BPOM.
Pihaknya mengajak masyarakat agar menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi
pangan dan gizi seimbang.

“Serta
bersikap cerdas untuk mengenali label gizi pada pangan,” tegas Reri.

Salah
satu upaya untuk meningkatkan imunitas adalah dengan mengonsumsi makanan dan
minuman bergizi selama pandemi Covid-19. Bergizi artinya seimbang dengan
nilai-nilai nutrisi yang kaya karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
Karena itu informasi yang diperoleh juga harus dari sumber yang tepat dan
terpercaya.

Dalam
webinar yang bakal digelar pada Jumat (28/8), dengan tema Isu Nutrisi di Tengah
Pandemi: Cek Fakta di balik Berita, para ahli akan berbicara dan memberi saran
agar masyarakat jangan mudah percaya segala informasi yang belum jelas
sumbernya. Berbagai klaim pangan anti-Covid-19 mendorong masyarakat harus lebih
melek literasi tentang nutrisi.

Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menjuluki fenomena ini sebagai ‘infodemic’. Hingga
April 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkap ratusan
disinformasi (hoax) tentang Covid-19 yang beredar di masyarakat. Para ahli
mengingatkan pentingnya literasi nutrisi dan literasi media di tengah kesimpangsiuran
informasi yang terjadi.

Baca Juga :  6 Manfaat Ketumbar untuk Kesehatan

“Meski
pandemi menimbulkan berbagai tantangan yang luar biasa, masyarakat harus mampu
mengedepankan sains ketika mencari, mengolah, dan menyampaikan informasi
nutrisi,” kata Patrick Hutapea, Partner dari Pana Comm., kepada wartawan, Rabu
(26/8).

Sport
Enthusiast, Nutritionist, Physiotherapist, Matias Ibo, menjelaskan pandemi
bukan hanya memunculkan berbagai macam cara untuk hidup aktif dan sehat, namun
juga segala jenis makanan yang dicap sebagai anti-Covid 19. Nutrisi yang masuk
ke dalam tubuh tetap harus dijaga kualitasnya.

“Bukan
asal-asalan berdasarkan label ‘katanya’, tetapi harus terbukti secara ilmiah,”
tegasnya.

Saran
senada juga diungkapkan Pakar Komunikasi Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia (UI) Dien Anshari. Menurutnya peningkatan literasi gizi masyarakat memerlukan
pembelajaran yang berkesinambungan sejak kecil sampai dewasa, yang didukung
peran keluarga, sekolah, pemerintah dan swasta.

Baca Juga :  Puasa Saat Hamil Muda, Amankah bagi Janin?

Deputi
Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Reri
Indriani, menjelaskan makanan dan minuman yang beredar di Indonesia harus
memenuhi standar keamanan, mutu dan gizi, serta memiliki izin edar dari BPOM.
Pihaknya mengajak masyarakat agar menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi
pangan dan gizi seimbang.

“Serta
bersikap cerdas untuk mengenali label gizi pada pangan,” tegas Reri.

Terpopuler

Artikel Terbaru